Kabar terbaru datang dari perdagangan Yen dan Euro yang kini mulai menyaingi perdagangan Dolar AS. Tentunya perdagangan mata uang dunia memang memiliki naik dan turun yang berbeda.
Perdagangan mata uang memiliki nilai yang cukup tinggi terdapat Dolar AS. Yen dan Euro adalah dua mata uang yang mampu kini mulai bangkit untuk mengembalikan kerugian terhadap Dolar AS.
Tidak hanya itu, franc Swiss juga sudah mulai bangkit pada beberapa hari penjualan. Mata uang tersebut mampu mencapai level tertinggi satu bulan terhadap Euro dan nilainya sudah mulai stabil.
Kenaikan tersebut terjadi usai adanya inflasi di Swiss yang meningkat ke titik tertinggi dalam 14 tahun. Tentunya kondisi ini dijadikan kesempatan untuk memperbaiki perdagangan mata uang franc Swiss.
Harga Dolar AS sempat naik menuju level tertinggi tiga minggu terakhir terhadap Yen Jepang. Tentunya kondisi ini mempengaruhi perdagangan mata uang lainnya di dunia perdagangan forex.
Perdagangan Yen dan Euro
Selain berpengaruh pada penjualan Yen Jepang, Dolar AS juga mempengaruhi perdagangan Euro. Dolar AS berhasil rally terhadap Euro usai adanya kenaikan pada imbal hasil Treasury.
Adanya momentum terbuka di Eropa membuat mata uang di AS mulai melemah. Tentunya kondisi ini terjadi akibat adanya penurunan imbal hasil AS yang cukup berpengaruh.
Perdagangan yang terjadi lebih tenang dengan pasar London pada saat liburan Inggris. Dolar sempat mengalami penurunan harga hingga mencapai 0,4 persen terhadap beberapa mata uang utama.
Sedangkan, pada kondisi yang sama Euro berhasil naik sebesar 0,4 persen mencapai angka $ 1,0696. Kondisi ini menyusul kerugian yang dialaminya selama dua hari berturut-turut.
Sementara itu, Yen berhasil melawan kelemahan yang dihadapi di titik 129,74 Yen per Dolar. Angka ini mengalami kenaikan bersama beberapa mata uang utama dunia lainnya.
Data perdagangan menunjukkan bahwa lebih kuat dari yang diharapkan di Amerika Serikat. Kondisi ini menegaskan bahwa ekonomi Amerika Serikat akan bertahan menjadi titik yang lebih baik.
Kondisi lebih baik dari saingan, terutama saat ekonomi global mulai melambat. Hal serupa juga disampaikan oleh seorang analis OANDA yaitu Jeffrey Halley yang menunjukkan data ekonomi Eropa sebagai kontras.
Halley juga menegaskan bahwa data AS cukup kuat dan adanya penundaan harapan berikutnya dari the Fed. Menurutnya, Fed perlu melakukan penurunan ekspektasi terhadap kenaikan reli berdasarkan Dolar AS.
Kondisi Yen dan Euro
Kondisi saat ini mencatat bahwa inflasi zona Euro memberikan tekanan terhadap Bank Sentral Eropa. Kondisi ini membuat akan ada pertemuan di minggu ini untuk membahas kebijakan terkait.
Selain itu, pertemuan tersebut ditujukan untuk melakukan penekanan pertumbuhan harga. Hal ini juga dilakukan termasuk untuk melemahkan ekonomi yang sedang melambat di daerah tersebut maupun secara global.
Kondisi franc Swiss juga sudah mulai mengalami perubahan yaitu kenaikan sebesar 0,3 persen. Persentase tersebut membawa franc Swiss berada di angka 1,022 franc per Euro dan menjadi yang tertinggi sebulan.
Peningkatan tersebut terjadi usai adanya kenaikan harga Swiss menuju level tertinggi setelah 14 tahun. Akan tetapi, berikutnya keuntungannya mendatar terus di angka 1,0263 untuk beberapa hari.
Adanya kondisi pencapaian sebesar 2,9 persen terlihat sederhana dibandingkan 8 persen plus di Euro dan Inggris. Akan tetapi, kondisi di Swiss dikenal sebagai negara yang memiliki inflasi rendah.
Kondisi inflasi rendah tersebut dilihat berdasarkan kondisi-kondisi sebelumnya. Hal ini memberikan dorongan positif bagi Swiss National Bank dalam mengatasi kenaikan harga yang terjadi di perdagangan forex.
Franc sempat merusak kondisi keseimbangan perdagangan Euro di bulan Maret lalu. Hal ini dikarenakan para pedagang bertaruh SNB ultra-dovish di negara tersebut beberapa bulan lalu.
Hal tersebut memaksa kondisi untuk mengetatkan dan kurang mendukung untuk melawan penguatan franc. Tentunya kondisi tersebut menambah tekanan Euro untuk dapat menuju titik terbaiknya di perdagangan global.
Sementara itu, harga franc terhadap dolar mulai naik sebesar 0,5 persen. Persentase tersebut membuatnya menduduki angka 0,9576 yang merupakan nilai tertinggi selama dua hari terakhir.
Kondisi tersebut juga mampu mempengaruhi beberapa perdagangan mata uang di dunia. Akan tetapi, Yen dan Euro sudah mulai menyaingi Dolar AS setelah berhasil bangkit dari keterpurukan.