Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Dampak Aliran Save Haven pada Dollar

Dampak Aliran Save Haven pada Dollar

by Didimax Team

Sempat mengalami penurunan beberapa hari lalu, kini Dollar mulai naik teratur meski perdagangan pasar relative sepi. Kenaikan yang mulai Nampak pada Selasa, 28 Desember 2021 ini merupakan efek dari aliran save haven. 

Aliran ini disinyalir merupakan dampak dari kekhawatiran atas penyebaran mutasi Covid-19 yang melemahkan reli multi hari di pasar ekuitas. Faktor pendukung lain yang membuat dollar naik tipis-tipis yaitu ekspektasi Federal Reverse.

 

Kenaikan Dollar di Akhir Tahun

Indeks dollar AS dijadikan patokan untuk mengukur mata uang terhadap enam rival utama ternyata naik 0,177% di 96,223. Memperpanjang reli empat hari, S&P dibuka pada rekor tinggi lain namun ternyata ditarik kembali.

Sedangkan kabar Nasdaq mulai memerah di hampir seluruh sesi. Alasannya sederhana yaitu investor mulai memandang omicron sebagai gangguan yang menyebabkan penutupan toko.

Direktur Klarity FX di San Francisco, Amo Sahota berkata bahwa kerugian di Nasdag lah yang membuat pasar sedikit cemas. Sahota juga mengatakan bahwa hal ini mendukung dolar AS sebagai tempat yang aman untuk berlindung para investor beberapa hari kedepan.

Ya meskipun pada akhirnya volume pasar tetap menurun akibat dari hari libur dan fakta bahwa setiap pergerakan yang ada mungkin hanya dibesar-besarkan saja. Beliau juga berpendapat bahwa kebanyakan orang hanya mencari aman saja.

Mereka hanya ingin menyelesaikan pekerjaan kemudian keluar tanpa mengharapkan banyak pergerakan di sana. Pergerakan yang ada hanya bonus kecil bagi mereka dibanding tidak ada perubahan sama sekali.

Kenaikan hampir 7% di capai oleh Greenback pada tahun 2021. Hal ini didukung dengan meningkatnya ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan melaju lebih cepat dibanding dengan bank lainnya.

Analis senior dari FXStreet.com, Joseph Trevisani mengatakan bahwa apa yang sebenarnya kita hadapi adalah inflansi dan The Fed. Peluang 50% hadir untuk kenaikan suku bunga seperempat poin pertama pada bulan Maret atas hasil dari Dana The Fed berjangka.

Selain Dollar beberapa mata uang lain yang turut naik yaitu Mata Uang Jepang atau Yen. Yen naik sekitar 0.07% pada 114,8 yen perdollar setelah sebelumnya sempat jatuh pada 26 November 2021.

Kenaikan selanjutnya dialami oleh Yuan, Mata Uang China ini naik tipis 0,05% menjadi 6,3718. Penyebab kenaikan Yuan tak lain adalah keyakinan para investor bahwa nilai tukar Yuan akan lebih fleksibel pada 2022. 

Berbeda dengan Dollar, Mata Uang ini Malah Turun

Berbeda dengan Dollar, Yen, dan Yuan yang mengalami kenaikan di akhir tahun, beberapa mata uang ini justru turun teratur. Euro salah satunya, mata uang Eropa ini mulai turun tipis 0.14% pada Selasa lalu. 

Penurunan mata uang juga dialami oleh Dollar New Zealand di akhir tahun ini. NZD turun sekitar 0,07% ke angka 0,6807. Kemudian di ikuti oleh Dollar Australia atau AUD. AUD turun tipis sekitar 0,03% ke angka 0,7226.

Tak hanya mata uang asli, penurunan ini dialami juga oleh mata uang digital atau cryptocurrency. Cryptocurrency, baik bitcoin atau ether turun sekitar 6% pada Selasa pekan ini. 

Begitupun dengan saham di Asia yang mengalami penurunan drastis setelah empat hari berturut-turut naik. Nasib berbeda di alami oleh Pound, Inggris. Ketika mata uang lain naik dan turun, Pound malah stabil di angka 1,3434. 

Pergerakan Dollar masih sulit diperkirakan akhir-akhir ini, alasannya cukup sederhana yaitu liburnya para pedagang di akhir tahun. Analis IG Markets Kyle Rodda mengatakan bahwa keadaan bising saat ini cukup mendominasi.

Kita akan melihat dinamika risk-on dan risk-off yang lembut terjadi pada penurunan saham, sedangkan dollar menangkap kebalikan dari hal tersebut sesuai dengan kebijakan moneter The Fed. 

Ekspektasi ini akan berangsur-angsur menaikan suku bunga sebelum bank sentral utama lainnya, sehingga mendorong indeks dollar kembali ke tahun terbaiknya sejak 2015 silam. 

Namun perlu diwaspadai, meski The Fed sepertinya menjadi kunci dibalik perekonomian dunia, ternyata ada hal besar lain yang masih ikut andil. Ya Covid-19 varian omicron patut kita waspadai bersama.

Omicron bisa jadi menjadi dampak positif maupun negative bagi perekonomian global khususnya kesejahteraan masyarakat, sehingga akan mempengaruhi arah gerak mata uang dan berbagai sektor lain di seluruh dunia.