Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Pengaruh Harga Komoditas Australia terhadap Pasangan EUR/AUD

Pengaruh Harga Komoditas Australia terhadap Pasangan EUR/AUD

by Rizka

Pengaruh Harga Komoditas Australia terhadap Pasangan EUR/AUD

Pasangan mata uang EUR/AUD merupakan salah satu pair yang cukup menarik perhatian para trader di pasar forex global. Kombinasi antara Euro (EUR) sebagai mata uang utama kawasan Eurozone dan Dolar Australia (AUD) yang dikenal sebagai commodity currency membuat pasangan ini sering kali menunjukkan volatilitas tinggi yang dipengaruhi oleh banyak faktor fundamental. Salah satu faktor paling signifikan yang memengaruhi pergerakan pasangan EUR/AUD adalah harga komoditas utama Australia, seperti bijih besi, batu bara, emas, dan gas alam.

Untuk memahami lebih dalam bagaimana harga komoditas memengaruhi EUR/AUD, penting terlebih dahulu mengenal karakteristik ekonomi Australia dan keterkaitannya dengan sektor sumber daya alam. Australia dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar di dunia untuk komoditas mentah, terutama ke pasar Asia seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Ketergantungan ekonomi Australia terhadap ekspor komoditas menjadikan nilai tukar AUD sangat sensitif terhadap perubahan harga komoditas global. Ketika harga komoditas utama naik, biasanya nilai AUD akan menguat karena meningkatnya penerimaan ekspor negara tersebut. Sebaliknya, jika harga komoditas menurun, nilai AUD cenderung melemah akibat menurunnya pendapatan ekspor.


Ketergantungan Australia terhadap Komoditas

Australia memiliki struktur ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh ekspor bahan mentah. Beberapa komoditas utama yang menjadi penopang ekonomi Australia antara lain:

  1. Bijih besi (Iron ore): Komoditas ini merupakan ekspor terbesar Australia dan menjadi sumber utama devisa. Tiongkok sebagai konsumen baja terbesar dunia menjadi pasar utama bagi bijih besi Australia.

  2. Batubara: Selain bijih besi, batu bara termal dan metalurgi juga menyumbang besar terhadap ekspor Australia.

  3. Emas: Australia adalah salah satu produsen emas terbesar dunia, dan harga emas global sering kali berpengaruh langsung terhadap nilai AUD.

  4. LNG (Liquefied Natural Gas): Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor gas alam cair menjadi semakin penting bagi ekonomi Australia, terutama dengan meningkatnya permintaan dari negara-negara Asia.

Karena ekspor komoditas memiliki porsi besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB), setiap fluktuasi harga komoditas di pasar global dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap neraca perdagangan dan nilai tukar Dolar Australia.


Mekanisme Pengaruh Harga Komoditas terhadap AUD

Ketika harga komoditas global naik, perusahaan-perusahaan Australia yang bergerak di sektor sumber daya akan mendapatkan keuntungan lebih besar. Hal ini akan meningkatkan arus masuk devisa ke Australia, memperkuat posisi neraca perdagangan, dan pada akhirnya mendorong nilai tukar AUD menguat. Sebaliknya, ketika harga komoditas menurun, penerimaan ekspor menurun dan tekanan terhadap AUD meningkat.

Sebagai contoh, saat harga bijih besi melonjak di pasar dunia akibat meningkatnya permintaan dari Tiongkok, investor global akan memperkirakan bahwa ekonomi Australia akan tumbuh lebih kuat. Akibatnya, permintaan terhadap AUD meningkat, dan pasangan EUR/AUD cenderung turun (karena AUD menguat terhadap EUR).

Namun, jika harga komoditas anjlok akibat perlambatan ekonomi global atau berkurangnya permintaan dari Tiongkok, AUD cenderung melemah. Dalam situasi ini, pasangan EUR/AUD akan mengalami kenaikan karena nilai Euro relatif lebih kuat dibandingkan AUD.


Perbandingan Kondisi Ekonomi Zona Euro dan Australia

Untuk memahami arah pergerakan EUR/AUD secara lebih komprehensif, trader juga perlu melihat bagaimana kondisi ekonomi antara dua kawasan ini saling berinteraksi. Zona Euro memiliki ekonomi berbasis industri dan jasa, sedangkan Australia lebih bergantung pada ekspor sumber daya alam.

Ketika ekonomi global berada dalam fase ekspansi, permintaan terhadap komoditas meningkat. Hal ini cenderung memperkuat AUD karena ekspor Australia meningkat. Sebaliknya, saat terjadi perlambatan ekonomi global atau krisis, permintaan komoditas menurun sehingga AUD melemah. Dalam periode seperti ini, Euro—sebagai mata uang yang lebih stabil dan digunakan oleh ekonomi besar seperti Jerman dan Prancis—cenderung menjadi pilihan aman bagi investor (safe haven).

Sebagai contoh, selama pandemi COVID-19 pada 2020, harga komoditas sempat anjlok drastis akibat perlambatan ekonomi global. Hal ini membuat AUD melemah tajam terhadap Euro, menyebabkan EUR/AUD naik signifikan. Namun ketika harga komoditas mulai pulih pada 2021 dan 2022, AUD kembali menguat dan pasangan EUR/AUD pun mengalami koreksi turun.


Hubungan dengan Data Ekonomi Australia

Selain harga komoditas itu sendiri, data ekonomi Australia yang terkait dengan ekspor dan produksi juga berperan besar dalam menentukan arah AUD. Laporan neraca perdagangan, indeks harga komoditas, dan data output sektor pertambangan sering kali menjadi indikator penting bagi trader untuk memprediksi pergerakan AUD.

Misalnya, jika data neraca perdagangan Australia menunjukkan surplus besar karena peningkatan ekspor bijih besi, hal ini memberikan sinyal positif bagi AUD. Sebaliknya, jika neraca perdagangan defisit karena turunnya harga komoditas ekspor, AUD cenderung melemah.

Sementara itu, faktor eksternal seperti kebijakan moneter dari Reserve Bank of Australia (RBA) juga dapat memperkuat atau memperlemah dampak harga komoditas. Jika RBA mengambil sikap hawkish di tengah naiknya harga komoditas, AUD bisa menguat lebih tajam. Namun, jika RBA tetap dovish meski harga komoditas naik, efek positifnya bisa terbatas.


Dampak Terhadap Trader Forex

Bagi para trader forex, memahami hubungan antara harga komoditas dan AUD adalah kunci penting untuk mengambil keputusan trading pada pasangan EUR/AUD. Trader yang cermat dapat memanfaatkan data harga komoditas seperti bijih besi atau emas sebagai indikator awal untuk memperkirakan potensi pergerakan AUD.

Misalnya, jika harga emas dan bijih besi naik signifikan selama beberapa minggu berturut-turut, trader dapat mengantisipasi kemungkinan penguatan AUD terhadap Euro. Sebaliknya, jika harga komoditas utama turun tajam, hal ini bisa menjadi sinyal untuk potensi penguatan Euro terhadap AUD.

Selain itu, trader juga perlu memperhatikan perbedaan kebijakan moneter antara European Central Bank (ECB) dan RBA. Kombinasi antara data harga komoditas dan arah suku bunga kedua bank sentral ini dapat memberikan gambaran lengkap mengenai potensi arah pergerakan EUR/AUD.


Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa harga komoditas memiliki pengaruh besar terhadap nilai tukar AUD, dan secara langsung memengaruhi pergerakan pasangan EUR/AUD. Kenaikan harga komoditas utama Australia biasanya menguatkan AUD, yang menyebabkan EUR/AUD turun, sedangkan penurunan harga komoditas cenderung melemahkan AUD dan mendorong EUR/AUD naik.

Oleh karena itu, bagi para trader yang ingin memahami pergerakan pasangan ini dengan lebih baik, penting untuk mengikuti perkembangan harga komoditas global dan berita ekonomi Australia. Analisis fundamental yang menggabungkan data komoditas, kebijakan moneter, serta kondisi ekonomi makro dapat membantu menentukan posisi trading yang lebih akurat dan menguntungkan.


Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih dalam bagaimana cara membaca hubungan antara harga komoditas dan pergerakan pasangan mata uang seperti EUR/AUD, kamu bisa bergabung dalam program edukasi trading gratis di www.didimax.co.id. Di sana, kamu akan mendapatkan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman yang akan membantu memahami analisis fundamental dan teknikal secara menyeluruh.

Melalui Didimax, kamu juga bisa belajar strategi trading berbasis data ekonomi dan komoditas global agar bisa mengambil keputusan trading dengan lebih percaya diri. Jadikan setiap pergerakan pasar sebagai peluang emas untuk meraih profit bersama Didimax — broker terbaik dan terpercaya di Indonesia yang siap mendukung perjalanan trading kamu dari nol hingga mahir.