Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Inggris Raya dalam Forex: Tetap Kuat Meski Pasca-Brexit

Inggris Raya dalam Forex: Tetap Kuat Meski Pasca-Brexit

by rizki

Inggris Raya dalam Forex: Tetap Kuat Meski Pasca-Brexit

Sejak referendum Brexit pada tahun 2016, Inggris Raya telah menjadi pusat perhatian dalam dunia keuangan global. Keputusan mengejutkan untuk keluar dari Uni Eropa membawa ketidakpastian besar terhadap prospek ekonomi negara tersebut, termasuk posisi mata uangnya, Pound Sterling (GBP), di pasar valuta asing (forex). Namun, hampir satu dekade setelahnya, Inggris menunjukkan daya tahan yang luar biasa di tengah dinamika global yang terus berubah. Artikel ini akan membahas bagaimana Inggris Raya tetap kuat dalam forex, faktor-faktor yang mendukung ketahanan tersebut, serta apa artinya bagi para trader di seluruh dunia.

Awal Mula Gejolak: Brexit dan Dampaknya Terhadap GBP

Ketika hasil referendum Brexit diumumkan pada 23 Juni 2016, pasar global terguncang. Pound Sterling anjlok lebih dari 10% terhadap dolar AS hanya dalam waktu semalam — penurunan terbesar dalam satu hari dalam sejarahnya. Kejatuhan ini mencerminkan kekhawatiran investor tentang masa depan Inggris di luar Uni Eropa. Ketidakpastian tentang perjanjian perdagangan, arus modal, dan kondisi ekonomi domestik membuat banyak pelaku pasar menghindari aset berbasis GBP.

Namun, meskipun awalnya terlihat rapuh, posisi Inggris dalam forex tidak serta merta runtuh. Pemerintah dan Bank of England (BoE) melakukan berbagai langkah stabilisasi, termasuk pemangkasan suku bunga dan pelonggaran kuantitatif. Hal ini membantu memulihkan sebagian kepercayaan pasar, meski volatilitas tetap tinggi dalam beberapa tahun pertama pasca-Brexit.

Performa Ekonomi Inggris: Di Antara Ketidakpastian dan Adaptasi

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kekuatan mata uang dalam forex adalah fundamental ekonomi suatu negara. Dalam kasus Inggris, meskipun menghadapi tantangan berat, ekonomi tetap menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi. Setelah transisi formal dari Uni Eropa pada akhir 2020, banyak sektor — khususnya jasa keuangan dan teknologi — berhasil menemukan jalur baru untuk tumbuh dan berkembang.

London tetap menjadi salah satu pusat keuangan terbesar di dunia, bahkan setelah kehilangan beberapa hak istimewa di pasar tunggal Eropa. Banyak perusahaan keuangan membuka cabang baru di kota-kota Eropa lainnya seperti Frankfurt dan Dublin, namun mereka tetap mempertahankan operasi utama di London. Ini menunjukkan daya tarik yang kuat dari infrastruktur, hukum, dan ekosistem bisnis Inggris.

Data ekonomi juga memberikan sinyal positif. Meskipun mengalami kontraksi akibat pandemi dan gangguan rantai pasok global, pemulihan ekonomi Inggris relatif cepat. Tingkat pengangguran turun, investasi asing tetap stabil, dan sektor ekspor menemukan pasar alternatif di luar Eropa, seperti Asia dan Amerika Utara. Semua ini memberikan dukungan terhadap nilai GBP di pasar forex.

Kebijakan Bank of England: Pilar Kestabilan Moneter

Bank of England memegang peran vital dalam menjaga nilai tukar mata uang dan stabilitas ekonomi makro. Dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan moneter BoE menunjukkan responsivitas yang tinggi terhadap tekanan ekonomi, baik domestik maupun global. Setelah pandemi, BoE menjadi salah satu bank sentral besar pertama yang menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi yang melonjak.

Kenaikan suku bunga ini berdampak langsung pada penguatan Pound Sterling, karena investor cenderung menaruh modal mereka di negara dengan imbal hasil lebih tinggi. Selain itu, komunikasi yang konsisten dan transparan dari BoE juga membantu mengurangi spekulasi pasar yang berlebihan, yang pada gilirannya menstabilkan pergerakan GBP.

Kebijakan makroprudensial lainnya, seperti pengawasan terhadap sektor perbankan dan pengendalian kredit konsumen, turut menjaga keseimbangan sistem keuangan. Dengan demikian, Inggris tidak hanya mengandalkan kekuatan ekonomi riil, tetapi juga pengelolaan kebijakan yang efektif untuk mempertahankan posisi di pasar forex.

Sentimen Pasar dan Peran Geopolitik

Selain faktor ekonomi dan kebijakan, sentimen pasar memainkan peran besar dalam menentukan arah mata uang. Dalam konteks Inggris, persepsi pasar terhadap stabilitas politik, kejelasan regulasi, dan prospek pertumbuhan sangat mempengaruhi permintaan terhadap GBP.

Meskipun Inggris sempat mengalami ketidakstabilan politik, seperti pergantian Perdana Menteri dan debat panjang mengenai protokol Irlandia Utara, sistem demokrasi yang kuat dan kebijakan yang relatif konsisten telah menjaga kepercayaan investor. Bahkan, beberapa pengamat menyatakan bahwa ketegangan politik di negara-negara lain, seperti konflik di Ukraina atau ketidakpastian di AS, justru membuat GBP terlihat lebih stabil dibanding alternatifnya.

Peran Inggris dalam geopolitik global juga berkontribusi terhadap daya tarik mata uangnya. Inggris tetap menjadi pemain utama dalam NATO, G7, dan berbagai organisasi internasional. Keikutsertaan aktif ini memberikan jaminan bahwa negara tersebut tetap terhubung dengan sistem ekonomi global, meski tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa secara resmi.

Perdagangan Forex: Apa Artinya bagi Trader?

Bagi para trader forex, pergerakan GBP memberikan banyak peluang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Volatilitas yang relatif tinggi pada mata uang ini membuatnya menarik untuk strategi trading berbasis teknikal dan fundamental. Pasangan mata uang seperti GBP/USD, EUR/GBP, dan GBP/JPY menjadi favorit banyak trader karena likuiditasnya yang besar dan pergerakan harga yang dinamis.

Namun, penting bagi trader untuk memahami konteks makroekonomi dan politik di balik pergerakan GBP. Peristiwa seperti rilis data inflasi, keputusan suku bunga BoE, atau perkembangan kebijakan luar negeri dapat memicu lonjakan volatilitas. Oleh karena itu, edukasi dan pemahaman mendalam tentang kondisi Inggris sangat diperlukan untuk mengelola risiko secara efektif.

Dengan makin banyaknya platform edukasi dan analisis pasar, trader pemula pun kini dapat mengakses wawasan yang dulunya hanya tersedia bagi institusi besar. Ini adalah momen yang tepat untuk memperdalam pengetahuan dan memanfaatkan momentum pasar.

Inggris Raya: Ketangguhan yang Layak Diperhitungkan

Mengamati perjalanan Inggris pasca-Brexit, satu hal yang menjadi jelas adalah bahwa kekuatan suatu negara dalam forex tidak semata-mata ditentukan oleh status politik atau keanggotaannya dalam organisasi regional. Yang lebih penting adalah seberapa cepat dan efektif negara tersebut menyesuaikan diri terhadap perubahan, menjaga stabilitas ekonominya, dan mempertahankan kepercayaan investor global.

Inggris Raya telah membuktikan dirinya sebagai contoh resilien dalam lanskap ekonomi global yang terus berubah. Meski menghadapi tantangan besar, negara ini tetap mampu mempertahankan kekuatan mata uangnya, bahkan menciptakan peluang baru dalam perdagangan global dan sektor jasa keuangan. GBP, yang dulu sempat diragukan akan bertahan pasca-Brexit, kini kembali menjadi salah satu mata uang utama dunia yang layak dipertimbangkan dalam strategi trading forex.


Ingin memahami lebih dalam tentang bagaimana Inggris memengaruhi pasar forex global? Atau ingin tahu strategi apa yang paling tepat digunakan dalam menghadapi pergerakan mata uang seperti GBP? Bergabunglah dalam program edukasi trading dari Didimax, broker forex terbaik dan resmi di Indonesia. Dengan bimbingan mentor profesional dan materi terstruktur, kamu bisa belajar dari dasar hingga mahir, langsung dari praktisi industri.

Kunjungi www.didimax.co.id sekarang dan mulailah perjalanan tradingmu bersama komunitas trader terbaik. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan trading dengan cara yang terarah dan terpercaya!