
Satu Hari Cukup 1-2 Entry, Gak Perlu Banyak-Banyak!
Dalam dunia trading, khususnya forex, banyak pemula yang berpikir bahwa semakin sering mereka membuka posisi (entry), maka semakin besar pula peluang untuk meraih profit. Pola pikir seperti ini memang terdengar logis secara kasat mata—lebih banyak entry, lebih banyak peluang. Namun, kenyataan di pasar menunjukkan sebaliknya. Terlalu sering membuka posisi justru seringkali menjadi jalan pintas menuju kerugian. Itulah mengapa prinsip “cukup 1-2 entry per hari” menjadi strategi yang tidak hanya efisien, tapi juga lebih sustainable untuk jangka panjang.
Mitos Banyak Entry = Banyak Cuan
Salah satu jebakan mental paling umum yang dialami trader pemula adalah kepercayaan bahwa peluang harus dimanfaatkan sebanyak mungkin. Mereka merasa jika hanya melakukan 1-2 entry dalam sehari, berarti mereka sedang menyia-nyiakan peluang. Apalagi ketika melihat harga bergerak naik-turun sepanjang hari—ada rasa “gatal” untuk masuk pasar.
Sayangnya, setiap entry yang dilakukan melibatkan risiko. Semakin sering trader membuka posisi, maka semakin besar eksposur terhadap risiko. Ditambah lagi dengan faktor psikologis—emosi naik turun karena fluktuasi harga, kelelahan mental karena terlalu sering menganalisa, dan keputusan impulsif akibat FOMO (Fear of Missing Out).
Kualitas Lebih Penting daripada Kuantitas
Trader profesional paham bahwa dalam trading, kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Satu posisi yang dianalisa dengan matang dan dieksekusi dengan disiplin bisa menghasilkan profit yang signifikan, bahkan lebih baik dibanding lima entry acak yang tidak punya dasar analisa kuat.
Dengan membatasi jumlah entry, trader dipaksa untuk lebih selektif. Mereka akan menunggu setup yang benar-benar valid sesuai strategi, bukan asal masuk hanya karena candlestick tampak bergerak cepat. Proses ini secara tidak langsung akan meningkatkan disiplin dan kualitas analisa.
Dampak Positif pada Psikologi Trading
Trading bukan hanya tentang angka dan grafik, tetapi juga tentang bagaimana trader mengelola emosinya. Terlalu sering membuka posisi bisa membuat mental cepat lelah dan mudah goyah. Ketika trader merasa harus selalu berada di pasar, mereka menjadi lebih reaktif dan kurang rasional.
Sebaliknya, ketika trader hanya melakukan 1-2 entry per hari, ada ruang untuk berpikir lebih jernih. Mereka bisa menilai pergerakan pasar dengan lebih tenang, tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, dan lebih bisa menerima hasil trading—baik untung maupun rugi—dengan kepala dingin.
Lebih Mudah Evaluasi dan Perbaikan
Salah satu kunci sukses dalam trading adalah evaluasi. Trader perlu tahu strategi mana yang efektif, kesalahan apa yang sering terjadi, dan bagaimana memperbaikinya. Jika dalam sehari ada 10 posisi yang dibuka, maka proses evaluasi akan menjadi rumit. Terlalu banyak data, terlalu banyak variabel.
Namun jika hanya membuka 1-2 posisi per hari, trader bisa melakukan evaluasi lebih mendalam. Mereka bisa mencatat alasan entry, kondisi pasar saat itu, manajemen risiko yang digunakan, dan hasil akhirnya. Ini akan jauh lebih berguna untuk perbaikan strategi di masa depan.
Efisiensi Waktu dan Energi
Tidak semua orang bisa menatap layar monitor berjam-jam setiap hari. Kebanyakan trader retail juga punya pekerjaan utama atau aktivitas lain. Dengan membatasi entry menjadi 1-2 kali per hari, trader bisa lebih efisien dalam menggunakan waktu dan energi. Mereka tidak perlu terus-menerus berada di depan chart, cukup menunggu momen yang tepat sesuai strategi, lalu entry dengan keyakinan.
Selain itu, pola trading seperti ini juga cocok untuk trader yang ingin menjaga keseimbangan hidup. Tidak ada tekanan untuk “menangkap semua pergerakan”, karena yang dikejar bukan lagi frekuensi, tapi efektivitas.
Kombinasi dengan Strategi Trading
Metode 1-2 entry per hari bisa diterapkan dengan berbagai jenis strategi, baik itu scalping, day trading, maupun swing trading. Yang membedakan hanyalah time frame dan target masing-masing. Untuk scalper, mungkin entry dilakukan pada sesi tertentu dengan setup yang ketat. Untuk day trader, bisa menunggu sinyal yang terbentuk dari sesi Asia ke London. Sementara swing trader mungkin hanya butuh satu entry yang terbentuk dari sinyal harian (daily setup).
Yang terpenting adalah konsistensi dalam strategi dan disiplin dalam eksekusi. Jangan sampai hanya karena melihat pergerakan harga yang “menggoda”, lalu keluar dari rencana awal dan membuka posisi baru yang tidak sesuai dengan sistem.
Disiplin dan Money Management Lebih Terjaga
Dengan membatasi jumlah entry, trader juga akan lebih mudah menerapkan manajemen risiko. Misalnya, jika dalam sehari hanya dibuka dua posisi, maka risk exposure bisa diatur lebih optimal. Berbeda jika membuka banyak posisi, bisa jadi semua floating loss dalam waktu bersamaan dan margin pun cepat terkuras.
Disiplin dalam jumlah entry juga berbanding lurus dengan disiplin dalam mengatur risiko. Trader akan lebih bijak dalam menentukan lot, menetapkan stop loss dan take profit, serta tidak tergoda untuk mengubah-ubah rencana di tengah jalan.
Studi Kasus: Trader A vs Trader B
Bayangkan ada dua trader: A dan B. Trader A membuka 8 posisi dalam sehari, dengan masing-masing profit/loss bervariasi antara 5-10 pips. Sementara trader B hanya membuka 2 posisi, masing-masing berdasarkan setup yang valid, dan menghasilkan 30 pips per posisi.
Meski trader A tampak lebih aktif, trader B justru lebih konsisten dan tenang. Trader A mungkin mendapatkan 40 pips di hari itu, tapi dengan beban stres dan risiko yang jauh lebih besar. Sementara trader B memperoleh hasil yang sebanding atau lebih baik, dengan usaha yang lebih minimal dan risiko yang lebih terkontrol.
Kesimpulan
Trading bukan tentang seberapa sering kita entry, tapi seberapa berkualitas keputusan yang kita ambil. Satu atau dua entry yang didasarkan pada analisa yang matang jauh lebih baik daripada banyak entry yang didorong oleh emosi dan FOMO. Dengan strategi ini, trader bisa menjaga psikologi tetap stabil, memperkuat disiplin, dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Jika kamu termasuk trader pemula atau masih sering merasa bingung harus entry kapan, cobalah terapkan prinsip “cukup 1-2 entry per hari”. Fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Dan lihat bagaimana hasil tradingmu perlahan membaik dari waktu ke waktu.
Belajar membatasi entry adalah bagian dari proses menjadi trader yang profesional. Tapi kamu tidak perlu melakukannya sendiri. Didimax sebagai broker lokal resmi dan berpengalaman menyediakan program edukasi gratis yang bisa membantu kamu memahami strategi entry yang tepat, money management, hingga analisa teknikal dan fundamental secara mendalam.
Bergabunglah bersama ribuan trader lainnya di komunitas Didimax, dapatkan bimbingan langsung dari mentor profesional, serta akses materi edukatif yang lengkap. Yuk, mulai perjalanan trading kamu dengan lebih terarah bersama Didimax di www.didimax.co.id!