Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Faktor Ketidakpastian Pasar yang Bikin Trader Rugi Saat News

Faktor Ketidakpastian Pasar yang Bikin Trader Rugi Saat News

by rizki

Faktor Ketidakpastian Pasar yang Bikin Trader Rugi Saat News

Dalam dunia trading, pasar keuangan dikenal sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu sekaligus ditakuti oleh para trader adalah saat rilis berita ekonomi besar atau yang dikenal dengan istilah news release. Berita-berita ini, seperti data Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat, suku bunga The Fed, angka inflasi, hingga data pengangguran, sering kali memicu volatilitas ekstrem di pasar. Pergerakan harga yang tiba-tiba, cepat, dan sulit diprediksi ini bisa mendatangkan keuntungan besar, tetapi lebih sering justru membuat trader mengalami kerugian signifikan.

Ketidakpastian pasar saat news adalah musuh terbesar para trader, terutama bagi mereka yang belum memiliki pengalaman dan disiplin manajemen risiko yang kuat. Banyak trader pemula terjebak dalam euforia potensi profit besar dalam waktu singkat, tetapi melupakan fakta bahwa peluang kerugian juga meningkat berkali lipat. Artikel ini akan membahas secara mendalam faktor-faktor ketidakpastian pasar yang kerap membuat trader rugi saat news dirilis, serta mengapa penting bagi setiap trader untuk memahami risiko tersebut sebelum mengambil keputusan.


1. Lonjakan Volatilitas yang Sulit Diprediksi

Faktor utama yang membuat pasar tidak menentu saat news adalah lonjakan volatilitas. Misalnya, ketika data ekonomi yang dirilis jauh dari ekspektasi, harga bisa bergerak ratusan pips hanya dalam hitungan detik. Lonjakan ini tidak hanya sulit diprediksi, tetapi juga bisa bergerak ke arah yang berlawanan dari logika analisis fundamental.

Contohnya, ketika data inflasi lebih tinggi dari perkiraan, logikanya dolar AS akan menguat karena peluang kenaikan suku bunga meningkat. Namun, dalam kenyataan, pasar bisa saja bergerak berlawanan akibat faktor lain, seperti pernyataan pejabat bank sentral atau sentimen global yang sedang berubah. Lonjakan volatilitas seperti ini membuat analisis teknikal maupun fundamental seolah kehilangan daya prediksi.


2. Spread Melebar Tiba-Tiba

Broker biasanya menaikkan spread saat terjadi news besar sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko likuiditas. Spread yang awalnya hanya 1–2 pips bisa melebar menjadi 10 bahkan 20 pips dalam hitungan detik. Kondisi ini sering membuat trader mengalami kerugian tanpa sempat bereaksi.

Bayangkan seorang trader yang sudah membuka posisi dengan perhitungan matang, tetapi tiba-tiba spread melebar sehingga posisinya langsung minus meski arah harga sesuai analisis. Hal ini menambah lapisan ketidakpastian baru yang membuat banyak akun trading terkuras saat news.


3. Slippage yang Tidak Terhindarkan

Slippage adalah fenomena ketika order trader dieksekusi di harga yang berbeda dari harga yang diinginkan. Saat news, likuiditas pasar sangat rendah karena banyak pelaku pasar menunda entry, sementara sebagian lainnya melakukan eksekusi secara masif. Akibatnya, order yang Anda pasang bisa tereksekusi puluhan pips lebih buruk dari harga yang ditargetkan.

Bagi trader yang memasang stop loss ketat, slippage sering menjadi bencana. Stop loss yang diatur di titik tertentu bisa dieksekusi jauh lebih buruk, sehingga kerugian menjadi jauh lebih besar dari yang direncanakan. Ketidakpastian ini sering kali membuat trader kehilangan kendali penuh terhadap akun mereka.


4. Psikologi Trader yang Terguncang

Ketidakpastian pasar saat news tidak hanya berdampak pada teknis trading, tetapi juga memengaruhi psikologi trader. Ketika harga bergerak liar dan akun mulai mengalami floating loss, rasa panik, takut, dan serakah akan muncul. Trader yang awalnya disiplin bisa tiba-tiba melakukan kesalahan fatal, seperti menutup posisi terlalu cepat, membuka posisi baru tanpa perhitungan, atau bahkan menggandakan lot untuk “balas dendam” terhadap pasar.

Kondisi emosional yang tidak stabil ini membuat trader semakin sulit mengambil keputusan rasional. Padahal, ketidakmampuan mengendalikan emosi sering kali menjadi faktor utama yang mempercepat kerugian saat volatilitas tinggi.


5. Informasi yang Tidak Selalu Sesuai Ekspektasi

Salah satu faktor ketidakpastian terbesar saat news adalah perbedaan antara ekspektasi pasar dengan realita data. Banyak trader hanya berfokus pada hasil rilis, tetapi lupa mempertimbangkan bahwa pasar sering kali sudah bergerak sebelumnya berdasarkan rumor atau prediksi analis. Akibatnya, meskipun data yang dirilis sesuai ekspektasi, harga justru bisa bergerak berlawanan karena pasar sudah “priced in” terlebih dahulu.

Hal ini menunjukkan bahwa reaksi pasar terhadap news tidak selalu linear atau sesuai logika dasar. Bahkan para analis profesional sekalipun sering salah menafsirkan arah pasar setelah rilis berita penting.


6. Risiko Margin Call dan Stop Out

Ketika volatilitas ekstrem terjadi, banyak trader mengalami margin call akibat floating loss yang membengkak. Jika modal tidak cukup kuat menahan fluktuasi, akun bisa terkena stop out dalam hitungan detik. Situasi ini sangat sering terjadi pada trader pemula yang over leverage atau membuka posisi terlalu besar tanpa mempertimbangkan skenario terburuk.

Ketidakpastian arah pasar membuat kondisi ini semakin berbahaya. Bahkan trader dengan strategi bagus bisa terjebak dan kehilangan seluruh modal hanya karena salah menempatkan posisi menjelang news.


7. Algoritma dan Robot Trading yang Mendominasi

Di era modern, banyak institusi besar menggunakan algoritma canggih untuk memanfaatkan momentum news. Robot trading ini bisa mengeksekusi order dalam sepersekian detik, jauh lebih cepat dari kemampuan manusia. Akibatnya, trader ritel yang hanya mengandalkan manual entry sering kali kalah cepat dan justru menjadi korban pergerakan liar yang diciptakan oleh institusi besar.

Dominasi algoritma ini menambah ketidakpastian karena membuat pasar bergerak dalam pola yang tidak lagi bisa diprediksi dengan analisis manual semata.


8. Faktor Geopolitik dan Sentimen Global

Ketidakpastian pasar saat news juga bisa diperparah oleh faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik, konflik internasional, atau isu global lainnya. Misalnya, rilis data ekonomi positif bisa saja diabaikan pasar jika pada saat yang sama ada konflik besar yang menimbulkan kepanikan investor. Sentimen global sering kali menjadi variabel tak terduga yang memperumit reaksi pasar terhadap news.

Bagi trader ritel, hal ini menjadi tantangan besar karena tidak mungkin mengontrol atau memprediksi semua faktor eksternal tersebut dengan akurat.


Kesimpulan

Trading saat news memang menawarkan potensi profit besar dalam waktu singkat, tetapi risiko yang menyertainya jauh lebih tinggi. Ketidakpastian pasar muncul dari berbagai aspek: lonjakan volatilitas, spread melebar, slippage, psikologi trader, perbedaan ekspektasi dengan realita, risiko margin call, dominasi algoritma, hingga sentimen global. Semua faktor ini membuat pasar sulit diprediksi dan sering kali menghancurkan akun para trader yang tidak siap.

Oleh karena itu, penting bagi setiap trader, khususnya pemula, untuk menyadari bahwa menghindari trading saat news adalah langkah bijak jika belum memiliki pengalaman, strategi, dan modal yang cukup. Fokuslah pada manajemen risiko dan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar sebelum terjun ke situasi berbahaya seperti ini.


Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang bagaimana menghadapi kondisi pasar saat news, penting untuk mendapatkan edukasi dari sumber yang tepat. Didimax sebagai salah satu broker resmi di Indonesia menyediakan program edukasi trading yang komprehensif, mulai dari materi dasar hingga strategi lanjutan. Dengan bimbingan mentor berpengalaman, Anda bisa mempelajari cara membaca sentimen pasar, mengelola risiko, serta mengendalikan psikologi trading saat menghadapi news besar.

Jangan biarkan ketidakpastian pasar membuat akun Anda hancur hanya karena kurang pengetahuan. Segera ikuti program edukasi trading di www.didimax.co.id dan temukan cara trading yang lebih aman, terarah, serta berpotensi konsisten. Dengan bekal ilmu yang tepat, Anda bisa menghadapi berbagai kondisi pasar dengan lebih percaya diri dan siap meraih peluang profit tanpa harus terjebak risiko yang tidak perlu.