Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mengenal Jenis-jenis Order dalam Trading Forex

Mengenal Jenis-jenis Order dalam Trading Forex

by Iqbal

Dalam dunia trading forex, memahami jenis-jenis order merupakan langkah krusial bagi setiap trader yang ingin sukses dan meminimalisir risiko. Order dalam trading forex mengacu pada instruksi yang diberikan trader kepada broker, terkait bagaimana dan kapan membuka atau menutup posisi di pasar. Pemahaman mendalam tentang jenis-jenis order sangat penting, karena setiap jenis memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan strategi trading serta kondisi pasar yang sedang terjadi.

Pasar forex sendiri dikenal sebagai pasar yang sangat likuid dan bergerak 24 jam sehari, 5 hari dalam seminggu. Dengan volatilitas yang tinggi, pergerakan harga bisa terjadi dengan cepat, sehingga trader membutuhkan fleksibilitas dalam mengeksekusi order. Dengan memahami jenis-jenis order, trader dapat mengatur kapan posisi dibuka, kapan ditutup, serta bagaimana mengatur batasan risiko dan target profit secara lebih efisien. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai berbagai jenis order dalam trading forex yang wajib Anda ketahui.

1. Market Order

Market order adalah jenis order paling sederhana dalam trading forex. Order ini menginstruksikan broker untuk membeli atau menjual instrumen forex pada harga terbaik yang tersedia di pasar saat itu. Market order biasanya dieksekusi secara instan, asalkan pasar memiliki likuiditas yang cukup.

Kelebihan market order adalah eksekusi yang cepat, menjadikannya pilihan utama bagi trader yang ingin masuk atau keluar pasar dengan segera. Namun, kelemahannya adalah trader tidak memiliki kontrol pasti atas harga eksekusi, terutama di pasar yang bergerak sangat cepat.

Contoh: Jika EUR/USD saat ini diperdagangkan di harga 1.1000, dan trader menempatkan market order buy, maka posisi akan dieksekusi di harga terdekat yang tersedia, misalnya 1.1001 atau 1.1002.

2. Limit Order

Limit order adalah instruksi untuk membeli atau menjual pasangan mata uang di harga tertentu yang lebih baik dari harga pasar saat ini. Untuk limit buy order, order ditempatkan di bawah harga pasar saat ini, sementara untuk limit sell order, order ditempatkan di atas harga pasar saat ini.

Limit order sangat bermanfaat bagi trader yang ingin mendapatkan harga optimal dan tidak ingin terburu-buru masuk pasar. Namun, kekurangan dari limit order adalah tidak ada jaminan order akan tereksekusi, terutama jika harga tidak menyentuh level yang diinginkan.

Contoh: Harga EUR/USD saat ini 1.1000, trader ingin membeli di harga 1.0950. Trader bisa menempatkan limit buy order di 1.0950 dan order hanya akan dieksekusi jika harga turun ke level tersebut.

3. Stop Order

Stop order adalah kebalikan dari limit order. Dalam stop order, trader memberikan instruksi untuk membeli atau menjual pasangan mata uang setelah harga mencapai level tertentu. Stop buy order ditempatkan di atas harga pasar saat ini, sedangkan stop sell order ditempatkan di bawah harga pasar saat ini.

Stop order sering digunakan untuk menangkap breakout, yaitu kondisi di mana harga menembus level support atau resistance yang penting. Stop order juga bisa digunakan sebagai sarana melindungi posisi dari kerugian berlebihan (dikenal sebagai stop loss order).

Contoh: Harga EUR/USD saat ini 1.1000, trader ingin membeli jika harga naik ke 1.1050. Trader dapat menempatkan stop buy order di 1.1050, dan order akan tereksekusi saat harga menyentuh level tersebut.

4. Stop Loss Order

Stop loss order adalah jenis khusus dari stop order yang bertujuan membatasi kerugian trader. Dengan menempatkan stop loss, trader menginstruksikan broker untuk menutup posisi secara otomatis ketika harga bergerak melawan posisi trader hingga menyentuh level tertentu.

Stop loss sangat penting dalam manajemen risiko, karena membantu trader menjaga kerugian tetap terkendali. Trader sebaiknya selalu menempatkan stop loss dalam setiap posisi yang dibuka, terlepas dari strategi trading yang digunakan.

Contoh: Trader membeli EUR/USD di 1.1000, dan ingin membatasi kerugian di 1.0950. Maka trader bisa menempatkan stop loss order di 1.0950.

5. Take Profit Order

Take profit order berfungsi untuk mengunci keuntungan pada level harga tertentu. Ketika harga menyentuh level take profit, posisi akan otomatis ditutup dengan keuntungan yang telah ditentukan sebelumnya.

Dengan menggunakan take profit order, trader tidak perlu terus-menerus memantau pasar, karena order akan dieksekusi secara otomatis saat target tercapai. Take profit biasanya digunakan bersamaan dengan stop loss untuk membentuk risk-reward ratio yang seimbang.

Contoh: Trader membeli EUR/USD di 1.1000 dan ingin mengambil profit di 1.1050. Trader bisa menempatkan take profit order di 1.1050.

6. Trailing Stop Order

Trailing stop adalah jenis order dinamis yang memungkinkan level stop loss bergerak mengikuti arah harga. Jika harga bergerak menguntungkan trader, trailing stop akan bergerak otomatis menjaga jarak tertentu dari harga terbaru. Namun, jika harga berbalik arah, trailing stop akan tetap diam dan menutup posisi saat harga menyentuh level tersebut.

Trailing stop sangat berguna dalam strategi trend following, di mana trader ingin mengamankan sebagian profit tanpa membatasi potensi keuntungan jika tren terus berlanjut.

Contoh: Trader membuka posisi buy EUR/USD di 1.1000 dan menetapkan trailing stop 50 pips. Jika harga naik ke 1.1050, stop loss otomatis akan bergerak ke 1.1000. Jika harga naik lagi ke 1.1100, trailing stop naik ke 1.1050, dan seterusnya.

7. OCO (One Cancels the Other) Order

OCO order adalah kombinasi dari dua order, yaitu limit order dan stop order, di mana jika salah satu order tereksekusi, order lainnya otomatis dibatalkan. OCO order sangat berguna bagi trader yang ingin mengantisipasi pergerakan harga ke dua arah sekaligus.

Contoh: Harga EUR/USD saat ini 1.1000, trader ingin membeli jika harga naik ke 1.1050 atau menjual jika harga turun ke 1.0950. Dengan OCO order, trader bisa menempatkan buy stop di 1.1050 dan sell stop di 1.0950 secara bersamaan.

8. Pending Order

Pending order adalah istilah umum untuk semua jenis order yang tidak langsung dieksekusi di harga pasar saat ini, melainkan menunggu kondisi tertentu terpenuhi. Limit order, stop order, dan OCO order termasuk dalam kategori pending order.

Dengan pending order, trader tidak perlu terus-menerus memantau chart, karena sistem trading akan mengeksekusi order secara otomatis saat kondisi terpenuhi.


Menguasai berbagai jenis order dalam trading forex adalah langkah fundamental bagi siapa saja yang ingin sukses di pasar yang dinamis ini. Dengan memilih jenis order yang tepat sesuai strategi dan kondisi pasar, trader dapat mengatur risiko dengan lebih baik, meningkatkan peluang profit, dan menghindari kesalahan akibat eksekusi emosional.

Jika Anda ingin mendalami lebih jauh tentang teknik trading forex, termasuk bagaimana menggunakan jenis-jenis order ini secara optimal, Anda dapat bergabung dalam program edukasi trading bersama Didimax. Didimax adalah broker forex terbaik di Indonesia yang menyediakan layanan edukasi gratis dan bimbingan langsung dari mentor-mentor profesional.

Kunjungi www.didimax.co.id dan temukan berbagai materi edukasi, webinar, serta kelas trading yang dirancang khusus untuk membantu Anda menguasai trading forex dari nol hingga mahir. Dengan bergabung bersama Didimax, Anda akan mendapatkan pendampingan penuh dan akses ke komunitas trader yang siap mendukung perjalanan trading Anda.