Dalam dunia trading, terdapat banyak istilah yang digunakan untuk menjelaskan pergerakan harga yang terjadi di pasar. Salah satu konsep yang cukup populer dan sering dibahas adalah breakout pada level support dan resistance. Konsep ini penting untuk dipahami oleh trader, baik yang pemula maupun yang sudah berpengalaman, karena dapat menjadi salah satu sinyal kuat untuk mengambil keputusan dalam trading.
Pengertian Support dan Resistance
Sebelum membahas lebih jauh mengenai breakout, penting untuk terlebih dahulu memahami apa itu support dan resistance. Secara sederhana, support adalah level harga di mana sebuah aset atau instrumen cenderung berhenti turun dan berbalik naik. Dalam kata lain, support merupakan titik bawah di mana permintaan untuk membeli lebih banyak daripada menjual, sehingga harga cenderung stabil atau naik. Sebaliknya, resistance adalah level harga yang berfungsi sebagai batas atas, di mana penawaran untuk menjual melebihi permintaan untuk membeli, menyebabkan harga cenderung bergerak turun.
Secara teknikal, support dan resistance biasanya digambarkan sebagai garis horizontal pada grafik harga yang menunjukkan tingkat harga penting di mana harga sebelumnya sering berbalik arah. Trader akan menggunakan level ini untuk merencanakan entry dan exit dari posisi trading mereka.
Apa Itu Breakout?
Breakout terjadi ketika harga sebuah aset atau instrumen finansial menembus level support atau resistance yang telah terbentuk sebelumnya. Jika harga berhasil menembus level support, maka hal ini bisa diartikan sebagai indikasi bahwa tren turun akan semakin kuat. Sebaliknya, jika harga menembus level resistance, maka kemungkinan besar tren naik akan terpicu.
Breakout merupakan salah satu sinyal teknikal yang dapat memberikan informasi tentang potensi pergerakan harga yang lebih besar di masa depan. Ketika sebuah breakout terjadi, biasanya ada peningkatan volume trading yang signifikan. Peningkatan volume ini mengindikasikan adanya minat beli atau jual yang besar di pasar, yang mendorong harga untuk bergerak lebih jauh dari level support atau resistance yang ditembus.
Jenis-jenis Breakout
Breakout dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan konteksnya. Jenis-jenis breakout yang umum terjadi antara lain:
-
Breakout dari Support
Ketika harga berhasil menembus level support, ini sering dianggap sebagai sinyal bahwa harga akan terus bergerak turun. Breakout pada level support biasanya diikuti dengan penurunan harga yang signifikan, dan ini dapat menjadi kesempatan bagi trader untuk membuka posisi jual (short position).
-
Breakout dari Resistance
Sebaliknya, ketika harga menembus level resistance, ini menunjukkan potensi adanya tren naik yang baru. Hal ini membuka peluang bagi trader untuk membuka posisi beli (long position). Breakout ini bisa menjadi indikasi bahwa pasar sedang dalam momentum bullish yang kuat.
-
False Breakout
Tidak semua breakout berakhir dengan tren yang jelas. Ada kalanya harga menembus level support atau resistance, tetapi segera berbalik arah setelah beberapa waktu. Fenomena ini disebut sebagai false breakout atau breakout palsu. False breakout dapat menyesatkan trader yang berusaha memanfaatkan pergerakan harga yang kuat.
Bagaimana Mengidentifikasi Breakout?
Mengidentifikasi breakout tidak selalu mudah, dan sering kali memerlukan analisis lebih lanjut untuk memverifikasi apakah breakout tersebut valid atau hanya merupakan false breakout. Berikut beberapa cara untuk mengidentifikasi breakout:
-
Volume Trading
Volume adalah salah satu faktor kunci yang dapat membantu mengidentifikasi apakah breakout tersebut valid. Breakout yang terjadi dengan peningkatan volume yang signifikan biasanya lebih dapat diandalkan karena menunjukkan adanya minat beli atau jual yang kuat dari para pelaku pasar. Sebaliknya, jika volume rendah, maka breakout tersebut bisa jadi hanya sementara.
-
Candlestick Patterns
Pola candlestick juga dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan terjadinya breakout. Misalnya, jika candlestick pada grafik menunjukkan pola bullish engulfing di atas level resistance, maka itu bisa menjadi sinyal bahwa breakout naik akan terjadi. Pola serupa untuk downtrend bisa menjadi indikator breakout turun pada level support.
-
Retest
Setelah breakout terjadi, harga seringkali melakukan retest atau menguji kembali level support atau resistance yang baru. Jika harga berhasil bertahan di atas level resistance yang sebelumnya ditembus, maka ini dapat memperkuat sinyal bahwa breakout tersebut valid dan tren baru akan terbentuk. Sebaliknya, jika harga gagal bertahan, maka breakout bisa dianggap sebagai false breakout.
Strategi Trading Menggunakan Breakout
Breakout bisa menjadi kesempatan yang sangat menguntungkan bagi trader, tetapi juga membawa risiko jika tidak dikelola dengan benar. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan trader dalam menghadapi breakout:
-
Breakout dengan Konfirmasi
Sebelum memasuki posisi, sebaiknya trader menunggu konfirmasi terlebih dahulu. Konfirmasi ini bisa berupa kenaikan volume atau pembentukan candlestick yang mendukung arah breakout. Menggunakan stop loss juga sangat disarankan untuk menghindari kerugian besar jika breakout ternyata palsu.
-
Breakout dan Retest
Salah satu strategi yang sering digunakan adalah membuka posisi setelah harga melakukan retest pada level support atau resistance yang baru. Strategi ini lebih mengutamakan konfirmasi dari harga yang kembali menguji level breakout sebelum trader memasuki pasar.
-
Menunggu False Breakout
Beberapa trader lebih memilih untuk menunggu terjadinya false breakout terlebih dahulu. Dengan melihat bagaimana harga bereaksi setelah breakout terjadi, mereka bisa mendapatkan sinyal yang lebih jelas apakah harga akan berbalik arah atau melanjutkan tren.
Kesimpulan
Breakout pada level support dan resistance adalah salah satu konsep dasar dalam analisis teknikal yang sangat berguna bagi para trader. Pemahaman yang baik mengenai cara kerja support, resistance, dan breakout dapat memberikan keunggulan dalam mengambil keputusan trading. Namun, seperti halnya dengan teknik analisis lainnya, penting untuk tidak hanya bergantung pada breakout semata. Kombinasi dengan indikator lain, volume trading, dan pola candlestick dapat memberikan konfirmasi lebih lanjut untuk meningkatkan akurasi keputusan.
Namun, breakout bukanlah strategi yang tanpa risiko. Tanpa manajemen risiko yang baik, breakout bisa menjadi jebakan yang merugikan. Oleh karena itu, penting untuk selalu menerapkan stop loss, mengelola posisi dengan bijak, dan menggunakan strategi yang tepat untuk meminimalisir risiko kerugian.
Jika Anda ingin lebih memahami bagaimana cara trading dengan menggunakan konsep-konsep seperti breakout pada level support dan resistance, atau jika Anda tertarik untuk mengembangkan kemampuan trading Anda, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan program edukasi trading di Didimax. Didimax menawarkan berbagai pelatihan dan kursus yang dirancang untuk membantu Anda menjadi trader yang lebih terampil dan sukses.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengakses berbagai materi edukasi trading yang lengkap dan berguna. Program edukasi trading di Didimax cocok untuk semua level trader, baik pemula yang baru mulai belajar trading, maupun trader berpengalaman yang ingin meningkatkan keterampilan mereka. Daftar sekarang di www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading Anda dengan langkah yang tepat!