Contoh Penerapan Risk Reward Ratio dalam Trading Harian
Dalam dunia trading, manajemen risiko adalah fondasi utama bagi kelangsungan karier seorang trader, terutama bagi mereka yang memilih pendekatan day trading atau trading harian. Salah satu alat penting dalam manajemen risiko adalah risk reward ratio atau rasio risiko dan imbal hasil. Rasio ini tidak hanya membantu trader mengukur potensi keuntungan terhadap risiko yang diambil, tetapi juga menjadi panduan penting dalam mengambil keputusan trading yang objektif dan disiplin. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu risk reward ratio, bagaimana menghitungnya, serta bagaimana penerapannya secara langsung dalam praktik trading harian.
Apa Itu Risk Reward Ratio?

Risk reward ratio (RRR) adalah perbandingan antara jumlah kerugian yang siap ditanggung dengan potensi keuntungan dari sebuah posisi trading. Secara sederhana, jika Anda bersedia mengambil risiko sebesar Rp100.000 untuk mendapatkan keuntungan Rp300.000, maka risk reward ratio Anda adalah 1:3.
Rasio ini penting karena membantu trader menentukan apakah sebuah peluang trading layak untuk diambil atau tidak. Dengan rasio yang sehat, bahkan jika trader hanya menang dalam 40–50% dari total transaksinya, mereka tetap bisa menghasilkan profit secara konsisten.
Rumus Menghitung Risk Reward Ratio
Rumus umum dari risk reward ratio adalah sebagai berikut:
Risk Reward Ratio = (Target Profit – Entry Price) / (Entry Price – Stop Loss)
Contoh:
Maka:
RRR = 60 / 20 = 3:1
Artinya, dalam satu posisi ini, trader berpotensi mendapatkan 3 kali lebih banyak dari jumlah risiko yang ditanggung.
Mengapa Risk Reward Ratio Sangat Penting dalam Trading Harian?
Trading harian melibatkan frekuensi transaksi yang tinggi dalam waktu singkat. Volatilitas harga menjadi teman sehari-hari bagi para day trader. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi yang kuat untuk meminimalkan kerugian sekaligus memaksimalkan peluang.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa risk reward ratio sangat krusial dalam day trading:
-
Membantu Menjaga Emosi
Tanpa perhitungan risiko yang jelas, trader mudah tergoda untuk memindahkan stop loss atau mengubah target profit berdasarkan emosi, bukan analisis. Risk reward ratio membantu menjaga disiplin.
-
Menentukan Trade yang Layak Diambil
Tidak semua sinyal trading harus diikuti. Rasio ini membantu menyaring mana peluang yang benar-benar menguntungkan dalam jangka panjang.
-
Mendukung Manajemen Modal
Dengan risk reward yang baik, trader bisa menjaga pertumbuhan akun meski win rate-nya tidak terlalu tinggi.
Contoh Penerapan Risk Reward Ratio dalam Trading Harian
Mari kita lihat penerapan risk reward ratio dalam skenario nyata seorang trader harian di pasar forex:
Contoh Kasus 1: EUR/USD
-
Analisis Teknikal: Trader melihat pola bullish engulfing di level support 1.0700.
-
Entry Price: 1.0710
-
Stop Loss: 1.0690 (20 pips risiko)
-
Take Profit: 1.0750 (40 pips reward)
RRR = 40 / 20 = 2:1
Trader menilai bahwa sinyal ini cukup kuat dan rasio 2:1 cukup layak untuk dijalankan. Dalam jangka panjang, dengan strategi seperti ini, ia hanya perlu menang 50% untuk tetap untung secara konsisten.
Contoh Kasus 2: GBP/JPY
-
Analisis Teknikal: Terdapat pola breakout dari resistance harian.
-
Entry Price: 181.50
-
Stop Loss: 181.00 (50 pips)
-
Take Profit: 182.50 (100 pips)
RRR = 100 / 50 = 2:1
Meskipun risiko lebih besar, reward-nya juga sepadan. Trader melakukan eksekusi dengan pengaturan lot yang sesuai agar tidak overexposure.
Contoh Kasus 3: XAU/USD (Emas)
-
Entry Price: $1920
-
Stop Loss: $1910
-
Take Profit: $1940
RRR = (1940 – 1920) / (1920 – 1910) = 20 / 10 = 2:1
Dalam contoh ini, trader mengambil posisi buy setelah melihat konfirmasi sinyal RSI oversold yang berbalik naik. Rasio 2:1 menjadi alasan utama untuk mengeksekusi posisi tersebut.
Kombinasi Risk Reward Ratio dan Win Rate
Salah satu kesalahan umum trader pemula adalah hanya fokus pada win rate. Padahal, seorang trader bisa tetap rugi meskipun sering menang, jika rasio reward-nya terlalu kecil dibanding risikonya.
Misalnya:
-
Jika RRR Anda 1:2 (risk 1 untuk reward 2), Anda hanya perlu menang sekitar 34% untuk break even.
-
Tapi jika RRR Anda 2:1 (risk 2 untuk reward 1), Anda harus menang lebih dari 67% untuk break even.
Dengan memahami hal ini, trader pemula sebaiknya selalu berusaha menjaga risk reward minimal 1:2, dan tidak asal masuk pasar hanya karena “feeling”.
Tips Menerapkan Risk Reward Ratio Secara Konsisten
-
Gunakan Stop Loss dan Take Profit Sejak Awal
Jangan menunggu harga berjalan, tetapkan level SL dan TP saat entry agar keputusan Anda objektif.
-
Gunakan Alat Bantu Visual
Gunakan garis horizontal atau alat kalkulator RRR yang banyak tersedia di platform trading seperti MetaTrader.
-
Perhitungkan Spread dan Slippage
Spread yang tinggi dapat mengganggu target RRR Anda, jadi pastikan memasukkan faktor ini ke dalam perhitungan.
-
Evaluasi Setiap Trading Plan
Jangan hanya lihat hasil akhir profit/loss. Analisa kembali apakah risk reward yang Anda targetkan tercapai atau tidak, dan mengapa.
Trading harian membutuhkan kecepatan, ketepatan, dan ketegasan. Namun, di balik semua itu, konsistensi dalam menerapkan prinsip risk reward ratio-lah yang akan menentukan hasil akhir dalam jangka panjang. Dengan belajar menghitung dan menerapkannya dengan disiplin, trader pemula bisa menghindari jebakan emosional dan membangun strategi yang lebih solid untuk bertahan di pasar yang dinamis.
Jika Anda ingin belajar lebih lanjut bagaimana cara menghitung dan menerapkan risk reward ratio dengan benar serta strategi trading lainnya, bergabunglah dalam program edukasi forex bersama Didimax. Di sana, Anda akan mendapatkan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman, akses materi eksklusif, dan komunitas trading yang aktif untuk mendukung perjalanan Anda menjadi trader sukses.
Kunjungi situs resmi www.didimax.co.id sekarang juga dan daftar untuk mengikuti program edukasi trading gratis. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung dari profesional dan mempercepat proses menuju konsistensi profit di dunia trading!