
Biar Gak Overtrade, Coba Gunakan Trading Plan Ini
Dalam dunia trading, satu kesalahan yang sering dilakukan oleh para trader, khususnya pemula, adalah overtrade. Overtrade adalah kondisi ketika seseorang terlalu sering melakukan transaksi dalam satu waktu atau dalam satu hari trading, tanpa memperhatikan strategi yang matang atau kondisi pasar yang sebenarnya. Biasanya, overtrade terjadi karena dorongan emosional, seperti keserakahan, ketakutan, atau bahkan rasa bosan.
Masalahnya, overtrade bisa menjadi bumerang. Alih-alih mendapatkan keuntungan lebih besar, trader justru bisa kehilangan banyak modal karena keputusan yang diambil tidak rasional. Oleh karena itu, penting sekali untuk memiliki trading plan—rencana yang disusun sebelum membuka posisi, dan dijalankan secara disiplin selama proses trading berlangsung.
Apa Itu Trading Plan?
Trading plan adalah panduan atau blueprint pribadi yang memuat aturan dan strategi seorang trader dalam bertransaksi. Rencana ini mencakup berbagai aspek penting seperti:
-
Tujuan trading: Apa yang ingin dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang.
-
Strategi entry dan exit: Kapan harus masuk dan keluar pasar.
-
Manajemen risiko: Berapa banyak modal yang siap dirisikokan dalam setiap transaksi.
-
Aturan psikologis: Bagaimana menghadapi situasi emosional saat market tidak sesuai ekspektasi.
Trading plan berfungsi untuk mengurangi keputusan impulsif yang kerap muncul saat berada di depan chart. Dengan adanya panduan ini, trader jadi punya pijakan yang kuat dan tidak mudah terombang-ambing oleh emosi atau noise pasar.
Dampak Overtrade pada Trader
Sebelum kita membahas bagaimana trading plan bisa mencegah overtrade, penting untuk memahami dampak dari kebiasaan overtrade. Berikut beberapa kerugian yang bisa ditimbulkan:
-
Kehilangan Fokus dan Objektivitas
Trader yang terlalu sering membuka posisi biasanya tidak punya waktu untuk menganalisis pasar secara mendalam. Mereka cenderung asal masuk pasar tanpa pertimbangan matang, hanya karena merasa “sayang” melewatkan momen.
-
Meningkatkan Biaya Transaksi
Semakin sering transaksi dilakukan, semakin besar biaya yang dikeluarkan dalam bentuk spread atau komisi. Ini bisa menggerus profit bahkan membuat akun trader menjadi minus meskipun banyak posisi yang "menang kecil".
-
Psikologi yang Terkuras
Overtrade membuat mental dan emosi trader cepat lelah. Tekanan untuk terus melihat chart dan mengawasi posisi bisa membuat stres meningkat, yang akhirnya berdampak negatif pada pengambilan keputusan.
-
Kehilangan Modal Lebih Cepat
Ketika overtrade dilakukan tanpa manajemen risiko yang tepat, kerugian bisa bertumpuk dan menghancurkan akun dalam waktu singkat.
Unsur Penting dalam Trading Plan
Agar efektif, sebuah trading plan harus dirancang dengan baik dan disesuaikan dengan karakter serta gaya trading masing-masing. Berikut beberapa unsur penting dalam trading plan:
1. Tujuan Trading yang Jelas
Apakah kamu ingin mencari penghasilan tambahan, atau berencana menjadikan trading sebagai sumber penghasilan utama? Menentukan tujuan akan memengaruhi strategi dan risiko yang kamu ambil.
2. Kriteria Entry dan Exit
Tentukan dengan jelas kapan kamu akan membuka posisi dan menutupnya. Ini bisa berdasarkan indikator teknikal (seperti moving average, RSI, MACD), pola candlestick, atau berita fundamental.
3. Manajemen Risiko
Tetapkan batas kerugian maksimal per hari atau per trade. Misalnya, hanya merisikokan 1-2% dari modal per posisi. Jangan lupa juga untuk menetapkan stop loss dan take profit secara rasional.
4. Frekuensi Trading
Tentukan batasan jumlah transaksi per hari atau per minggu. Misalnya, maksimal 3 posisi per hari. Ini sangat membantu mencegah overtrade karena kamu sudah punya batasan yang jelas.
5. Jadwal Trading
Pilih jam-jam tertentu untuk aktif trading. Misalnya hanya trading pada sesi London atau New York. Dengan demikian, kamu tidak merasa harus “selalu” berada di depan chart.
6. Review dan Evaluasi
Selalu lakukan evaluasi terhadap hasil trading mingguan atau bulanan. Cek apakah strategi yang digunakan berjalan efektif, atau perlu ada penyesuaian.
Contoh Trading Plan Sederhana
Berikut contoh trading plan yang bisa diterapkan oleh pemula:
-
Tujuan: Meningkatkan saldo akun 5% per bulan.
-
Pair yang diperdagangkan: EUR/USD dan GBP/USD.
-
Waktu trading: Pukul 15.00–21.00 WIB (sesi London–New York).
-
Strategi entry: Menggunakan breakout strategi dengan konfirmasi RSI dan volume.
-
Risk per trade: Maksimal 2% dari total akun.
-
Target profit harian: 1,5%.
-
Stop loss: 20–30 pips, tergantung volatilitas.
-
Take profit: Rasio risk:reward minimal 1:2.
-
Jumlah posisi maksimal per hari: 3 posisi.
Dengan trading plan seperti ini, seorang trader bisa membatasi potensi overtrade, sekaligus tetap produktif dan disiplin.
Tips Menjalankan Trading Plan dengan Konsisten
Memiliki trading plan saja tidak cukup, yang terpenting adalah menjalankannya dengan konsisten. Berikut beberapa tips agar kamu bisa disiplin menjalankan trading plan:
-
Tuliskan trading plan-mu di buku catatan atau file digital, bukan hanya di kepala.
-
Gunakan checklist sebelum membuka posisi: apakah semua syarat entry sudah terpenuhi?
-
Setel alarm atau reminder untuk mengingatkan jam trading.
-
Jangan pernah melanggar batas risiko yang sudah kamu tetapkan.
-
Evaluasi mingguan secara jujur—apa yang sudah bagus, dan apa yang perlu diperbaiki.
Ingat, disiplin dalam menjalankan trading plan adalah kunci sukses dalam jangka panjang. Bahkan trader profesional pun tetap berpegang pada rencana mereka, karena mereka tahu bahwa tanpa rencana, mereka sedang berjudi, bukan trading.
Kesimpulan
Overtrade bisa menjadi musuh terbesar dalam dunia trading. Kebiasaan membuka posisi terlalu sering, tanpa alasan kuat dan tanpa strategi yang jelas, hanya akan membawa kerugian dalam jangka panjang. Untuk mengatasi hal ini, kamu perlu memiliki trading plan yang solid dan disiplin dalam menjalankannya.
Trading plan bukan hanya sekadar alat bantu, melainkan fondasi utama dalam perjalananmu sebagai trader. Dengan rencana yang jelas, kamu akan lebih tenang, fokus, dan bisa mengelola risiko dengan baik. Ingat, trading bukan soal seberapa sering kamu buka posisi, tapi seberapa cerdas dan disiplin kamu dalam mengambil peluang.
Kalau kamu masih bingung cara menyusun trading plan yang tepat atau ingin belajar lebih dalam tentang manajemen risiko, strategi entry, hingga psikologi trading, jangan khawatir. Tim edukator profesional dari www.didimax.co.id siap membimbing kamu secara GRATIS!
Didimax menyediakan program edukasi trading lengkap, dari kelas offline, webinar, hingga bimbingan satu-satu bersama mentor berpengalaman. Yuk, maksimalkan potensi kamu sebagai trader dengan belajar langsung dari ahlinya di Didimax!