Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Forex dengan Rasio Fibonacci Mengukur Retracement dan Ekstensi

Forex dengan Rasio Fibonacci Mengukur Retracement dan Ekstensi

by Didimax Team

Trading forex dengan rasio fibonacci adalah permainan angka, dan salah satu alat analisis teknis yang populer yang digunakan oleh banyak trader. Rasio ini berdasarkan pada urutan angka matematika yang memiliki hubungan kuat dengan berbagai aspek alam, dan dalam konteks trading.
 
Lalu digunakan untuk mengukur retracement (pembalikan harga sementara) dan ekstensi (kelanjutan tren) dalam pergerakan harga. Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi trading forex dengan menggunakan rasio fibonacci, serta bagaimana Anda dapat menggunakannya untuk meningkatkan keputusan trading Anda.
 
Informasi Forex dengan Rasio Fibonacci
 
Strategi trading dengan rasio fibonacci adalah serangkaian angka yang berasal dari urutan, yang maa setiap angka tersebut ditambahkan dua angka setelahnya. Urutan dimulai dengan angka 0, diikuti oleh 1, serta seterusnya. 
 
Jadi, adapun urutan tersebut terlihat seperti ini: 0, 1, lalu 1 lagi, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, dan selanjutnya. Dua forex dengan rasio fibonacci yang paling umum digunakan dalam trading adalah:
 
1. Rasio 0.618 (Golden Ratio atau Phi) 
 
Dikenal sebagai Golden Ratio, rasio ini adalah hasil dari membagi angka dalam urutan oleh angka yang berada dua langkah di depannya. 
 
Ini dinyatakan sebagai 61.8% dalam bentuk desimal. Dalam konteks trading, level retracement 61.8% sering dianggap sebagai salah satu level penting yang mungkin menandai area di mana harga dapat berbalik.
 
2. Rasio 0.382
 
Rasio ini adalah hasil dari membagi angka dalam urutan Fibonacci oleh angka yang berada tiga langkah di depannya. Ini dinyatakan sebagai 38.2% dalam bentuk desimal. Level retracement 38.2% juga dianggap penting dalam trading.
 
Rasio ini tentu sangatlah membantu trader dalam mengidentifikasi berbagai macam level kunci agar harga nantinya mengalami perubahan arah dalam tren.
 
Mereka dapat digunakan untuk menggambar garis retracement atau ekstensi pada grafik harga untuk membantu menentukan level-level penting dalam analisis teknis.
 
Trading forex dengan rasio fibonacci adalah salah satu bentuk analisis teknis yang populer, meskipun penting untuk berusaha secara optimal sehingga dapat efisien.
 
Oleh karena itu, trader sering menggabungkan analisis Fibonacci dengan alat analisis teknis lainnya serta manajemen risiko yang cermat untuk membuat keputusan trading yang lebih informasional dan bijak.
 
Cara Menggunakan Forex dengan Rasio Fibonacci
 
Dalam trading serta analisis teknis, beberapa rasio yang dihasilkan dari urutan Fibonacci sering digunakan untuk mengukur retracement (pembalikan sementara).
 
Bahkan juga termasuk ekstensi (perpanjangan tren) dalam pergerakan harga. Menggunakan Rasio Fibonacci dalam trading forex melibatkan langkah-langkah berikut:
 
1. Identifikasi Tren dan Swing High-Low
 
Langkahnya yaitu dengan mengidentifikasi tren yang sedang berlangsung. Lalu mencari tahu itu tren naik (bullish) maupun tren turun (bearish). Setelah Anda mengidentifikasi tren, cari titik-titik puncak (swing high) serta dasar (swing low) yang signifikan dalam tren tersebut.
 
2. Lalu Gambar Garis Fibonacci Retracement
 
Setelah Anda menemukan swing high dan swing low yang signifikan, gambar garis Fibonacci Retracement dari swing high ke swing low (jika tren naik) atau dari swing low ke swing high (jika tren turun). Sebagian besar platform trading forex memiliki alat yang memudahkan penggambaran garis Fibonacci.
 
3. Identifikasi Level Retracement Utama
 
Level-level retracement yang paling sering digunakan seperti 38.2% maupun 61.8%. Saat harga mendekati salah satu dari level-level ini, perhatikan apakah ada tanda-tanda pembalikan harga. 
 
Jika harga mulai berbalik setelah mencapai salah satu level ini, ini bisa dianggap sebagai sinyal potensial untuk masuk ke dalam posisi trading sesuai dengan arah tren.
 
4. Penggunaan Forex dengan Rasio Fibonacci Ekstensi (Opsional)
 
Selain menggunakan retracement, Anda juga dapat melukis garis Fibonacci Ekstensi agar mengidentifikasi level-level potensial di mana harga mungkin melanjutkan tren. 
 
Ini dilakukan dengan mengukur pergerakan harga sebelumnya dari swing low ke swing high (jika tren naik) atau sebaliknya. Level ekstensi yang sering digunakan adalah 161.8% dan 261.8%.
 
5. Konfirmasi dengan Indikator dan Pola Price Action
 
Meskipun Rasio Fibonacci dapat memberikan indikasi yang kuat, selalu disarankan untuk mengonfirmasi sinyal dengan menggunakan indikator teknis atau pola price action. 
 
Misalnya, Anda dapat memeriksa apakah ada sinyal divergensi pada indikator Stochastic, RSI, atau MACD yang mengonfirmasi pembalikan harga di level forex dengan rasio fibonacci tertentu.
 
6. Manajemen Risiko
 
Sebelum membuka posisi trading, selalu tetapkan stop loss dan take profit yang sesuai. Manajemen risiko yang efektif sebagai upaya memperkuat kunci dalam trading forex. Pastikan untuk mengukur risiko serta potensi keuntungan secara cermat.
 
7. Praktik dan Analisis Lanjutan
 
Praktek serta pengalaman adalah kunci untuk menjadi terampil dalam menggunakan Fibonacci. Teruslah belajar dan mengasah kemampuan Anda dalam menganalisis grafik harga dengan alat ini. 
 
Selalu lakukan analisis yang mendalam, gunakan alat analisis teknis lainnya, dan jangan lupa tentang manajemen risiko saat melakukan trading forex.
 

Contoh Penggunaan Forex dengan Rasio Fibonacci

 
Perhatikan perubahan tren serta pelajari dari setiap trading yang Anda lakukan. Rasio Fibonacci adalah alat yang berguna dalam analisis.
 
Meskipun tidak ada alat yang memberikan sinyal 100% akurat, namun hal ini wajib dicoba. Berikut contoh penggunaan dalam trading forex dengan rasio fibonacci adalah sebagai berikut:
 
1. Mengukur Retracement dalam Tren Naik (Bullish)
 
Misalkan Anda mengidentifikasi tren naik yang kuat pada pasangan mata uang EUR/USD. Anda melihat bahwa harga telah bergerak dari level terendah sebesar 1.1000 ke level tertinggi sebesar 1.2000. 
 
Kemudian, Anda memutuskan untuk menggunakan rasio untuk mengukur sejauh mana harga mungkin akan berbalik sebelum melanjutkan tren naiknya.
 
Anda menggambar garis forex dengan rasio fibonacci Retracement dari level swing low (1.1000) ke level swing high (1.2000). Setelah menggambar garis tersebut, Anda melihat bahwa harga bergerak ke level retracement 38.2%, yang berada di sekitar 1.1500. 
 
Kemudian, Anda melihat adanya pola bullish reversal candlestick seperti pin bar di sekitar level ini. Ini bisa menjadi sinyal yang kuat bahwa harga mungkin akan berbalik dan melanjutkan tren naiknya. 
 
Anda memutuskan untuk membuka posisi beli (long) dengan stop loss yang ditempatkan di bawah level retracement 38.2% dan target keuntungan di dekat level swing high sebelumnya.
 
2. Mengukur Ekstensi dalam Tren Turun (Bearish)
 
Misalkan Anda mengidentifikasi tren turun yang kuat pada pasangan mata uang GBP/JPY. Harga telah jatuh dari level tertinggi sebesar 150.00 ke level terendah sebesar 130.00. Anda ingin mengukur sejauh mana harga mungkin akan terus turun sebelum mengalami pembalikan.
 
Anda menggambar garis Ekstensi dari level swing high (150.00) ke level swing low (130.00). Anda melihat bahwa harga mencapai level ekstensi 161.8%, yang berada di sekitar 120.00. Ini adalah tanda bahwa harga mungkin akan melanjutkan tren turunnya.
 
Penting untuk menggunakan rasio sebagai komponen dalam strategi trading yang lebih luas dan selalu menggabungkannya dengan manajemen risiko yang ketat. Sehingga dapat bergabung dengan Didimax sebagai perusahaan broker terbaik.
 
Praktik dan pengalaman akan membantu Anda mengembangkan intuisi dalam penggunaan alat ini untuk meningkatkan keputusan forex dengan rasio fibonacci Anda.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama