Cara Setting Parabolic SAR untuk Scalping: Panduan Lengkap untuk Trader Forex
Parabolic SAR (Stop and Reverse) adalah salah satu indikator teknikal yang cukup populer di kalangan trader forex, terutama mereka yang menggunakan strategi scalping. Scalping sendiri merupakan teknik trading yang bertujuan untuk mengambil keuntungan kecil dalam waktu singkat dengan melakukan banyak transaksi dalam sehari. Karena membutuhkan keputusan cepat dan presisi tinggi, scalper memerlukan indikator yang bisa memberikan sinyal entry dan exit secara cepat dan akurat. Salah satunya adalah Parabolic SAR.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai cara setting indikator Parabolic SAR yang optimal untuk strategi scalping, mulai dari pengertian dasar, fungsi, pengaturan parameter terbaik, hingga tips penggunaannya dalam kondisi pasar yang berbeda.
Apa Itu Parabolic SAR?

Parabolic SAR dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr., dan dirancang untuk menunjukkan potensi pembalikan arah tren (trend reversal). Indikator ini muncul dalam bentuk titik-titik (dot) yang berada di atas atau di bawah harga. Ketika titik-titik berada di bawah harga, ini menunjukkan tren naik (bullish). Sebaliknya, jika titik-titik berada di atas harga, maka menunjukkan tren turun (bearish).
Keunikan Parabolic SAR adalah kemampuannya memberikan sinyal exit dan entry dengan cukup cepat, yang sangat berguna dalam teknik scalping. Namun, jika tidak digunakan dengan setting dan strategi yang tepat, indikator ini juga bisa menghasilkan sinyal palsu, terutama saat pasar sedang sideways.
Mengapa Parabolic SAR Cocok untuk Scalping?
Scalping membutuhkan indikator yang responsif terhadap pergerakan harga jangka pendek. Parabolic SAR dapat memberikan sinyal masuk dan keluar yang cepat berdasarkan arah tren saat ini. Selain itu, indikator ini juga membantu menentukan level stop loss dan take profit, yang sangat penting dalam manajemen risiko scalping.
Keunggulan Parabolic SAR dalam scalping:
-
Responsif terhadap pergerakan harga pendek
-
Memberi sinyal exit dan entry cepat
-
Mudah dipadukan dengan indikator lain seperti Moving Average atau RSI
-
Membantu mengatur stop loss secara otomatis
Namun tetap perlu diingat bahwa indikator ini paling efektif ketika pasar sedang tren (trending), dan kurang akurat saat kondisi pasar sedang datar atau sideways.
Cara Setting Parabolic SAR untuk Scalping
Agar indikator ini bekerja optimal dalam strategi scalping, pengaturan default perlu disesuaikan. Di platform MetaTrader 4 (MT4) atau MetaTrader 5 (MT5), Anda bisa mengakses pengaturan Parabolic SAR dengan cara:
-
Klik "Insert" > "Indicators" > "Trend" > "Parabolic SAR"
-
Akan muncul jendela pengaturan indikator.
Berikut adalah parameter yang dapat disesuaikan:
Untuk scalping, Anda bisa mengubah parameter ini menjadi:
-
Step: 0.03 – 0.05
-
Maximum: 0.2 – 0.4
Semakin besar nilai "Step", semakin sensitif indikator terhadap perubahan harga, namun juga lebih rentan terhadap sinyal palsu. Oleh karena itu, scalper harus mencari keseimbangan antara sensitivitas dan akurasi.
Rekomendasi Setting Parabolic SAR untuk Scalping:
-
Step: 0.04
-
Maximum: 0.3
-
Timeframe: M1 (1 menit) atau M5 (5 menit)
-
Pasangan Mata Uang: EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY (dengan volatilitas tinggi)
Strategi Scalping dengan Parabolic SAR
Setelah melakukan pengaturan, langkah berikutnya adalah memahami bagaimana menggunakan Parabolic SAR dalam trading scalping.
1. Sinyal Entry (Beli / Buy):
-
Titik Parabolic SAR berpindah dari atas ke bawah candlestick.
-
Ini menandakan potensi pembalikan ke arah bullish.
-
Entry buy dilakukan setelah konfirmasi 1-2 candlestick berikutnya.
2. Sinyal Entry (Jual / Sell):
-
Titik Parabolic SAR berpindah dari bawah ke atas candlestick.
-
Ini mengindikasikan pembalikan ke arah bearish.
-
Entry sell dilakukan setelah konfirmasi dari pergerakan harga berikutnya.
3. Exit atau Take Profit:
4. Gunakan Konfirmasi Tambahan:
Karena Parabolic SAR bisa memberikan sinyal palsu saat pasar sideways, Anda disarankan untuk menggabungkannya dengan indikator lain seperti:
Tips Menggunakan Parabolic SAR untuk Scalping
-
Perhatikan Volatilitas Pasar: Pilih waktu trading saat volatilitas tinggi, seperti sesi London atau New York.
-
Gunakan Pair Mayor: Karena memiliki spread rendah, seperti EUR/USD atau GBP/USD.
-
Hindari Kondisi Sideways: Parabolic SAR kurang efektif saat harga bergerak datar.
-
Gunakan Risk Management: Scalping sangat cepat dan berisiko, jadi penting untuk menetapkan SL/TP yang proporsional.
Studi Kasus: Strategi Scalping di EUR/USD Timeframe M5
Misalkan Anda trading EUR/USD dengan timeframe 5 menit dan setting Parabolic SAR (Step: 0.04, Max: 0.3). Saat titik SAR berpindah dari atas ke bawah candlestick dan dikonfirmasi oleh RSI di bawah 70, Anda membuka posisi Buy. Setelah 3 candlestick terbentuk dan titik SAR berpindah lagi ke atas, Anda keluar dari posisi tersebut dengan profit 5–10 pips. Dalam sehari, strategi ini bisa digunakan beberapa kali dengan akurasi yang baik selama kondisi pasar trending.
Jika Anda masih merasa kesulitan mengoptimalkan indikator Parabolic SAR untuk scalping, atau ingin belajar lebih dalam mengenai strategi trading lainnya, bergabunglah bersama program edukasi forex yang diselenggarakan oleh Didimax. Didimax adalah broker forex lokal terbaik yang menyediakan edukasi dan bimbingan gratis untuk para trader pemula maupun profesional.
Dengan mengikuti program edukasi di www.didimax.co.id, Anda bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman, mengikuti live trading harian, serta mendapatkan akses sinyal trading eksklusif. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk meningkatkan kemampuan trading Anda dan meraih profit konsisten di pasar forex.