Volatilitas Tinggi Alasan Trader Dilarang Entry Sebelum Rilis News

Dalam dunia trading forex, ada satu momen yang selalu menjadi pusat perhatian para pelaku pasar, yaitu saat rilis berita ekonomi besar atau yang biasa disebut dengan high impact news. Data-data penting seperti Non-Farm Payroll (NFP), tingkat suku bunga bank sentral, laporan inflasi, hingga pidato pejabat tinggi bank sentral seringkali memicu pergerakan harga yang sangat tajam dalam waktu singkat. Meskipun momen ini kerap dianggap sebagai peluang emas untuk meraih profit besar, faktanya justru menyimpan risiko yang tidak kalah besar. Salah satu hal yang harus diwaspadai adalah volatilitas tinggi yang muncul sesaat sebelum dan sesudah berita dirilis. Inilah alasan utama mengapa banyak trader berpengalaman melarang entry sebelum rilis news.
Apa Itu Volatilitas dalam Trading Forex?
Volatilitas adalah ukuran tingkat fluktuasi harga dalam periode tertentu. Semakin besar pergerakan harga naik-turun dalam waktu singkat, semakin tinggi volatilitas yang terjadi. Dalam kondisi pasar normal, volatilitas cenderung lebih stabil dan pergerakan harga dapat dianalisis menggunakan indikator teknikal maupun fundamental. Namun, saat mendekati rilis berita besar, volatilitas biasanya meningkat tajam sehingga harga bisa bergerak ratusan pip hanya dalam hitungan menit.
Bagi sebagian trader, volatilitas tinggi memang terlihat menggiurkan karena potensi profit juga meningkat. Akan tetapi, di balik peluang besar tersebut, terdapat bahaya yang bisa menguras habis modal dalam sekejap. Tidak jarang trader pemula tergoda untuk membuka posisi menjelang rilis berita besar dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan instan, padahal risiko kerugian jauh lebih besar dibanding peluang profit.
Penyebab Volatilitas Tinggi Menjelang Rilis News
Ada beberapa faktor yang membuat volatilitas meningkat drastis menjelang rilis berita penting, antara lain:
-
Ketidakpastian Pasar
Sebelum data resmi dirilis, pasar hanya berpegang pada ekspektasi atau prediksi analis. Perbedaan pandangan inilah yang memicu fluktuasi harga karena sebagian trader sudah mengambil posisi berdasarkan perkiraan masing-masing.
-
Volume Transaksi yang Meningkat
Banyak trader institusional maupun ritel yang bersiap masuk pasar menjelang berita. Akumulasi order beli dan jual dalam jumlah besar membuat harga bergerak lebih liar dibanding kondisi normal.
-
Spekulasi dan Sentimen
Sentimen pasar bisa berubah dalam hitungan detik saat rumor atau bocoran data beredar. Hal ini membuat harga bergejolak bahkan sebelum berita resmi keluar.
-
Likuiditas yang Menurun Sementara
Beberapa broker atau penyedia likuiditas sengaja menahan order atau memperlebar spread menjelang berita besar untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Akibatnya, harga menjadi semakin tidak stabil.
Bahaya Entry Sebelum Rilis News
Banyak trader berpengalaman menekankan pentingnya menghindari entry sebelum rilis berita berdampak besar. Alasannya bukan semata karena volatilitas tinggi, tetapi karena risiko yang ditimbulkan benar-benar bisa menghancurkan akun trading. Berikut beberapa bahaya yang perlu diperhatikan:
-
Spread Melebar Tajam
Saat volatilitas meningkat, broker biasanya memperlebar spread untuk mengurangi risiko mereka. Akibatnya, posisi trader langsung merugi beberapa pip bahkan sejak order dibuka.
-
Slippage yang Tidak Terhindarkan
Slippage adalah perbedaan antara harga yang diinginkan dengan harga eksekusi sebenarnya. Dalam kondisi news, slippage bisa sangat besar sehingga order yang dieksekusi jauh dari level yang direncanakan.
-
Stop Loss Tertembus Cepat
Volatilitas tinggi membuat harga bisa melesat tajam hanya dalam hitungan detik. Stop loss yang sudah dipasang pun sering kali tidak efektif karena harga langsung melompat melewati level tersebut.
-
Kesulitan Membaca Arah Trend
Menjelang rilis berita, pergerakan harga sering kali tidak mencerminkan trend sebenarnya. Pasar bisa bergerak zig-zag tanpa arah yang jelas sehingga analisis teknikal tidak lagi relevan.
-
Risiko Margin Call
Trader yang membuka posisi dengan lot besar tanpa manajemen risiko yang tepat berisiko terkena margin call bahkan sebelum berita resmi keluar.
Contoh Kasus Volatilitas Tinggi Saat News
Sebagai ilustrasi, rilis data Non-Farm Payroll (NFP) di Amerika Serikat hampir selalu memicu pergerakan besar pada pasangan mata uang USD. Dalam beberapa kasus, harga bisa bergerak 100–200 pip hanya dalam 5 menit setelah rilis data. Jika seorang trader nekat entry sebelum data keluar dengan harapan harga bergerak sesuai prediksi, risiko kerugian akan sangat besar apabila hasil data berbeda dari perkiraan.
Hal serupa juga terjadi saat pengumuman suku bunga bank sentral. Keputusan menaikkan atau menurunkan suku bunga sering kali membawa kejutan besar bagi pasar. Trader yang tidak siap bisa kehilangan modal dalam hitungan detik akibat lonjakan harga yang tidak terkendali.
Strategi Menghadapi News Besar
Meskipun entry sebelum rilis news sangat berisiko, bukan berarti trader harus sepenuhnya menghindari momen ini. Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan agar tetap aman, antara lain:
-
Menunggu Konfirmasi Pasar
Sebaiknya trader menunggu hingga berita benar-benar dirilis dan pasar menunjukkan arah pergerakan yang jelas sebelum entry.
-
Gunakan Lot Kecil
Jika tetap ingin mencoba, gunakan lot kecil agar risiko kerugian bisa ditekan seminimal mungkin.
-
Pasang Stop Loss Lebih Lebar
Dalam kondisi volatilitas tinggi, pasang stop loss lebih lebar agar tidak mudah terkena pergerakan harga yang liar.
-
Gunakan Pending Order dengan Hati-Hati
Beberapa trader menggunakan strategi pending order di atas dan di bawah harga saat ini. Namun, perlu diingat bahwa risiko slippage tetap ada.
-
Fokus pada Manajemen Risiko
Tidak peduli seberapa yakin dengan prediksi arah harga, selalu alokasikan risiko maksimal 1–2% dari total modal pada setiap transaksi.
Kesimpulan
Volatilitas tinggi menjelang rilis berita besar bukanlah momen yang ideal untuk entry, terutama bagi trader pemula. Risiko yang ditimbulkan jauh lebih besar dibandingkan peluang profit. Spread melebar, slippage, stop loss yang tidak efektif, hingga margin call bisa terjadi dalam sekejap. Oleh karena itu, trader sebaiknya lebih bijak dengan menunggu konfirmasi arah pasar setelah berita dirilis. Dengan begitu, peluang profit lebih terukur dan risiko kerugian bisa diminimalisir.
Trading bukan hanya soal mencari keuntungan, tetapi juga bagaimana mengelola risiko dengan cerdas. Kesabaran, disiplin, dan strategi yang matang adalah kunci utama untuk bertahan di pasar forex jangka panjang.
Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam bagaimana cara mengantisipasi pergerakan besar saat news dirilis, bagaimana mengelola risiko dengan tepat, dan strategi praktis yang digunakan trader profesional, Anda bisa mengikuti program edukasi trading bersama Didimax. Program ini dirancang khusus untuk membantu trader pemula maupun berpengalaman agar lebih siap menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
Di www.didimax.co.id, Anda akan mendapatkan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman, materi pembelajaran lengkap, serta akses ke komunitas trader yang aktif berbagi pengalaman. Jangan biarkan volatilitas tinggi menghancurkan modal Anda. Bergabunglah sekarang juga dan tingkatkan kemampuan trading Anda bersama Didimax.