Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan USD Terpuruk Harga Tembaga Terus Naik

USD Terpuruk Harga Tembaga Terus Naik

by Didimax Team

Harga tembaga pada penutupan pasar Kamis  (10/3/2022) sedang dalam trend yang cukup positifi, tembaga naik hingga 1.01%. Harga tembaga berkisar pada 10.103 USD per ton, hal ini terjadi karena USD mengalami keterpurukan.

Selain itu, konflik Rusia-Ukraina juga menyulut kenaikan tembaga kali ini, ini dikarenakan Rusia adalah salah satu penghasil tembaga terbesar di dunia. Rata-rata Rusia mampu memproduksi 820 ribu ton tembaga dalam setahun.

Lebih jauh dari itu, Rusia yang saat ini tengah terancam sanksi ekonomi dari AS telah membuat dunia bergejolak. Jika perang Rusia-Ukraina tetap terus berlanjut, maka kemungkinan harga tembaga global akan terus naik.

Harga emas yang sebelumnya sempat naik pesat kini beranjak turun kembali. Emas turun bertahap pada Kamis (10/3/2022), selain itu perak dan logam mulia juga diprediksi akan mengikuti rupiah untuk pelemahan harganya.

 

Harga Emas Turun, Apa Sebabnya?

Harga emas bahkan sempat menyentuh dibawah 2000 USD per troy Ons. Tepatnya emas turun hingga menyentuh angka 1.989 USD per Troy ons. Hal ini menyebabkan emas anjlok hingga 2.9 % daripada hari kemarin.

Pelemahan harga emas ini disebabkan oleh kenaikan harga emas yang terus naik hingga lebih dari 3% pada beberapa hari kemarin. Menurut salah satu analis ekonomi, penurunan emas tersebut sangatlah wajar.

"Namun, koreksi itu akan menjadi persiapan bagi harga emas untuk nantinya,” menurut analis Pasar Reuters Wang Tao.

Jadi jangan menjual emas terlebih dahulu, karena harga emas diprediksi bakal terus naik hingga menyentuh di atas 2000 USD per troy ons. Lalu apa informasi selanjutnya, akankah rupiah juga menguat?

Rupiah Menguat Terus

Meredanya konflik antara Rusia vs Ukraina ternyata berdampak pada peredaran rupiah di pasaran. Hingga Kamis (10/3/2022) rupiah berhasil menguat hingga 66 poin atau sekitar 0,46%. Kini rupiah kembali menguat secara bertahap.

Meski menguat terhadap Dolar USD, Rupiah diprediksi bakal kembali turun lagi. Pasalnya USD juga menguat daripada mata uang yang lainnya. Sehingga rupiah diprediksi bakal kembali turun seperti sebelumnya.

Di sisi lain, Batu bara masih terus menguat sejak beberapa hari belakangan. Kondisi ini membuat beberapa bahan baku tambang lainnya juga ikut naik ke yang lebih tinggi lagi. Tetapi semuanya masih bisa langsung turun.

Banjir beberapa hari yang lalu telah membuat area pertambangan lembah Hunter utama di New South Wales (NSW) tergenang air. Akibatnya proses pertambangan terhenti untuk sementara waktu, ini menyebabkan pasokan tambang berkurang.

Selain itu beberapa tambang di Australia juga tergenang air, ini menjadikan pemasok batu bara terbesar di dunia ini harus menghentikan proses penambangan. Ini berarti ketersediaan batu bara akan terhambat untuk beberapa pekan. 

Perlu diketahui, Australia untuk saat ini merupakan salah satu pemasok batu bara terbesar di dunia, mereka selama 1 tahun berhasil memproduksi 393 juta ton pertahun. Kondisi ini tidak dibarengi dengan mata uang Kripto.

Selama beberapa pekan terakhir, sejak perang Rusia Ukraina mata uang Kripto sedang dalam masa yang tidak baik. Beberapa hari Kripto semakin turun, ini didasarkan karena dikhawatirkan mata uang kripto dipakai oleh pihak Rusia.

Kondisi Kripto Terkini

Bitcoin sebagai mata uang terkuat di Kripto curency melemah hingga lebih dari 9%, mata uang ini sekarang bernilai 39.283,37 USD per BTC. Selain Bitcoin, beberapa mata uang yang lainnya juga ikut melemah beberapa hari terakhir.

Untuk Ethereum dan Binance Coin mereka juga ikut melemah. Saat ini Ethereum  berada di kisaran 2.593 USD per ETH, ini melemah sekitar 10%, Sedangkan Binance Coin  melemah sekitar 7% lebih, atau di angka 377 USD per BNB.

Beberapa pihak merasa khawatir atas trend dari bitcoin ini. Penurunan dari Bitcoin dan beberapa mata uang Kripto lainnya tidak bisa dilepaskan dari konflik yang terjadi di Rusia dan Ukraina. Banyak pihak menduga Rusia menggunakan Kripto.

Meski demikian, seiring dengan meredanya konflik kedua negara. Mata uang Kripto diprediksi bakal naik ke posisi normal. Tetapi para pemilik kripto harus bersabar, karena Rusia-Ukraina masih belum menemukan kata sepakat.

Kondisi yang sama juga terjadi pada rupiah, walau sempat menguat. Rupiah masih diprediksi bakal terus turun hingga beberapa hari kedepan. Hal ini juga termasuk dari emas yang sudah mulai menurun dari (10/3/2022).