Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Risiko Spread Melebar Saat News NFP, Waspadai Open Posisi

Risiko Spread Melebar Saat News NFP, Waspadai Open Posisi

by rizki

Risiko Spread Melebar Saat News NFP, Waspadai Open Posisi

News Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat menjadi salah satu rilis data ekonomi yang paling ditunggu-tunggu oleh para pelaku pasar forex di seluruh dunia. Data ini biasanya dirilis pada hari Jumat pertama setiap bulan dan memberikan gambaran tentang jumlah pekerjaan baru di sektor non-pertanian AS. Karena pengaruhnya yang besar terhadap nilai tukar USD, volatilitas pasar saat NFP bisa melesat dalam hitungan detik. Namun, di balik peluang besar meraih profit, ada risiko mengintai yang sering diabaikan trader, yaitu pelebaran spread secara drastis. Risiko ini sangat berbahaya bagi posisi trading yang tidak dikelola dengan manajemen risiko yang ketat. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengapa spread bisa melebar secara ekstrem saat NFP, bagaimana hal ini memengaruhi posisi trading Anda, serta langkah-langkah untuk mengantisipasinya.

Kenapa NFP Membuat Spread Melebar?

Spread adalah selisih antara harga bid dan ask yang ditawarkan broker. Dalam kondisi pasar normal, spread bisa sangat kecil, terutama pada pasangan mata uang mayor seperti EUR/USD atau GBP/USD, seringkali hanya 1-2 pip pada akun ECN. Namun, ketika data berdampak besar seperti NFP dirilis, likuiditas di pasar bisa mengering dalam sekejap. Banyak trader, institusi, dan bank besar memilih menahan diri untuk masuk pasar karena ketidakpastian arah pergerakan harga. Kondisi ini menciptakan kekosongan order pada buku harga, sehingga broker harus memperlebar spread untuk menyesuaikan risiko mereka terhadap volatilitas ekstrem. Jika broker tetap mempertahankan spread kecil, mereka bisa mengalami kerugian besar saat harga melonjak tajam.

Selain itu, teknologi eksekusi order yang biasanya cepat juga bisa terganggu oleh lonjakan order besar-besaran yang masuk hampir bersamaan saat NFP dirilis. Hal ini membuat broker mengalami kesulitan mencocokkan order, sehingga menimbulkan delay dan pelebaran spread semakin parah. Inilah sebab utama mengapa trader sering mendapati spread melebar beberapa kali lipat dari biasanya, misalnya dari 2 pip ke 10 bahkan 30 pip hanya dalam hitungan detik.

Dampak Pelebaran Spread bagi Trader

Spread yang melebar berisiko langsung pada posisi open yang sedang berjalan. Ketika Anda membuka posisi buy, harga harus naik melewati spread dulu agar posisi Anda mulai profit. Jika spread tiba-tiba melebar, posisi yang semula mendekati break even bisa langsung menjadi rugi puluhan pips. Bagi trader yang menggunakan stop loss ketat, pelebaran spread juga bisa memicu stop loss secara instan meskipun harga sebenarnya belum menyentuh level teknikal yang Anda pasang. Akibatnya, banyak trader yang mengalami stop out secara prematur hanya karena spread yang melebar, bukan karena analisa mereka salah.

Lebih berbahaya lagi jika Anda menggunakan strategi high leverage. Lot besar ditambah pelebaran spread akan membuat kerugian melonjak drastis dalam waktu sangat singkat, bahkan margin call atau stop out bisa terjadi dalam beberapa detik. Ini sebabnya NFP sering dijuluki sebagai “kuburan akun trader” bagi mereka yang terlalu agresif open posisi tanpa mempertimbangkan risiko teknis seperti spread.

Contoh Kasus: Spread Melebar hingga 30 Pip

Sebagai ilustrasi, misalnya Anda trading di pair GBP/USD pada akun ECN yang biasanya memiliki spread 1 pip. Ketika NFP dirilis, Anda melihat harga langsung bergerak liar hingga ratusan pip dalam waktu kurang dari satu menit. Spread yang biasanya 1 pip bisa mendadak melebar ke 15 atau bahkan 30 pip. Jika Anda open posisi buy tepat sebelum rilis, posisi Anda bisa langsung berada di minus 15-30 pip meskipun harga hanya sideways beberapa detik pertama. Ini adalah fenomena yang sering dialami trader pemula yang tergoda untuk “menebak” arah harga NFP.

Bagi trader dengan modal kecil, pelebaran spread sebesar ini bisa menghabiskan hampir seluruh margin dalam satu posisi. Bagi trader berpengalaman, risiko ini sudah menjadi catatan wajib sehingga mereka lebih memilih tidak open posisi beberapa menit sebelum dan sesudah NFP.

Psikologi Trader saat Spread Melebar

Saat trader melihat spread melebar, kepanikan sering terjadi. Alih-alih menutup posisi secara rasional, banyak yang terpancing emosi untuk menahan posisi lebih lama dengan harapan harga segera kembali ke arah analisa. Sayangnya, volatilitas NFP bisa membuat harga bergerak berlawanan dengan sangat cepat, dan spread tetap melebar selama volatilitas tinggi. Ketika trader akhirnya menyerah menutup posisi, kerugian yang dialami sudah terlalu besar. Kondisi inilah yang sering menyebabkan kerugian besar bukan hanya karena arah pergerakan harga, melainkan pelebaran spread yang tak diantisipasi.

Broker Market Maker vs Broker ECN saat NFP

Penting bagi trader untuk memahami jenis broker yang digunakan. Broker market maker cenderung memiliki kontrol penuh atas spread dan bisa memperlebar sesuai kebijakan internal mereka, bahkan tanpa adanya pergerakan signifikan di pasar. Sementara broker ECN/DMA memang mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya, sehingga spread melebar lebih disebabkan oleh kekosongan likuiditas. Namun, meskipun broker ECN terkesan lebih “fair”, trader tetap harus siap menghadapi pelebaran spread alami yang tidak terhindarkan saat NFP.

Strategi Menghindari Risiko Pelebaran Spread

  1. Hindari open posisi menjelang rilis NFP – Cara terbaik adalah tidak open posisi minimal 30 menit sebelum dan 30 menit sesudah rilis. Ini memberi waktu volatilitas mereda dan spread kembali normal.

  2. Gunakan pending order dengan filter volatilitas – Beberapa platform trading modern memungkinkan fitur pending order yang hanya aktif jika spread dalam batas tertentu, meskipun ini belum banyak didukung broker.

  3. Perhatikan pengumuman broker – Banyak broker mengumumkan kemungkinan pelebaran spread sebelum event besar. Bacalah email atau notifikasi platform Anda secara rutin.

  4. Kurangi leverage – Jika tetap ingin trading saat NFP, turunkan ukuran lot atau gunakan leverage rendah agar pelebaran spread tidak langsung menggerus margin secara drastis.

  5. Pahami jadwal rilis data – Trader profesional selalu mengetahui jadwal rilis data penting seperti NFP agar bisa menghindari masuk di waktu yang berisiko.

Kesimpulan

 

NFP adalah salah satu momen paling volatil di pasar forex yang bisa memberikan peluang profit besar, namun risiko pelebaran spread yang tajam tidak boleh diabaikan. Spread yang tiba-tiba melebar 5-10 kali lipat dari kondisi normal dapat langsung menggerus modal bahkan menghentikan akun dengan margin call. Oleh sebab itu, trader harus bijak dalam memilih waktu open posisi, memahami kondisi pasar, serta menyiapkan manajemen risiko yang matang. Kesadaran akan risiko teknis seperti spread sering kali lebih penting dibanding hanya fokus pada analisa arah pergerakan harga.

Jangan sampai keserakahan untuk mendapatkan profit cepat saat NFP membuat Anda justru kehilangan seluruh modal hanya dalam satu kali event. Disiplin dalam menjaga waktu entry, kesabaran menunggu volatilitas mereda, serta memahami dinamika pasar adalah kunci bertahan sebagai trader jangka panjang.

Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam cara menghadapi news berdampak tinggi seperti NFP dengan strategi yang teruji, bergabunglah dalam program edukasi trading di . Di sana, Anda akan dibimbing secara langsung oleh mentor profesional yang berpengalaman menghadapi berbagai kondisi pasar, termasuk volatilitas ekstrem saat rilis data besar.

Selain itu, Anda akan mendapatkan materi lengkap mengenai manajemen risiko, teknik analisa teknikal dan fundamental, serta cara memilih broker yang tepat agar aktivitas trading Anda lebih aman dan terukur. Jangan biarkan ketidaktahuan menghancurkan akun Anda. Segera tingkatkan kemampuan trading Anda bersama Didimax!