Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Bagaimana Cara Menghindari Fake Breakout Saat Scalping di Sesi London

Bagaimana Cara Menghindari Fake Breakout Saat Scalping di Sesi London

by Rizka

Bagaimana Cara Menghindari Fake Breakout Saat Scalping di Sesi London

Dalam dunia trading forex, sesi London dikenal sebagai salah satu waktu paling aktif dan volatil. Volume transaksi yang tinggi serta tumpang tindih dengan sesi Asia dan awal sesi New York menjadikan periode ini sangat menarik bagi para scalper. Namun, di balik peluang besar tersebut, ada satu jebakan klasik yang sering kali membuat trader kehilangan arah — yaitu fake breakout atau false breakout. Fenomena ini sering kali menipu trader untuk masuk posisi terlalu cepat, hanya untuk melihat harga berbalik arah dan memukul stop loss mereka dalam hitungan menit.

Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana cara menghindari fake breakout saat melakukan scalping di sesi London, lengkap dengan strategi, indikator pendukung, serta tips psikologis yang dapat membantu kamu bertahan dalam kondisi pasar yang penuh jebakan ini.


Apa Itu Fake Breakout dan Mengapa Sering Terjadi di Sesi London

Fake breakout adalah kondisi ketika harga tampak menembus area support atau resistance penting, tetapi tidak mampu mempertahankan pergerakan tersebut dan kembali ke dalam range sebelumnya. Sering kali hal ini dipicu oleh likuiditas rendah sebelum sesi London benar-benar aktif, atau oleh aksi besar pelaku pasar institusional yang “menggiring” harga untuk memicu stop hunting.

Sesi London, yang dimulai pukul 14.00 WIB, merupakan saat di mana pasar mulai hidup setelah sesi Asia yang cenderung tenang. Karena banyak trader menunggu konfirmasi arah di awal pembukaan sesi, volume transaksi mendadak meningkat tajam. Kondisi ini menciptakan spike atau lonjakan harga mendadak yang kadang terlihat seperti breakout — padahal hanya pergerakan semu yang akan segera berbalik.


Mengapa Scalper Sering Terjebak Fake Breakout

Bagi scalper, kecepatan dan reaksi cepat adalah kunci utama. Namun, hal inilah yang sering menjadi bumerang. Saat harga tampak menembus resistance atau support, banyak scalper langsung masuk posisi tanpa menunggu konfirmasi tambahan. Alhasil, ketika harga berbalik arah karena ternyata itu fake breakout, posisi mereka langsung terkena stop loss atau bahkan floating minus besar.

Selain itu, faktor psikologis juga berperan penting. Ketika melihat pergerakan cepat dan momentum yang tampak kuat, trader sering mengalami fear of missing out (FOMO). Mereka takut ketinggalan peluang, padahal sinyal yang muncul belum benar-benar valid. Kombinasi antara kecepatan eksekusi dan dorongan emosional inilah yang membuat scalper menjadi target empuk bagi fake breakout traps.


Ciri-Ciri Fake Breakout yang Perlu Diwaspadai

Agar bisa menghindari jebakan ini, trader perlu memahami tanda-tanda umum dari fake breakout. Berikut beberapa ciri yang bisa dijadikan patokan:

  1. Breakout tanpa volume signifikan.
    Jika harga menembus level penting tetapi volume tidak meningkat secara drastis, kemungkinan besar itu bukan breakout yang valid. Breakout sejati biasanya diiringi oleh lonjakan volume.

  2. Candle dengan sumbu panjang.
    Candle dengan ekor panjang menandakan adanya tekanan balik yang kuat dari arah berlawanan. Jika candle breakout memiliki wick panjang di bagian atas (untuk breakout naik) atau bawah (untuk breakout turun), itu bisa jadi tanda rejection.

  3. Kembali ke area range dalam beberapa candle.
    Jika setelah breakout harga segera kembali masuk ke area konsolidasi sebelumnya, maka pergerakan tersebut hampir pasti merupakan fake breakout.

  4. Tidak ada follow-through.
    Setelah breakout, seharusnya harga melanjutkan arah tersebut dengan candle yang kuat. Jika tidak ada kelanjutan pergerakan dan justru muncul candle berlawanan arah, maka itu sinyal peringatan.


Strategi Menghindari Fake Breakout Saat Scalping

Berikut beberapa strategi efektif yang bisa diterapkan oleh trader untuk menghindari fake breakout saat melakukan scalping di sesi London:

1. Gunakan Konfirmasi Multi Timeframe

Sebelum melakukan entry, periksa arah tren pada timeframe yang lebih besar seperti M15 atau M30. Jika tren utama mendukung arah breakout di timeframe M1 atau M5, maka peluang validasi lebih tinggi. Jangan pernah scalping melawan arah tren dominan.

2. Tunggu Retest Setelah Breakout

Salah satu teknik paling ampuh untuk menghindari fake breakout adalah menunggu retest. Setelah harga menembus level support/resistance, biarkan harga melakukan koreksi ke area yang ditembus. Jika area tersebut berubah fungsi (support menjadi resistance atau sebaliknya) dan muncul candle konfirmasi seperti pin bar atau engulfing, barulah lakukan entry.

3. Perhatikan Volume dan Volatilitas

Gunakan indikator seperti Volume atau VWAP (Volume Weighted Average Price) untuk melihat apakah breakout tersebut didukung oleh arus transaksi besar. Hindari masuk posisi ketika volume masih tipis di awal pembukaan sesi London (sekitar pukul 14.00–14.30 WIB), karena saat itu pasar masih mencari keseimbangan.

4. Kombinasikan Indikator Teknis

Gunakan kombinasi indikator seperti Bollinger Bands dan RSI untuk mendeteksi potensi false breakout. Misalnya, jika harga menembus upper band tetapi RSI menunjukkan overbought, maka kemungkinan breakout tersebut palsu.

5. Gunakan Level Psikologis dan Pivot Point

Level psikologis seperti 1.2000 atau 1.2500 sering kali menjadi area di mana fake breakout terjadi. Pantau juga level pivot point, support 1, dan resistance 1 yang biasanya menjadi titik pantulan harga penting di sesi London.

6. Terapkan Money Management yang Ketat

Tidak peduli sebaik apa strategi yang digunakan, fake breakout kadang tidak bisa dihindari. Karena itu, penting untuk membatasi risiko setiap posisi. Gunakan rasio risiko-imbalan minimal 1:2, dan jangan pernah mempertaruhkan lebih dari 1–2% modal per posisi.

7. Catat dan Evaluasi Pola Harga

Scalper profesional selalu membuat trading journal. Catat waktu terjadinya fake breakout, pair yang digunakan, serta kondisi pasar saat itu. Dengan cara ini, kamu bisa mengenali pola perilaku pasar dan menyesuaikan strategi untuk sesi berikutnya.


Waktu Terbaik untuk Scalping di Sesi London

Sesi London berlangsung dari pukul 14.00 WIB hingga sekitar pukul 23.00 WIB, namun tidak semua jam cocok untuk scalping. Waktu terbaik biasanya antara 14.30–17.00 WIB, ketika pasar baru saja aktif dan mulai menunjukkan arah tren utama. Hindari trading pada menit-menit awal pembukaan (sekitar 14.00–14.15 WIB), karena saat itu sering terjadi pergerakan liar yang tidak terprediksi — inilah jam rawan fake breakout.

Selain itu, periode antara 19.00–21.00 WIB, saat sesi London overlap dengan sesi New York, juga bisa memberikan peluang besar. Namun volatilitas di jam tersebut sangat tinggi, sehingga pastikan kamu menggunakan stop loss ketat dan tidak terbawa emosi ketika harga bergerak cepat.


Psikologi Trading: Kunci Menghindari Reaksi Berlebihan

Selain aspek teknikal, faktor psikologis memainkan peran besar dalam menghindari jebakan fake breakout. Trader yang sabar dan disiplin lebih mampu menunggu konfirmasi sebelum masuk posisi. Jangan biarkan emosi mengambil alih keputusan.

Latih diri untuk berpikir seperti analis, bukan penjudi. Breakout yang valid akan memberikan sinyal yang jelas dan terkonfirmasi oleh volume serta price action. Jika ragu, lebih baik tidak entry sama sekali — karena dalam trading, no trade juga merupakan keputusan terbaik.


Kesimpulan

Menghindari fake breakout saat scalping di sesi London bukan hanya tentang memahami pola harga, tetapi juga tentang mengelola disiplin, kesabaran, dan strategi eksekusi. Trader sukses tahu bahwa bukan seberapa banyak mereka masuk posisi, tetapi seberapa berkualitas setiap entry yang mereka ambil.

Dengan memahami struktur pasar, membaca volume, dan menunggu konfirmasi valid, kamu akan lebih siap menghadapi dinamika cepat sesi London tanpa terjebak pergerakan palsu yang menyesatkan.


Jika kamu ingin belajar lebih dalam tentang cara membaca price action, memahami struktur breakout yang valid, serta mengembangkan strategi scalping yang konsisten dan efektif, bergabunglah dalam program edukasi trading gratis di www.didimax.co.id. Didimax menyediakan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman yang siap membantu kamu memahami psikologi pasar dan teknik scalping profesional.

Selain mendapatkan edukasi secara online, kamu juga bisa mengikuti pelatihan tatap muka di kantor Didimax untuk memahami praktik nyata di pasar forex global. Jangan biarkan fake breakout menguras modalmu — tingkatkan kemampuan tradingmu bersama Didimax, pusat edukasi trading terbaik di Indonesia!