Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apa Itu Margin Call - Pengertian, Dampak & Mekanisme Kerjanya

Apa Itu Margin Call - Pengertian, Dampak & Mekanisme Kerjanya

by Didik SEO

Apa Itu Margin Call - Margin call adalah istilah yang sangat dikenal dalam dunia perdagangan keuangan, khususnya di pasar saham, forex, dan komoditas. Untuk memahami margin call secara menyeluruh, penting bagi kita untuk mengupas konsep ini dari berbagai aspek, mulai dari definisi dasar, mekanisme kerja, penyebab, hingga dampaknya pada trader.

A. Definisi Margin Call

 

Apa itu margin call? Nah, secara sederhana, margin call adalah permintaan dari broker kepada trader untuk menambahkan dana atau sekuritas ke akun margin mereka. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan margin minimum yang ditetapkan oleh broker. Margin itu sendiri adalah jumlah uang yang dipinjamkan oleh broker kepada trader untuk membeli sekuritas. Dengan kata lain, margin memungkinkan trader untuk memanfaatkan leverage atau daya ungkit yang lebih besar dibandingkan modal yang mereka miliki.

Baca juga: Akun Demo Adalah - Manfaat & Kelemahannya Dalam Trading

B. Mekanisme Kerja Margin Call

 

Ketika trader membuka posisi dengan menggunakan leverage, mereka harus mempertahankan persentase tertentu dari nilai total perdagangan dalam akun mereka, yang disebut sebagai margin requirement. Misalnya, jika broker menetapkan margin requirement sebesar 25%, dan trader ingin membeli saham senilai $100.000, mereka harus memiliki setidaknya $25.000 dalam akun mereka.

Baca juga: Daftar Tokoh Analisa Teknikal Dunia, Belajarlah dari Mereka

Apabila nilai sekuritas dalam akun tersebut turun dan mengakibatkan ekuitas akun turun di bawah persyaratan margin, broker akan mengeluarkan margin call. Ini adalah sinyal bahwa trader perlu menyetor dana tambahan atau menjual sebagian aset untuk mengembalikan ekuitas akun ke tingkat yang diwajibkan. Jika trader gagal memenuhi margin call, broker memiliki hak untuk melikuidasi sebagian atau seluruh posisi untuk menutupi kekurangan.

C. Penyebab Terjadinya Margin Call

 

Ada beberapa faktor yang dapat memicu margin call, antara lain:

1.      Penurunan Harga Sekuritas: Ketika harga aset yang dimiliki oleh trader turun signifikan, nilai ekuitas dalam akun margin juga menurun, mendekati atau bahkan di bawah persyaratan margin.

2.      Over-leveraging: Menggunakan leverage yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya margin call. Semakin tinggi leverage, semakin kecil pergerakan harga yang diperlukan untuk mengurangi ekuitas ke tingkat margin call.

3.      Biaya dan Bunga Pinjaman: Biaya transaksi dan bunga atas dana yang dipinjam juga dapat mengurangi ekuitas dalam akun margin. Jika tidak diperhitungkan dengan baik, ini bisa menyebabkan margin call.

4.      Volatilitas Pasar: Pasar yang sangat volatil dengan pergerakan harga yang tajam dapat dengan cepat menggerus ekuitas akun margin, memicu margin call.

D. Dampak Margin Call bagi Trader

 

Margin call dapat memiliki beberapa dampak signifikan bagi trader, baik dari sisi finansial maupun psikologis. Berikut adalah beberapa dampaknya:

1.      Kerugian Finansial: Jika trader gagal memenuhi margin call, broker dapat melikuidasi posisi mereka. Hal ini sering mengakibatkan kerugian yang besar, terutama jika pasar bergerak tidak sesuai dengan harapan trader.

2.      Tekanan Psikologis: Mendapatkan margin call bisa sangat menegangkan. Ketidakpastian dan tekanan untuk menambah dana atau menjual aset dalam waktu singkat bisa mempengaruhi pengambilan keputusan trader, seringkali mengarah pada keputusan yang impulsif dan kurang rasional.

3.      Penurunan Kepercayaan Diri: Pengalaman mengalami margin call dapat mengurangi kepercayaan diri trader. Kegagalan untuk memenuhi margin call bisa membuat trader merasa tidak kompeten, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja mereka di masa depan.

E. Cara Menghindari Margin Call

 

Meskipun margin call bisa menjadi risiko yang signifikan, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya margin call:

1.      Manajemen Risiko yang Baik: Menggunakan stop loss untuk membatasi potensi kerugian dan menetapkan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko dapat membantu mencegah margin call.

2.      Penggunaan Leverage yang Bijak: Hindari penggunaan leverage yang terlalu tinggi. Leverage yang lebih rendah mengurangi risiko ekuitas akun turun di bawah persyaratan margin.

3.      Pemantauan Akun Secara Rutin: Memantau akun secara berkala dan memahami kondisi pasar dapat membantu trader mengambil tindakan preventif sebelum margin call terjadi.

4.      Diversifikasi Portofolio: Diversifikasi aset dapat membantu mengurangi risiko volatilitas pasar terhadap satu posisi tertentu, sehingga menurunkan kemungkinan margin call.

5.      Menjaga Ekuitas yang Cukup: Memastikan bahwa ada cukup dana dalam akun margin untuk menutupi fluktuasi pasar juga merupakan langkah penting untuk menghindari margin call.

Demikian pembasahan mengenai apa itu margin call yang ternyata merupakan konsep penting yang harus dipahami oleh setiap trader yang menggunakan leverage dalam perdagangan mereka. Sementara leverage dapat meningkatkan potensi keuntungan, ia juga membawa risiko besar jika tidak dikelola dengan baik. Dengan memahami mekanisme kerja, penyebab, dan dampaknya, serta menerapkan strategi manajemen risiko yang tepat, trader dapat mengurangi kemungkinan terjadinya margin call dan melindungi investasi mereka dari kerugian yang tidak perlu.

Memahami margin call bukan hanya tentang menghindari kerugian, tetapi juga tentang mengelola portofolio dengan lebih efektif dan membuat keputusan perdagangan yang lebih bijaksana. Dengan demikian, trader dapat memanfaatkan leverage secara optimal, sambil menjaga kesehatan finansial mereka di pasar yang dinamis dan sering kali tidak terduga.

Baca juga: Ini Dia! Jam Buka Pasar Forex Waktu Indonesia, Pemula Wajib Tahu

F. Istilah-Istilah Dasar dalam Trading

 

Memahami istilah-istilah dasar dalam trading sangat penting bagi setiap trader, baik pemula maupun yang berpengalaman. Istilah-istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks perdagangan dan memiliki pengaruh besar terhadap strategi dan keputusan perdagangan.

1.      Leverage: Leverage adalah penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan potensi keuntungan dari investasi. Dalam konteks margin, leverage memungkinkan trader untuk membuka posisi yang lebih besar daripada modal yang mereka miliki.

2.      Equity: Equity adalah nilai total aset dalam akun trading setelah memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi. Ini adalah jumlah yang akan diterima trader jika semua posisi ditutup pada harga pasar saat ini.

3.      Margin Requirement: Ini adalah persentase minimum dari nilai total perdagangan yang harus dimiliki trader dalam akun mereka. Persyaratan margin ini bervariasi tergantung pada broker dan jenis aset yang diperdagangkan.

4.      Stop Loss: Stop loss adalah perintah yang ditempatkan untuk menjual sekuritas jika harga turun ke tingkat tertentu. Ini adalah alat manajemen risiko yang membantu trader membatasi potensi kerugian.

5.      Take Profit: Take profit adalah perintah untuk menjual sekuritas jika harga naik ke tingkat tertentu. Ini digunakan untuk mengunci keuntungan pada posisi yang menguntungkan.

6.      Pip (Point in Percentage): Pip adalah unit standar untuk mengukur pergerakan dalam nilai tukar pasangan mata uang di pasar forex. Biasanya, satu pip setara dengan 0.0001 dari perubahan harga.

7.      Lot: Lot adalah unit standar ukuran perdagangan di pasar forex. Ada beberapa jenis lot, termasuk lot standar (100.000 unit mata uang dasar), mini lot (10.000 unit), dan mikro lot (1.000 unit).

8.      Bid dan Ask: Bid adalah harga yang ditawarkan oleh pembeli untuk membeli sekuritas, sedangkan ask adalah harga yang ditetapkan oleh penjual untuk menjual sekuritas. Selisih antara bid dan ask disebut spread.

9.      Spread: Spread adalah selisih antara harga bid dan ask. Spread merupakan biaya yang harus dibayar trader untuk membuka posisi di pasar dan dapat bervariasi berdasarkan likuiditas dan volatilitas pasar.

10. Liquidity: Likuiditas mengacu pada seberapa mudah suatu aset dapat dibeli atau dijual di pasar tanpa mempengaruhi harga aset tersebut secara signifikan. Aset dengan likuiditas tinggi biasanya memiliki spread yang lebih rendah dan lebih mudah diperdagangkan.

11. Volatility: Volatilitas mengukur seberapa banyak harga aset berfluktuasi dalam periode waktu tertentu. Pasar yang sangat volatil dapat menawarkan peluang keuntungan besar tetapi juga membawa risiko tinggi.

Dengan memahami istilah-istilah dasar ini, trader dapat lebih mudah menginterpretasikan informasi pasar, mengembangkan strategi perdagangan yang efektif, dan mengelola risiko dengan lebih baik. Pengetahuan ini juga membantu dalam berkomunikasi dengan broker dan sesama trader, serta dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi dan bijaksana di dunia perdagangan keuangan.

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama