Baru kemarin rupiah dikabarkan terus melemah ketika mata uang Asia lainnya menguat. Namun hari ini, ada secercah harapan bahwa rupiah akan menguat. Pelemahan nilai rupiah ikut kemarin menjadi salah satu mata uang yang terdampak wabah virus Corona yang sedang menghebohkan dunia. Disisi lain juga dipengaruhi oleh perekonomian nasional sendiri.
Lalu bagaimana dengan kabar rupiah hari ini? Kami telah merangkum dari beberapa sumber berita yang sudah menginformasikan menguatnya nilai rupiah, meskipun tidak besar. Untuk lebih jelasnya, bisa membaca beberapa data berikut ini mengenai potensi menguatnya rupiah. Yuk, simak sebelum trading!
Rupiah Menguat di Angka Rp 13.695 Hari Ini
Hari ini (Selasa, 11 Februari 2020), nilai tukar rupiah berada di angka Rp 13.695 per dolar AS yang menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,12 % setelah sesi penutupan kemarin Senin. Rupiah bukan satu-satunya
mata uang Asia yang menguat hari ini karena seperti Ringgit Malaysia yang naik sebesar 0,07%, Baht Thailand naik 0,02%, Won Korea naik 0,04% dan diikuti Yen Jepang dan Lira Turki di 0,02%.
Rupiah sempat tertinggal beberapa hari lalu ketika mata uang lain menguat, tapi sepertinya hari ini menjadi mata uang paling tinggi kenaikannya terhadap Dolar AS. Selain itu, mayoritas mata uang negara maju justru mengalami pelemahan terhadap Dolar AS, seperti dolar Kanada dan Poundsterling Inggris yang sama-sama menurun sebesar 0,01%. Semenyara Euro pun juga melemah sebesar 0,02% diikuti dolar Aussie sebesar 0,05% terhadap USD.
Kira-kira apa yang membuat rupiah dapat menguat hari ini setelah terpuruk? Menurut Ariston Tjendra selaku Kepala Riset PT Monex Investindo Futures menyebutkan bahwa penguatan tersebut diakibatkan oleh hasil obligasi pemerintah AS yang mengalami penurunan di bawah 1,6%. Hal itu memberikan dampak positif bagi rupiah karena dapat menahan pelemahan rupiah.
Meskipun begitu, trader juga harus waspada menginat penguatan rupiah tersebut tidak akan berlangsung lama berdasarkan prediksi dari Ariston. Karena selama isu wabah Corona belum mereda, mata uang negara manapun yang berkaitan dengan China masih harus waspada terhadap penurunan secara tiba-tiba.
Kurs Dolar AS di Pasar NDF
Non-Deliverable Market (NDF) memberikan tanda-tanda apresiasi terhadap rupiah dengan menunjukkan penguatannya pada perdagangan pasar spot hari ini. Berdasarkan dari data Refinitiv, berikut ini data kurs dolar di pasar NDF:
Sementara berikut ini kurs Domestic DNF dari data yang diambil di jam 15:51 WIB/ 10 Februari:
• Periode Kurs 1 Bulan: nilai rupiah sebesar Rp 13.726
• Periode Kurs 3 Bulan: nilai rupiah sebesar Rp 13.810
NDF sendiri menjadi alat yang saat ini memperdagangkan mata uang dengan patokan tertentu dan jangka waktu tertentu juga. Sebelumnya NDF hanya ada di pusat keuangan Internasional seperti New York, Singapura, Hong Kong dan London, dan sekarang sudah ada di Indonesia.
Tak jarang Pasar Spor mengikuti kurs dari Pasar NDF karena mendapatkan pengaruh secara psikologis. Meskipun sebelumnya pasa NDF adalah bentukan dan dimainkan oleh investor asing yang dianggap kurang memahami fundamental tanah air. BI atau Bank Indonesia sudah membentuk pasar DNDF yang diharapkan akan memiliki tenor yang semakin bertambah.
Melihat hal itu, diharapkan dapat membentuk psikologis di pasar spot karena NDF sebagai instrument yang rasional dan berada di dalam negeri. Mata uang rupiah tidak perlu lagi harus membebek pasar NDF yang dibentuk oleh pasar asing sepenuhnya. Nah, itulah sedikit review mengenai kabar rupiah hari ini yang dikabarkan menguat. Meski begitu, ini bukan kondisi yang akan lama, dan bisa sewaktu-waktu akan lesu kembali.