Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Wacana Penambahan Dana Bantuan Warga AS Harga Emas Naik

Wacana Penambahan Dana Bantuan Warga AS Harga Emas Naik

by Didimax Team

Naik turunnya harga mata uang sampai minyak dan emas selama pandemi ini sudah tidak sesuatu yang terdengar aneh lagi. Ini karena banyaknya sebab akibat yang mendorong kenaikan serta pelemahan terhadap suatu mata uang, minyak, dan emas di perdagangan internasional. 

Kondisi ini menjadi tren tersendiri dan dalam keadaan yang seringkali drastis kenaikan maupun penurunannya. Bahkan dalam hitungan harian bisa terjadi peningkatan dan pelemahan dengan rentang waktu yang tidak terlalu jauh. Sehingga para pelaku pasar maupun para investor merasa seperti diombang-ambing. 

Keadaan stabil dalam ekonomi setahun tampaknya jarang terlihat. Seperti salah satu obyek yang diperdagangankan yaitu emas. Jika dilihat dari grafik setahun terakhir, maka emas sering mengalami tren bullish dan bearish. Para pelaku ekonom pun merespon hal ini dengan sangat bijak. 

Menanggapi wacana adanya penambahan dana bantuan kepada warga Amerika Serikat yang terkena dampak pandemi ternyata memberi pengaruh tidak hanya pada mata uang Amerika Serikat, namun juga pada harga emas. Pada perdagangan internasional di Hari Selasa 29, Desember 2020 harga emas mengalami peningkatan tipis. 

 

Kondisi Harga Emas Jelang Tutup Tahun 

Selama satu minggu menjelang tutup tahun 2020, harga emas mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan tipis namun sedikit stabil. Peningkatan harga emas ini dipicu oleh beberapa hal termasuk respon terhadap adanya wacana penambahan Stimulus AS. Meskipun cenderung menguat, namun reli emas sangat terbatas. 

Penyebabnya adalah karena sentiment Risk-On yang turut meningkat. Pasangan XAU/USD meningkat sebesar 0.23 persen ke $1,877.60 sejak 24 Desember 2020 dalam trend yang flat. Sedangkan kenaikan juga tampak pada harga emas spot sebesar 0.3 persen ke $1,877.41 per ons. Berita ini keluar pada pukul 15:06 GMT. 

Kenaikan ini tampak melonjak sejak Trump meneken RUU Stimulus Ekonomi. Selain itu kenaikan juga terlihat pada harga emas future di Comex New York sebesar 0.1 persen ke $1,882.30. Kenaikan ini cukup tipis dibandingkan sebelum-sebelumnya. Pasalnya, Trump yang menolak teken RUU akhirnya menandatangani pada hari Minggu, 27 Desember 2020. 

Setelah meneken RUU Stimulus Covid-19 sebesar $2.3 triliun, dilakukan pemungutan suara dengan rencana menaikkan dana bantuan sosial ke warga AS yang terdampak Covid-19. Ini dilakukan oleh House of Representatives. Akan tetapi penaikan ini masih wacana karena dibutuhkan tanda tangan dari Senat yang baru. Adapun angka penaikan dana bantuan ini yaitu dari $600 ke $2000. 

Dampak Penambahan Stimulus Terhadap Dolar AS

Berkebalikan dengan harga emas yang mengalami peningkatan, maka indeks kurs Dolar AS mengalami pelemahan dengan rencana penambahan stimulus tersebut. Penambahan Stimulus tersebut merupakan permintaan dari Presiden Donal Trump yang merasa bahwa dengan nominal sebelumnya masih kurang untuk membantu warga AS. 

Para pelaku ekonom dan investor merasa tidak yakin berinvestasi pada dollar AS mengingat bahwa saat ini negara Amerika Serikat sedang mengalami kondisi kurang stabil akibat beberapa hal seperti upaya Senat yang sejak awal selalu mengarah pada pembatasan pengeluaran dana dan biaya. 

Selain itu dollar AS pun mengalami pelemahan akibat adanya vaksin Covid-19 yang terbilang belum membawa kepastian besar untuk penderita Covid-19 di Amerika Serikat. Melihat hal ini, tampaknya keadaan mata uang dollar AS memang sedang diombang-ambingkan. Keputusan Senat ketika menandatangani RUU Stimulus yang akan menjadi penentuan. 

Analisisi dari Saxo Bank yaitu Ole Hansen melihat bahwa di tahun 2021 akan menjadi awal dengan kegugupan pasar akibat adanya implementasi vaksin Covid-19. Meskipun begitu, emas sampai saat ini masih terbilang memiliki daya tarik yang tinggi meski dihadang oleh perkembangan vaksin. 

Emas dan dollar AS memang bersaing dengan minat Risk-On oleh para pelaku ekonom dan para investor. Berhubung bahwa keduanya saat ini menjadi sorotan dalam perdagangan internasional. Apalagi respon rencana penambahan jumlah fiskal di Amerika Serikat yang belum memiliki kepastian sampai berita ini muncul. 

Ini masih menjadi pertanyaan bagaimana keadaan setelah pandemi terhadap harga emas dan Dolar mampu mencapai kestabilan atau tidak. Upaya Pemerintah AS untuk bisa meningkatkan kembali Dolar Amerika Serikat cukup besar dan berbagai analisis ekonomi masih mempertimbangkan sampai keadaan AS benar-benar dalam keadaan baik.