Pasar forex Korea Selatan kemarin ditutup untuk merayakan hari raya Imlek. Mulai dari Senin tanggal 31 Januari 2022, hingga Rabu 2 Februari, tidak ada pergerakan nilai Won Korea. Tetapi baru saja dibuka pada tanggal 3 Februari, nilai dari Won Korea sudah langsung anjlok.
Pasar perdagangan mata uang memang banyak yang ditutup karena sedang akan merayakan acara tahun baru. Salah satunya ada Korea Selatan, yang menurut etnis memang akan lebih sibuk merayakan tahu baru ketimbang memikirkan tentang perdagangan mata uang.
Pemerintah dan Menteri Finansial bahkan mengatur jadwal ditutupnya pasar Won Korea dari Senin hingga hari Kamis. Ini diharapkan juga bisa menjadi titik balik untuk nilai Won Korea yang sudah beberapa hari berturut mengalami penurunan. Tetapi ini tidak berhasil juga.
Won Korea ditutup mengalami kerugian dan penurunan nilai. Mungkin ini karena fokus dari bank sentral Korea Selatan yang sedang sibuk memikirkan cara meluncurkan Won Digital. Bahkan di hari ini, nilainya ditutup melemah dibandingkan dengan mata uang Asia lain.
Mengalami Penurunan Dibandingkan dengan Kebanyakan Mata Uang Asia
Perdagangan dimulai pada tanggal 3 Februari waktu setempat, dan kita bisa lihat kalau dalam beberapa jam perdagangan saja Won Korea mengalami pelemahan. Bahkan jika dilihat, Won menjadi salah satu yang terparah padahal masih saja perdagangan pertama di Februari.
Artinya, ini juga berbeda dengan apa yang diincar sebelum melaksanakan pending di pasar. Pada awalnya, ini bertujuan untuk membuat Won bisa kembali bangkit setelah beberapa hari sulit bagi investor won karena turun drastis dari dollar dan mata uang Asia yang lain.
Jika dibandingkan dengan Yen Jepang, Won harus menelan kerugian 0.16 poin dan kalah tipis dari Dollar Singapura. Secara total, Won Korea harus mengalami kehilangan 0.22 dari nialinya meskipun banyak dari mata uang Asia yang harus jatuh untuk awal bulan Februari.
Jika melihat penurunan sejak awal pembukaan pasar Januari, secara total, Won Korea telah kehilangan 9.9 dari nilainya, ini hanya lebih baik sedikit jika dibandingkan dengan Yen Jepang dan Baht Thailand, tetapi tidak boleh terus dibiarkan kesulitan berkembang juga nanti.
Apalagi setelah hari raya Imlek, praktis China dan Taiwan cukup percaya diri di pasar dagang. Tetapi juga harus memastikan dulu kalau Won Korea bisa menjaga tren stabil seperti di awal tahun, maka ini tidak mungkin membuat nilai Won seperti kesulitan untuk tumbuh lagi.
Mulai Lebih Sibuk Menyusun Won Digital
Akan tetapi, di tengah kesulitan Won Korea ini bukan karena kebijakan yang tidak benar atau Won yang tidak lagi diperhatikan. Tetapi bank sentral Korea Selatan memiliki rencana lain agar mata uang Won lebih modern dan sesuai dengan jaman, yaitu dengan Won Digital.
24 Januari 2022 menjadi titik awal rintisan mode Won Digital direncanakan. Bank of Korea melihat kalau ini adalah sebuah peluang untuk mereka bisa mendalami kejayaan Won di pasar. Dan bahkan kini sudah memasuki fase kedua dalam penyusunan Won Digital itu.
Menurut Agensi Berita Yonhap, tes pertama sudah sukses untuk menentukan apakah bank di Korea bisa menampung penggunaan Mata Uang Digital Won. Bank of Korea memiliki target kalau Won Digital ini sudah bisa digunakan secara masif pada bulan Juni tahun 2022.
Mereka melihat kalau bisa menggunakan teknologi sebagai media informasi dan aplikasi akan membuat perekonomian mereka berjalan lebih kuat dan ketat. Akan tetapi, selama fase ke-2 nantinya, tes akan dilakukan lebih komprehensif agar tujuan Bank of Korea bisa tercapai.
Selain itu, Bank of Korea ini yakin dengan adanya Bank Digital dan Mata uang Digital, maka nilai Won akan semakin kuat. Bank sentral tidak lagi perlu mencetak terlalu banyak uang untuk kegunaan distribusi, karena semua sudah terdata di dalam aplikasi Won tersebut.
Fase 1 sudah lewat, kini Won Digital sudah masuk ke fase 2. Ini membuat Bank of Korea lebih fokus ke bidang itu ketimbang ke report mata uang yang sudah menurun sejak hampir satu minggu. Ini juga yang membuat minggu baru tidak mampu membuat Won naik harga.