Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Membaca Volatilitas Pasar Saat Sesi London untuk Scalping

Cara Membaca Volatilitas Pasar Saat Sesi London untuk Scalping

by Rizka

Cara Membaca Volatilitas Pasar Saat Sesi London untuk Scalping

Dalam dunia trading forex, salah satu hal terpenting yang wajib dipahami oleh trader—terutama yang menggunakan strategi scalping—adalah volatilitas pasar. Volatilitas menggambarkan seberapa besar pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin besar peluang profit (dan juga risiko) yang muncul. Nah, di antara semua sesi trading dunia, sesi London dikenal sebagai salah satu waktu paling aktif dan penuh peluang untuk para scalper.

Sesi London biasanya dimulai pukul 14.00 WIB hingga sekitar pukul 23.00 WIB. Pada jam-jam awal pembukaannya, pasar cenderung menunjukkan lonjakan pergerakan harga yang tajam akibat tumpang tindih dengan sesi Asia yang baru saja berakhir. Di sinilah momentum besar muncul—harga sering kali bergerak cepat, volume transaksi meningkat, dan peluang entry bagi para trader scalping terbuka lebar. Namun untuk bisa memanfaatkan momen ini dengan optimal, trader harus bisa membaca volatilitas pasar dengan tepat.


Mengapa Volatilitas Penting untuk Scalping di Sesi London?

Scalping adalah teknik trading yang fokus pada pengambilan profit kecil dalam waktu singkat. Biasanya, scalper hanya menahan posisi selama beberapa menit hingga hitungan detik saja. Karena target keuntungannya kecil, scalper membutuhkan pasar yang aktif dan bergerak cepat agar order bisa segera mencapai target.

Sesi London menawarkan karakteristik ideal untuk strategi ini. Berikut alasannya:

  1. Volume transaksi tertinggi di dunia. Lebih dari 30% transaksi forex global terjadi saat sesi London.

  2. Likuiditas tinggi. Spread lebih kecil sehingga scalper bisa keluar-masuk pasar dengan biaya rendah.

  3. Overlap dengan sesi New York. Sekitar pukul 19.00–22.00 WIB, volatilitas semakin meningkat karena pasar Amerika mulai aktif.

Namun, tingginya volatilitas juga berarti risiko yang lebih besar. Salah membaca arah pergerakan bisa membuat posisi scalping berbalik dengan cepat. Karena itu, trader perlu tahu cara membaca volatilitas secara akurat sebelum mengambil posisi.


Cara Mengukur dan Membaca Volatilitas Pasar

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membaca volatilitas saat sesi London. Berikut beberapa metode yang umum digunakan oleh trader profesional:

1. Menggunakan Indikator Volatilitas

Beberapa indikator teknikal bisa membantu membaca seberapa besar fluktuasi harga yang terjadi di pasar.

  • Average True Range (ATR): Indikator ini mengukur jarak rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu. Semakin besar nilai ATR, semakin tinggi volatilitasnya.

  • Bollinger Bands: Ketika jarak antara upper band dan lower band melebar, artinya volatilitas sedang meningkat. Sebaliknya, jika jarak mengecil, pasar sedang tenang atau sideways.

  • Keltner Channel: Mirip dengan Bollinger Bands, tetapi lebih halus karena berbasis pada ATR. Cocok digunakan untuk melihat fase ekspansi dan kontraksi volatilitas.

Dengan memantau indikator-indikator ini di time frame M1 atau M5 (karena scalping bersifat jangka pendek), trader bisa melihat momen ketika volatilitas mulai meningkat—biasanya saat pembukaan sesi London atau ketika rilis berita ekonomi penting.

2. Mengamati Candlestick Volatility

Candlestick chart juga bisa menjadi alat sederhana namun efektif untuk membaca volatilitas.

  • Candle panjang: Menandakan pergerakan harga yang kuat dan volatilitas tinggi.

  • Candle kecil atau doji: Menunjukkan pasar yang sepi dan volatilitas rendah.
    Scalper yang jeli akan memperhatikan perubahan ukuran candle ketika sesi London dibuka. Ketika harga mulai membentuk candle panjang berturut-turut, itu sinyal bahwa pasar mulai aktif.

3. Melihat Kalender Ekonomi

Sesi London sering bertepatan dengan rilis data ekonomi penting dari Inggris, Zona Euro, maupun Swiss. Misalnya:

  • GDP Inggris

  • CPI (Inflasi) Zona Euro

  • Data tenaga kerja (Employment change)
    Berita-berita ini dapat meningkatkan volatilitas pasar secara tiba-tiba. Seorang scalper cerdas akan menandai jadwal rilis berita ini agar siap menghadapi lonjakan harga mendadak.

4. Mengamati Volume dan Likuiditas

Meskipun forex adalah pasar over-the-counter (OTC) yang tidak memiliki volume resmi, beberapa platform menyediakan indikator volume berdasarkan aktivitas broker. Volume yang meningkat menandakan banyaknya transaksi yang sedang terjadi—tanda bahwa volatilitas juga meningkat.

5. Mengamati Breakout dan False Breakout

Saat sesi London dimulai, sering kali terjadi breakout dari range Asia. Harga yang sebelumnya bergerak tenang di sesi Asia akan “meledak” ke arah tertentu. Scalper bisa memanfaatkan momen ini dengan entry di arah breakout, asalkan breakout tersebut terkonfirmasi oleh peningkatan volatilitas dan volume. Namun hati-hati dengan false breakout, yaitu saat harga menembus level support/resistance tapi kembali lagi ke area semula.


Strategi Membaca Volatilitas untuk Scalping di Sesi London

Setelah memahami cara mengukur volatilitas, langkah berikutnya adalah menerapkannya dalam strategi scalping yang efisien. Berikut contoh pendekatan yang bisa diterapkan:

1. Identifikasi Range Sesi Asia

Sebelum sesi London dibuka, tandai high dan low sesi Asia. Area ini sering menjadi zona penting karena banyak trader menunggu breakout dari range tersebut sebagai sinyal awal pergerakan harga besar.

2. Tunggu Konfirmasi Volatilitas

Gunakan indikator seperti ATR atau Bollinger Bands untuk memastikan bahwa pasar benar-benar mulai aktif. Jangan langsung entry begitu London buka, tunggu sekitar 15–30 menit untuk melihat arah volatilitas yang terbentuk.

3. Gunakan Time Frame Kecil

Scalping paling efektif pada time frame M1 hingga M5. Namun, pastikan tetap memantau time frame yang lebih besar seperti M15 untuk melihat arah trend utama agar tidak melawan arus besar pasar.

4. Gunakan Stop Loss dan Take Profit yang Proporsional

Pada saat volatilitas tinggi, stop loss sebaiknya sedikit lebih longgar agar tidak mudah tersentuh oleh fluktuasi harga. Namun, tetap pastikan rasio risk-to-reward minimal 1:1.

5. Hindari Overtrading

Ketika volatilitas meningkat, godaan untuk entry terus-menerus akan tinggi. Tapi ingat, semakin sering masuk pasar, semakin besar peluang salah posisi. Fokuslah pada satu atau dua setup dengan probabilitas tinggi.


Kesalahan Umum Saat Membaca Volatilitas

Banyak trader pemula gagal dalam scalping di sesi London bukan karena strategi yang buruk, tetapi karena salah membaca dinamika volatilitas. Berikut kesalahan yang sering terjadi:

  1. Entry terlalu cepat sebelum volatilitas terbentuk. Sering kali trader terburu-buru masuk posisi di awal pembukaan London padahal pasar belum benar-benar bergerak.

  2. Tidak memperhatikan berita ekonomi. Rilis data besar bisa mengubah arah harga secara drastis.

  3. Menggunakan indikator terlalu banyak. Terlalu banyak indikator justru membuat bingung dan memperlambat pengambilan keputusan.

  4. Tidak menyesuaikan strategi dengan volatilitas. Saat volatilitas rendah, teknik scalping agresif justru berisiko karena harga bergerak lambat.


Kesimpulan

Membaca volatilitas pasar adalah kunci sukses scalping di sesi London. Dengan memahami kapan volatilitas mulai meningkat, bagaimana pola pergerakan harga terbentuk, dan apa saja faktor pemicunya, trader bisa menentukan momen entry dan exit yang lebih akurat. Ingatlah bahwa volatilitas bukan hanya tentang kecepatan harga bergerak, tapi juga tentang kapan waktu terbaik untuk masuk pasar dan kapan harus menahan diri.

Sesi London memberikan peluang besar, tetapi juga risiko yang tinggi. Dengan analisis yang matang, pengelolaan risiko yang baik, dan disiplin mengikuti rencana trading, scalping di sesi ini bisa menjadi sumber profit konsisten.


Jika kamu ingin memahami lebih dalam tentang cara membaca volatilitas, teknik scalping yang efisien, dan strategi praktis yang digunakan oleh trader profesional, kamu bisa bergabung dengan program edukasi trading forex gratis di www.didimax.co.id. Didimax merupakan broker lokal berizin resmi Bappebti yang menyediakan fasilitas pelatihan lengkap untuk semua level trader, dari pemula hingga profesional.

Selain edukasi, kamu juga akan mendapatkan akses ke bimbingan mentor berpengalaman, signal trading akurat, dan komunitas trader aktif yang siap membantu kamu berkembang di dunia forex. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung bersama Didimax dan kuasai teknik scalping dengan pemahaman volatilitas yang lebih mendalam!