Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan AUD/USD Mulai Pulih, dan Kembali Fokus Pada RBA

AUD/USD Mulai Pulih, dan Kembali Fokus Pada RBA

by Didimax Team

Seiring dengan perjalanan pemulihan yang dilakukan mulai dari posisi terendah multi-tahun, terutama didukung oleh kemungkinan pelonggaran moneter / fiskal konsolidasi, kini AUD / USD diperdagangkan pada kisaran 0,6540. Hal ini dikabarkan merupakan pemulihan AUD / USD. Ini terjadi pada awal sesi Asia pada hari selasa. 

Sementara itu, harapan para petinggi G7, terutama The Fed, akan membuat kebijakan moneter lebih longgar sebagai bentuk partisipasi menghadapi Corona Virus yang akan memancing risiko lain, para pelaku pasar Aussie kini hanya bisa menunggu keputusan yang akan dikeluarkan oleh RBA. 

 

Situasi Masih Terombang-Ambing Keputusan RBA

Dari berita Reuters, tertulis jika ada seorang ekonom mengatakan bahwa bank AS tengah mengantisipasi untuk melakukan penurunan suku bunga global pada hari Rabu lalu. Hal ini menjadi semakin kuat dengan adanya kabar yang beredar jika para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G7 juga telah mengadakan konferensi jarak jauh.

Namun bagi ECB dan beberapa bank sentral global lainnya, harapan seperti itu telah ditolak mentah-mentah sebelum akhirnya membuat perubahan rencana pada baru-baru ini. Hal ini membuat pedagang merasa panik dan cemas mengenai keputusan suku bunga RBA hari ini dan harus berusaha percaya akan hasil reset risiko terbaru.

Ia mengatakan jika akan ada risiko pasar kembali pulih setelah mengalami kemerosotan yang cukup panjang dengan hasil treasury 10-tahun AS. Yang mana berposisi pada 1,146% dan menjadi tolak ukur Wall Street untuk menandai kenaikan yang terjadi pada masing-masing melebihi dari 4%.  

Walaupun demikian, ketakutan wabah Corona ini tetap pada kartu sebagai bangtu loncatan dalam beberapa kasus yang ada di Iyalia dan meningkatnya jumlah dari AS serta Korea Selatan kini terus membuat sektor perdagangan terancam bahaya. Untuk itu, bank sentral Aussie tidak akan memberikan pernyataan adanya kebijakan yang diubah pada kebijakan moneter. 

Namun tetap mempertahankan nada yang ada dalam suku bunga sebagai bentuk bearish. Kejutan ini nyatanya tidak bisa ditolak akibat adanya gelombang pasar pesimisme yang dipimpin oleh Corona virus. Keputusan yang diambil mengenai suku bunga RBA hari ini menjadi sebuah keputusan pertama bank sentral sejak ekuitas global anjlok.

Selain itu, ekspetasi pasar pun telah bergeser menjadi berada di ambang siklus antara pelonggaran global yang telah disinkronisasi. Sementara analis tengah berpikir mengenai RBA yang lebih berat pada bertahan, saran pemotongan pun tidak bisa diabaikan. Begitu pula dengan pemotongan lebih dari harga sepenuhnya untuk keputusan Fed  pada 18 Maret.

Pengaruh Keputusan Akhir Suku Bunga RBA pada AUD/USD

Setelah melalui pemikiran yang begitu panjang, dan pertimbangan yang sangat berat, akhirnya RBA pun menetapkan hasilnya. Ia mengumumkan reaksi penuh pada virus Corona. Meskipun secara luas bank sentral diantisipasi untuk tidak mengumumkan perubahan apapun dalam kebijakan moneter yang ada, spekulasi yang terjadi sebelumnya memancing penurunan suku bunga bank sentral Australia.

Namun, baru-baru ini banyak muncul komentar dari PM Australia Morrison yang menunjukkan daripada kebijakan moneter, negara akan lebih memilih langkah-langkah yang fiskal. Karena hal inilah tidak ada penurunan suku bunga yang bisa dilakukan. Selain itu, pencatatan juga perlu dilakukan.

Hal ini untuk menuliskan bahwa semua opsi terbuka dan langkah yang dilakukan oleh bank sentral Aussie akan mengarahkan para pemain pasar forex untuk mengaharapkan tindakan itu dari para bankir yang ada di negara lainnya. Dengan otomatis, RBA hari ini menjadi sebuah kunci yang harus selalu dipantau.

Analis di TD Securities mengantisipasi tidak ada perubahan yang terjadi pada suku bunga. Hal ini berbeda dengan Australia dan Selandia Baru Banking Group, yang memutuskan untuk memangkasan suku bunga sebesar 0,50%. Mereka bahkan mengatakan jika dalam rapat Dewan RBA pada hari Selasa ini, suku bunga kekeh akan dipertahankan pada 0,75%.

Mereka juga menuturkan jika pekerjaannya selama 20 tahun terakhir ini telah cukup menunjukan bahwa bank hanya sekali melakukan pemotongan pada bulan Maret saja. Bank juga telah menahan diri untuk mencetak penegahan adanya PDB, terutama pada awal tahun. untuk saat ini, Bank Dunia hanya berpesan bahwa rintangan untuk pemangkasan itu tinggi.