
Market Lagi Sepi? Baca Buku Trading Yuk!
Dalam dunia trading, ada saat-saat ketika pasar tampak “mati suri”—volume transaksi rendah, pergerakan harga tidak signifikan, dan sinyal trading pun jarang muncul. Situasi seperti ini biasa terjadi saat libur nasional, akhir tahun, atau ketika pelaku pasar besar sedang menunggu rilis data penting. Bagi sebagian trader, kondisi ini bisa membuat frustrasi. Namun, bagi trader cerdas, ini adalah waktu yang sangat berharga untuk meningkatkan kemampuan dan memperdalam pengetahuan. Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkannya adalah dengan membaca buku trading.
Membaca buku trading saat market sedang sepi bukan hanya solusi untuk mengisi waktu, tetapi juga bentuk investasi jangka panjang dalam membangun fondasi yang kuat dalam karier trading Anda. Buku-buku ini bisa membuka wawasan baru, memperkenalkan strategi yang belum pernah Anda coba, serta memperbaiki mindset dan psikologi Anda sebagai trader.
Kenapa Harus Membaca Buku Trading?
Banyak trader pemula (bahkan yang sudah pengalaman) mengandalkan informasi dari internet, video YouTube, atau grup media sosial. Meski informasi tersebut berguna, sering kali kontennya bersifat dangkal, tidak terstruktur, dan tidak memberikan pemahaman yang menyeluruh. Buku, di sisi lain, ditulis dengan pendekatan sistematis, terstruktur, dan biasanya berdasarkan pengalaman bertahun-tahun dari penulisnya.
Selain itu, buku memberi Anda waktu untuk merenung, memahami, dan menyerap ilmu dengan lebih dalam. Saat market sepi dan tidak ada tekanan untuk membuka posisi, inilah momen terbaik untuk belajar tanpa distraksi.
Rekomendasi Buku Trading untuk Semua Tingkatan
Berikut ini beberapa rekomendasi buku trading yang cocok untuk berbagai tingkat pengalaman:
1. “Trading in the Zone” – Mark Douglas
Buku ini tidak membahas strategi teknikal, melainkan aspek psikologis dalam trading. Mark Douglas membongkar kesalahan berpikir yang sering dilakukan trader dan membantu Anda membangun mentalitas trading yang disiplin dan objektif. Buku ini cocok untuk semua level trader.
2. “Reminiscences of a Stock Operator” – Edwin Lefèvre
Meski buku ini ditulis hampir seabad yang lalu, kisah tentang Jesse Livermore, seorang legenda trading, masih sangat relevan hingga kini. Buku ini berbentuk semi-biografi yang penuh pelajaran tentang market behavior, emosi dalam trading, dan pentingnya disiplin.
3. “Technical Analysis of the Financial Markets” – John Murphy
Ini adalah “kitab suci” bagi para trader teknikal. Buku ini sangat cocok untuk pemula maupun trader intermediate yang ingin memperdalam pemahaman tentang analisis teknikal. Disertai grafik, penjelasan indikator, serta pola harga yang lengkap.
4. “The Disciplined Trader” – Mark Douglas
Buku ini adalah pendahulu dari “Trading in the Zone”, dan juga membahas tentang pentingnya disiplin dan mindset dalam trading. Jika Anda sering melakukan revenge trading atau overtrade, buku ini wajib Anda baca.
5. “Japanese Candlestick Charting Techniques” – Steve Nison
Buku ini memperkenalkan teknik membaca candlestick yang berasal dari Jepang. Bukan hanya menjelaskan bentuk-bentuk candlestick, tapi juga bagaimana menginterpretasikannya dalam konteks market secara keseluruhan.
6. “Forex Price Action Scalping” – Bob Volman
Bagi Anda yang suka scalping, buku ini memberikan panduan yang sangat rinci dan mendalam. Bob Volman menjelaskan langkah demi langkah dalam melakukan scalping menggunakan price action, lengkap dengan contoh nyata.
Bagaimana Cara Membaca Buku Trading Secara Efektif?
Membaca buku bukan berarti sekadar menghabiskan halaman demi halaman. Agar ilmu yang didapat benar-benar bermanfaat, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut:
-
Buat catatan: Tuliskan poin-poin penting yang bisa Anda terapkan dalam trading.
-
Jangan terburu-buru: Pahami setiap bab dengan baik sebelum lanjut ke bab berikutnya.
-
Diskusikan: Bergabunglah dengan komunitas trader untuk mendiskusikan isi buku tersebut. Ini bisa memperkaya pemahaman Anda.
-
Praktikkan: Segera coba terapkan konsep yang dipelajari di akun demo atau live trading dengan modal kecil.
Waktu Sepi = Waktu Upgrade Skill
Trader profesional tidak hanya mengandalkan “jam terbang” di depan chart. Mereka meluangkan waktu untuk membaca, menganalisis, dan mengevaluasi. Mereka tahu bahwa saat market sepi adalah waktu terbaik untuk menyusun ulang strategi, mengevaluasi jurnal trading, dan mengisi ulang “bahan bakar” berupa ilmu.
Daripada memaksakan open posisi di tengah market yang stagnan—yang berpotensi menyebabkan kerugian—lebih baik fokus pada pengembangan diri. Justru trader yang mampu menahan diri di saat seperti ini adalah trader yang akan bertahan dalam jangka panjang.
Jangan Takut Belajar dari Buku
Banyak orang merasa malas membaca buku karena menganggapnya membosankan atau terlalu sulit. Tapi dengan memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan dan level Anda, kegiatan membaca bisa menjadi sangat menyenangkan dan membuka wawasan. Apalagi jika Anda memiliki tujuan jangka panjang untuk menjadi trader yang profesional.
Perlu diingat juga bahwa buku adalah investasi. Harga satu buku trading mungkin hanya setara dengan satu kali stop loss. Tapi manfaat jangka panjangnya bisa menyelamatkan Anda dari kerugian besar di masa depan.
Kalau kamu merasa bingung harus mulai dari mana, atau ingin belajar trading secara lebih praktis dan langsung didampingi mentor berpengalaman, program edukasi dari www.didimax.co.id adalah pilihan yang tepat. Di sana, kamu bisa belajar dari para praktisi langsung, diskusi soal materi-materi buku trading, dan mengasah skill kamu secara real-time lewat sesi live trading.
Tak hanya itu, Didimax juga menyediakan materi lengkap untuk semua level trader—dari pemula yang baru mulai mengenal forex, hingga trader berpengalaman yang ingin upgrade strategi. Jadi, tunggu apa lagi? Saat market sedang sepi, manfaatkan waktumu untuk belajar lebih dalam dan siapkan dirimu saat peluang besar datang!