
Trading Saat Libur Panjang? Pikir Dua Kali!
Bagi banyak orang, libur panjang adalah momen untuk melepaskan penat, berkumpul bersama keluarga, atau sekadar bersantai dari rutinitas harian. Namun bagi sebagian trader, terutama yang sedang semangat-semangatnya memburu peluang pasar, libur panjang justru dianggap sebagai kesempatan emas untuk full-time trading. Tidak ada gangguan pekerjaan, tidak ada meeting pagi, tidak ada deadline kantor—hanya kamu dan chart!
Namun, tunggu dulu. Apakah benar libur panjang adalah waktu terbaik untuk trading? Faktanya, banyak trader justru terjebak dalam situasi tidak menguntungkan saat memaksakan diri trading di tengah libur panjang. Bukannya profit yang didapat, malah floating loss yang membesar atau keputusan impulsif yang berujung margin call. Kalau kamu termasuk tipe yang gatal tangan kalau market masih buka walau sedang libur, artikel ini wajib kamu baca sampai tuntas.
Likuiditas Rendah = Risiko Tinggi
Salah satu alasan utama mengapa trading saat libur panjang berbahaya adalah karena rendahnya likuiditas pasar. Saat hari libur nasional, terutama libur besar seperti Natal, Tahun Baru, atau Hari Raya Idul Fitri, banyak institusi keuangan besar, bank sentral, dan pelaku pasar institusional yang libur. Akibatnya, volume transaksi di pasar menurun drastis.
Likuiditas yang rendah menyebabkan pergerakan harga menjadi tidak stabil dan mudah dipengaruhi oleh transaksi besar dari pihak tertentu. Spread bisa melebar, eksekusi order jadi tidak presisi, dan sinyal-sinyal teknikal yang biasanya akurat menjadi tidak bisa diandalkan. Dengan kata lain, kamu akan trading di pasar yang ‘sepi pemain’, dan itu sangat berisiko.
False Breakout Mengintai
Di saat volume rendah, sering kali terjadi false breakout, yaitu kondisi ketika harga menembus level support atau resistance namun tidak melanjutkan pergerakan arah dan justru berbalik arah tajam. False breakout bisa menjebak trader yang terlalu cepat entry atau terlalu percaya diri dengan strategi breakout mereka.
Di libur panjang, false breakout semakin sering terjadi karena pergerakan harga bisa dimanipulasi oleh transaksi besar dari pelaku pasar yang memang masih aktif. Jadi, jika kamu tidak siap dengan strategi cut loss yang ketat atau tidak paham dinamika pasar liburan, kamu bisa terjebak dalam posisi yang merugikan.
Berita Fundamental Minim, Tapi Bisa Mengejutkan
Libur panjang biasanya diiringi oleh jeda dalam rilis data ekonomi penting. Ini membuat pasar tampak “tenang” dan flat. Tapi justru di masa seperti ini, pergerakan harga bisa menjadi sangat sensitif terhadap berita tak terduga seperti pernyataan mendadak dari pejabat bank sentral, ketegangan geopolitik, atau bencana alam.
Karena trader ritel cenderung tidak punya akses cepat terhadap informasi seperti ini, mereka akan terlambat merespons perubahan harga yang cepat. Akibatnya, banyak posisi terbuka yang terhantam oleh gap harga, terutama jika kamu tidak menggunakan stop loss atau membiarkan posisi menginap terlalu lama.
Emosi Lebih Dominan
Momen libur panjang cenderung membuat suasana hati lebih santai dan relaks. Tapi dalam konteks trading, hal ini bisa jadi pedang bermata dua. Ketika kamu tidak berada dalam mode "kerja serius", kamu lebih rentan membuat keputusan impulsif—seperti entry tanpa analisis matang, overtrading karena bosan, atau membalas kerugian dengan revenge trade.
Juga, banyak trader yang mengambil posisi lalu meninggalkannya begitu saja karena “lagi liburan” dan tidak pantau chart secara aktif. Hal seperti ini adalah kesalahan besar dalam manajemen risiko. Pasar tidak peduli apakah kamu sedang di pantai atau di puncak gunung, harga tetap bisa bergerak drastis kapan saja.
Koneksi Internet Tidak Stabil
Libur panjang seringkali identik dengan bepergian atau staycation. Saat kamu tidak berada di tempat dengan koneksi internet yang stabil, risiko kehilangan kendali atas posisi trading sangat besar. Bayangkan kamu membuka posisi saat harga mulai naik, tapi kemudian koneksi terputus dan kamu tidak bisa menutupnya saat perlu. Skenario seperti ini cukup sering terjadi, dan bisa sangat merugikan.
Bahkan jika kamu menggunakan aplikasi mobile trading, koneksi yang putus-putus bisa menyebabkan delay order, requote, atau eksekusi yang tidak sesuai dengan harga pasar saat ini. Dan saat kamu kembali online, kerugian sudah telanjur terjadi.
Apa Sebaiknya Dilakukan Saat Libur Panjang?
Bukan berarti kamu harus sepenuhnya menjauh dari dunia trading saat libur panjang. Justru momen ini bisa jadi waktu yang sangat tepat untuk evaluasi performa trading kamu, memperbarui jurnal trading, atau mempelajari strategi baru tanpa tekanan untuk open posisi.
Gunakan waktu luang untuk backtesting, membaca buku-buku tentang psikologi trading, atau mengikuti webinar dan pelatihan online. Dengan begitu, kamu tetap produktif sebagai trader tanpa harus mempertaruhkan modal dalam kondisi pasar yang kurang ideal.
Kalau pun kamu tetap ingin trading, pastikan kamu:
-
Memasang stop loss dengan ketat.
-
Memperkecil lot untuk meminimalisir risiko.
-
Tidak overtrading, cukup satu atau dua posisi maksimal.
-
Menyadari bahwa potensi profit juga lebih kecil, jadi jangan berharap hasil besar.
-
Tidak meninggalkan posisi terbuka tanpa pengawasan, apalagi dalam waktu semalam.
Trading saat libur panjang memang menggoda, tapi ingat bahwa pasar yang sepi dan tidak terduga bisa menjadi jebakan yang merugikan. Alih-alih memaksakan entry di saat yang kurang ideal, bijaklah mengelola waktu dan energi untuk persiapan lebih matang.
Buat kamu yang ingin memanfaatkan libur panjang dengan lebih produktif, ada cara yang jauh lebih aman dan cerdas: ikut program edukasi trading dari Didimax. Di sana kamu bisa belajar dari mentor berpengalaman, memahami strategi teknikal dan fundamental, serta mendapatkan wawasan praktis yang bisa diterapkan saat pasar kembali normal.
Daripada menanggung risiko besar saat market tidak ideal, lebih baik gunakan waktu ini untuk meningkatkan skill dan pemahaman kamu di dunia trading. Yuk, daftarkan dirimu sekarang juga di www.didimax.co.id dan mulai perjalananmu menuju trader yang lebih profesional dan siap menghadapi kondisi pasar apa pun!