Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Kenapa Broker Menaikkan Spread Saat Rilis News Ekonomi

Kenapa Broker Menaikkan Spread Saat Rilis News Ekonomi

by rizki

Kenapa Broker Menaikkan Spread Saat Rilis News Ekonomi

Dalam dunia trading forex, banyak faktor yang memengaruhi kondisi pasar. Salah satu fenomena yang sering ditemui trader adalah spread melebar saat rilis berita ekonomi penting. Kondisi ini bukanlah kebetulan, melainkan mekanisme yang terjadi karena adanya lonjakan volatilitas pasar. Trader pemula sering kali tidak memahami alasan di balik naiknya spread tersebut, sehingga kaget ketika posisi mereka terkena stop out atau bahkan margin call hanya karena perbedaan spread yang mendadak melebar. Untuk memahami fenomena ini, kita perlu membahas lebih dalam tentang bagaimana pasar bereaksi terhadap news ekonomi, cara broker bekerja, dan alasan teknis di balik kenaikan spread.


Apa Itu Spread?

Sebelum memahami mengapa spread naik, kita perlu memahami konsep dasar spread itu sendiri. Spread adalah selisih antara harga bid (jual) dan ask (beli) yang ditawarkan broker. Dalam kondisi normal, spread relatif stabil sesuai dengan jenis akun yang digunakan trader. Misalnya, pada pair EUR/USD biasanya hanya 1–2 pips untuk akun standar. Spread ini merupakan salah satu sumber keuntungan broker, selain dari komisi trading.

Namun, dalam kondisi tertentu seperti saat rilis data Non-Farm Payroll (NFP), GDP, inflasi, suku bunga, atau berita ekonomi penting lainnya, spread bisa melebar drastis. Dari yang biasanya hanya beberapa pips, bisa melebar menjadi puluhan bahkan ratusan pips dalam hitungan detik. Mengapa hal ini bisa terjadi?


Faktor Volatilitas Tinggi Saat News

Rilis berita ekonomi penting selalu ditunggu oleh para pelaku pasar. Investor besar, bank, hedge fund, hingga retail trader bereaksi terhadap data terbaru dengan sangat cepat. Lonjakan order beli dan jual terjadi dalam waktu bersamaan sehingga pasar menjadi sangat fluktuatif.

Dalam kondisi ini, likuiditas pasar menurun drastis. Likuiditas adalah ketersediaan harga di pasar untuk dieksekusi. Ketika semua trader ingin masuk ke pasar pada arah yang sama, jumlah lawan transaksi berkurang. Akibatnya, harga bisa melonjak atau anjlok dengan sangat cepat.

Broker sebagai perantara juga menghadapi kesulitan untuk mengeksekusi order pada harga terbaik. Karena harga berubah begitu cepat, broker harus menyesuaikan spread agar dapat menutup risiko ketidaksesuaian harga (slippage) dengan penyedia likuiditas mereka. Dengan kata lain, kenaikan spread adalah bentuk perlindungan broker dalam menghadapi volatilitas ekstrem.


Peran Penyedia Likuiditas

Broker forex umumnya tidak berdiri sendiri. Mereka bekerja sama dengan liquidity provider seperti bank-bank besar dan institusi keuangan. Saat news dirilis, penyedia likuiditas juga akan memperlebar harga bid-ask yang mereka tawarkan karena tingginya risiko. Broker pada akhirnya hanya meneruskan kondisi tersebut ke trader.

Contohnya, jika biasanya bank memberikan harga bid-ask dengan spread 1 pip untuk EUR/USD, maka saat rilis news mereka bisa memperlebar hingga 20–30 pips. Broker tidak punya pilihan selain meneruskan harga ini ke kliennya. Dengan demikian, trader retail yang membuka posisi saat news akan langsung merasakan spread melebar.


Alasan Broker Naikkan Spread Saat News

Ada beberapa alasan utama mengapa broker menaikkan spread saat rilis berita ekonomi:

  1. Menyesuaikan dengan kondisi pasar
    Spread melebar bukan semata-mata keputusan sepihak broker, tetapi akibat dari likuiditas yang berkurang dan volatilitas ekstrem.

  2. Melindungi broker dari risiko harga ekstrem
    Perubahan harga yang sangat cepat bisa menimbulkan kerugian bagi broker jika mereka tidak menyesuaikan spread. Dengan memperlebar spread, broker dapat mengurangi risiko eksekusi harga yang salah.

  3. Mengontrol risiko trader
    Meski terlihat merugikan, sebenarnya pelebaran spread membantu trader untuk tidak masuk pasar secara sembarangan saat kondisi sangat berbahaya.

  4. Mengikuti standar industri
    Hampir semua broker internasional melakukan hal yang sama. Spread melebar saat news adalah sesuatu yang wajar dan umum di dunia trading forex.


Dampak Spread Melebar bagi Trader

Bagi trader pemula, pelebaran spread bisa menjadi masalah besar. Contohnya, jika spread pada EUR/USD biasanya hanya 2 pips lalu tiba-tiba melebar hingga 50 pips saat news, posisi yang baru saja dibuka bisa langsung minus besar meski harga belum bergerak jauh.

Dampak lainnya adalah stop loss dan take profit tidak berjalan sesuai rencana. Karena harga yang ditampilkan broker sudah termasuk spread yang lebih lebar, order bisa tersentuh lebih cepat dari perkiraan. Hal ini sering menimbulkan kepanikan, terutama bagi mereka yang belum memahami mekanisme pasar saat news.

Selain itu, trader juga bisa terkena margin call lebih cepat. Saat floating loss membengkak akibat spread melebar, margin level akan turun drastis dan mengancam ketahanan akun. Inilah mengapa banyak trader berpengalaman selalu menghindari open posisi tepat sebelum rilis berita ekonomi penting.


Strategi Menghadapi Spread Melebar

Agar tidak terjebak dalam kerugian besar akibat spread melebar, trader bisa menerapkan beberapa strategi berikut:

  1. Hindari open posisi menjelang news
    Tunggu hingga kondisi pasar kembali stabil. Biasanya 15–30 menit setelah news, spread mulai kembali normal.

  2. Gunakan money management ketat
    Jangan gunakan lot besar saat news karena risiko yang sangat tinggi. Pastikan margin level tetap aman.

  3. Pahami kalender ekonomi
    Selalu cek jadwal rilis berita penting seperti NFP, suku bunga, inflasi, atau GDP agar tidak terjebak membuka posisi tanpa perhitungan.

  4. Gunakan broker yang transparan
    Pilih broker yang jelas memberikan informasi tentang kebijakan spread mereka saat news. Broker terpercaya biasanya memberikan edukasi mengenai hal ini.

  5. Latih psikologi trading
    Jangan panik ketika melihat spread melebar. Fokuslah pada analisis jangka panjang, bukan sekadar lonjakan harga sesaat.


Kesalahan Umum Trader Pemula

Trader pemula sering kali justru sengaja masuk pasar saat news karena berharap mendapat profit besar dari lonjakan harga. Padahal, strategi ini sangat berisiko. Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain:

  • Tidak menghitung risiko spread
    Banyak yang hanya fokus pada arah harga tanpa memperhitungkan pelebaran spread.

  • Menggunakan lot besar
    Saat news, lot besar bisa membuat akun cepat habis hanya dalam hitungan menit.

  • Memasang pending order
    Banyak yang mencoba menggunakan buy stop atau sell stop, namun saat news order tereksekusi pada harga yang sangat jauh dari perkiraan (slippage).

  • Overconfidence
    Trader sering merasa yakin arah news sudah jelas, padahal reaksi pasar bisa sangat berbeda dari prediksi.


Kesimpulan

Pelebaran spread saat rilis news ekonomi bukanlah trik broker untuk “menipu” trader, melainkan konsekuensi alami dari mekanisme pasar global. Broker hanya menyesuaikan kondisi dari liquidity provider agar tetap bisa menjalankan eksekusi order. Trader yang memahami fenomena ini akan lebih bijak dalam mengambil keputusan, terutama dengan cara menghindari entry saat kondisi pasar sangat bergejolak.

Dengan pemahaman yang baik, trader dapat melindungi akun mereka dari risiko tak terduga. Sebaliknya, jika terus memaksakan diri masuk pasar saat news tanpa perhitungan, bukan hanya spread yang melebar, tetapi juga potensi kerugian yang tidak terkendali.


Trading forex bukan sekadar soal mencari profit cepat. Dibutuhkan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar, termasuk fenomena spread melebar saat news. Jika Anda ingin memperdalam wawasan, belajar dari mentor berpengalaman adalah langkah terbaik. Program edukasi trading di www.didimax.co.id siap membantu Anda memahami strategi, psikologi, serta manajemen risiko dengan lebih matang.

Jangan biarkan kebingungan menghadapi volatilitas pasar menghambat perjalanan trading Anda. Ikuti edukasi trading bersama Didimax dan temukan cara yang tepat untuk mengelola risiko, memahami pergerakan harga, dan meningkatkan peluang profit secara konsisten. Saatnya belajar trading dengan benar, bersama broker lokal terbaik di Indonesia.