Dalam dunia trading, terutama yang berkaitan dengan pasar forex, saham, dan obligasi, terdapat berbagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan arah kebijakan bank sentral maupun sikap para pengambil keputusan di bidang moneter. Dua istilah yang paling sering muncul dan memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga adalah Dovish dan Hawkish.
Kedua istilah ini erat kaitannya dengan kebijakan suku bunga, inflasi, serta strategi moneter yang diterapkan oleh bank sentral seperti Federal Reserve (The Fed), European Central Bank (ECB), maupun Bank Indonesia (BI). Pemahaman yang benar tentang arti dan implikasi Dovish dan Hawkish sangat penting bagi trader karena dapat menjadi dasar dalam mengambil keputusan trading yang lebih tepat.
Definisi Dovish dan Hawkish
Sebelum memahami dampak maupun contoh dari kedua istilah ini, trader perlu mengetahui definisinya secara jelas. Dovish dan Hawkish bukan hanya sekadar istilah populer di kalangan analis, melainkan juga menjadi indikator sentimen pasar. Dengan mengetahui maknanya, trader dapat mengantisipasi arah kebijakan moneter bank sentral dan memperkirakan bagaimana keputusan tersebut akan mempengaruhi pasar keuangan global.
Apa itu Dovish?

Istilah Dovish berasal dari kata dove yang berarti burung merpati. Dalam konteks kebijakan moneter, Dovish menggambarkan sikap yang cenderung mendukung stimulus ekonomi, penurunan suku bunga, atau kebijakan longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Seorang pejabat bank sentral atau pernyataan yang dianggap Dovish biasanya menandakan bahwa fokus utama mereka adalah pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, meskipun harus mengorbankan tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Ciri khas kebijakan Dovish antara lain:
- Penurunan suku bunga atau mempertahankan suku bunga rendah.
- Peningkatan program stimulus atau quantitative easing (QE).
- Sikap hati-hati dalam melakukan pengetatan moneter.
- Fokus pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Apa itu Hawkish?

Sebaliknya, istilah Hawkish berasal dari kata hawk yang berarti burung elang. Dalam dunia trading, Hawkish menggambarkan sikap yang lebih tegas, keras, dan agresif dalam menghadapi inflasi.
Seorang pejabat atau pernyataan yang dianggap Hawkish biasanya menunjukkan bahwa prioritas utama mereka adalah menjaga stabilitas harga meskipun harus menahan pertumbuhan ekonomi.
Ciri khas kebijakan Hawkish antara lain:
- Kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi.
- Pengetatan kebijakan moneter (tightening).
- Pengurangan stimulus ekonomi.
- Fokus menjaga stabilitas mata uang dan harga barang.
Contoh Kebijakan Dovish dan Hawkish dalam Kebijakan Ekonomi
Untuk lebih mudah memahami perbedaan antara sikap Dovish dan Hawkish, penting untuk melihat bagaimana kebijakan tersebut diterapkan dalam dunia nyata. Dengan melihat contoh nyata dari berbagai bank sentral di masa lalu, trader bisa memahami pola respon pasar dan belajar bagaimana menyesuaikan strategi trading mereka sesuai dengan kondisi moneter yang berlaku.
Contoh Kebijakan Dovish

- Federal Reserve tahun 2020: Saat pandemi Covid-19 melanda, The Fed memangkas suku bunga mendekati nol dan meluncurkan program QE besar-besaran untuk menstabilkan ekonomi. Langkah ini jelas merupakan kebijakan Dovish karena tujuannya mendorong pertumbuhan.
- Bank Indonesia: Beberapa kali BI menurunkan suku bunga acuan demi mendorong daya beli masyarakat dan meningkatkan investasi domestik.
Contoh Kebijakan Hawkish

- Federal Reserve tahun 2022-2023: The Fed melakukan serangkaian kenaikan suku bunga secara agresif untuk melawan lonjakan inflasi di Amerika Serikat. Sikap ini jelas Hawkish karena lebih memprioritaskan pengendalian inflasi dibanding pertumbuhan ekonomi.
- ECB tahun 2011: European Central Bank sempat menaikkan suku bunga di tengah krisis utang Eropa karena khawatir terhadap inflasi, meski hal itu menekan pertumbuhan ekonomi.
Dampak Dovish dan Hawkish terhadap Trading dan Pasar Keuangan Lainnya
Setiap kebijakan moneter yang bersifat Dovish atau Hawkish akan membawa dampak berbeda terhadap instrumen keuangan. Pengaruh ini bisa terlihat pada nilai tukar mata uang, pergerakan indeks saham, harga obligasi, hingga komoditas seperti emas. Dengan memahami dampak yang mungkin terjadi, trader dapat menyusun strategi yang lebih akurat dan meminimalkan risiko saat bertransaksi di pasar global.
Dampak Kebijakan Dovish

- Nilai Mata Uang: Mata uang negara dengan kebijakan Dovish cenderung melemah karena tingkat bunga rendah membuat investor mencari aset dengan imbal hasil lebih tinggi.
- Pasar Saham: Kebijakan Dovish biasanya menguntungkan pasar saham karena suku bunga rendah membuat biaya pinjaman murah sehingga perusahaan bisa berekspansi.
- Obligasi: Harga obligasi cenderung naik karena yield (imbal hasil) menjadi lebih rendah.
- Komoditas: Emas dan komoditas lain sering mendapat dorongan karena melemahnya mata uang dan kebijakan likuiditas longgar.
Dampak Kebijakan Hawkish

- Nilai Mata Uang: Mata uang cenderung menguat karena kenaikan suku bunga menarik minat investor global untuk menyimpan aset di negara tersebut.
- Pasar Saham: Saham biasanya tertekan karena biaya pinjaman meningkat dan prospek pertumbuhan ekonomi menurun.
- Obligasi: Harga obligasi cenderung turun karena yield meningkat.
- Komoditas: Harga emas sering turun karena investor lebih memilih menyimpan dana pada instrumen berbunga tinggi.
Cara Trader Memanfaatkan Informasi Dovish dan Hawkish
Bagi seorang trader, pemahaman tentang sikap Dovish dan Hawkish bank sentral adalah alat penting untuk memprediksi arah pergerakan pasar. Berikut beberapa strategi yang bisa digunakan.
1. Trading Forex
- Jika bank sentral mengeluarkan pernyataan Dovish, biasanya mata uang negara tersebut cenderung melemah. Trader bisa membuka posisi sell terhadap mata uang itu dan buy pada mata uang yang lebih kuat.
- Jika kebijakan Hawkish diumumkan, trader bisa mengambil posisi buy pada mata uang negara tersebut karena kemungkinan besar akan menguat.
2. Trading Saham
- Sentimen Dovish umumnya positif untuk pasar saham karena suku bunga rendah mendukung pertumbuhan ekonomi.
- Sebaliknya, sentimen Hawkish bisa menekan harga saham karena biaya modal meningkat dan daya beli masyarakat menurun.
3. Trading Emas dan Komoditas
- Dovish mendukung kenaikan harga emas karena melemahnya mata uang fiat.
- Hawkish bisa menekan harga emas karena suku bunga tinggi membuat investor lebih tertarik pada aset berbunga.
Peran Pernyataan Bank Sentral dalam Mengindikasikan Dovish dan Hawkish
Selain keputusan resmi mengenai suku bunga, trader juga memperhatikan pidato, pernyataan, dan notulen rapat bank sentral.
- Jika pejabat bank sentral menggunakan kata-kata seperti “mendukung pertumbuhan”, “stimulus tambahan mungkin diperlukan”, atau “suku bunga rendah akan dipertahankan”, pasar akan menafsirkan hal itu sebagai Dovish.
- Sebaliknya, jika mereka menyebutkan “inflasi terlalu tinggi”, “pengetatan diperlukan”, atau “suku bunga harus dinaikkan”, pasar langsung menganggap itu sinyal Hawkish.
Fenomena ini disebut forward guidance, yakni upaya bank sentral untuk mengarahkan ekspektasi pasar melalui komunikasi. Trader yang mampu membaca tanda-tanda ini biasanya lebih siap menghadapi pergerakan harga.
Risiko Salah Menafsirkan Dovish dan Hawkish
Meskipun konsep Dovish dan Hawkish terlihat sederhana, faktanya interpretasi pasar bisa berbeda-beda. Ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai:
1. Overreaction Pasar
Terkadang pasar merespons berlebihan terhadap kata-kata pejabat bank sentral meskipun kebijakan sebenarnya tidak berubah signifikan.
2. Kontradiksi Data Ekonomi
Pernyataan Dovish mungkin bertolak belakang dengan data ekonomi yang kuat, sehingga menciptakan kebingungan di pasar.
3. Perubahan Mendadak
Bank sentral bisa berubah dari Dovish ke Hawkish (atau sebaliknya) dalam waktu singkat jika kondisi global berubah drastis.
4. Faktor Geopolitik
Konflik, perang, atau krisis global bisa membuat analisis Dovish dan Hawkish kurang relevan karena faktor ketidakpastian yang lebih dominan.
Kunci Kemenangan dalam Trading
Istilah Dovish dan Hawkish adalah dua konsep penting yang menggambarkan arah kebijakan moneter bank sentral. Dovish cenderung longgar, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mendorong pelemahan mata uang, sedangkan Hawkish lebih fokus menekan inflasi dengan menaikkan suku bunga, yang biasanya memperkuat mata uang.
Bagi trader, memahami perbedaan Dovish dan Hawkish bukan hanya teori, melainkan strategi praktis dalam membaca arah pasar forex, saham, obligasi, dan komoditas. Dengan memperhatikan keputusan suku bunga, pidato pejabat bank sentral, serta data ekonomi, trader bisa mengambil posisi yang lebih tepat dan mengurangi risiko kerugian.
Singkatnya, pemahaman tentang Dovish dan Hawkish adalah senjata analisis fundamental yang wajib dimiliki oleh setiap trader yang ingin sukses dalam jangka panjang.
Trading adalah perjalanan yang penuh tantangan. Oleh karena itu, bertrading lah bersama Didimax! Dengan pendampingan Didimax dan persiapan yang baik, Anda dapat menghadapi risiko seperti drawdown dengan lebih percaya diri dan menjadi trader yang lebih andal!