Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Dinamika Perdagangan China di Awal Tahun 2019

Dinamika Perdagangan China di Awal Tahun 2019

by Didimax Team

Sebelumnya Presiden Trump telah menggunakan strategi untuk menaikkan tarif terhadap ekspor China ke Amerika Serikat. Hal itu ternyata mulai menunjukkan pengaruhnya pada perdagangan China di bulan Desember 2018. Perdagangan China yang awalnya bisa mencapai angka 29,87 miliar dolar AS turun hingga mencapai angka 27,3 miliar dolar AS. 

 

Ketegangan AS-China

Amerika Serikat tampaknya mulai gerah dengan pencapaian China di tahun sebelumnya. Negara yang menjadi dua kekuatan ekonomi dunia itu sedang menjalankan perang dagang. Apalagi dengan data di tahun 2018 yang menunjukkan bahwa perdagangan China mampu mencapai hingga 323 miliar dolar AS hingga menjadi sebuah rekor. Hal ini membuat suasana antara keduanya semakin menegang dan meskipun di bulan Januari sudah terlihat menurun, tidak cukup membuat AS lega. 

Di negara lain China memang sedang merayakan keuntungan, karena berhasil mencatat surplus perdagangan yang mampu melewati perkiraan awalnya. Prediksi keuntungan mereka hanya mampu mencapai 33,5 miliar dolar, nyatanya justru bisa mencapai hingga 39,16 miliar dolar. Ketegangan China dan Amerika Serikat itu yang kemudian membawa efek terhadap gejolak mata uang lainnya terhadap dolar AS, seperti Euro, Ponds, Yen, Franc dan dolar Kanada. 

Negosiasi dagang antara Amerika Serikat pun diperpanjang yang awalnya pada 1 Maret menjadi 60 hari setelahnya. Ia menyatakan bahwa hal itu dilakukan karena menurutnya China sudah bersikap cukup kooperatif selama gencatan senjata. Pekan ini ditargetkan mereka bisa membuat kesepakatan dagang tertulis dan kerangka kerja untuk disepakati pemimpin kedua pihak dan dilaksanakan. 

Kekhawatiran Terbesar China

Kantor Kepabeanan China menyatakan bahwa mereka cukup khawatir terhadap kondisi luar negeri yang tidak pasti. Karena hal itu mereka analisa akan berpegaruh signifikan terhadap sektor perdagangan China, termasuk juga pada berbagai sistem perlindungan dari negara lain. Hal itu mereka prediksi akan membuat pertumbuhan aktivitas dagang mereka bisa menjadi lebih lambat di tahun 2019. Pada kenyataannya hal itu memang berpengaruh langsung di awal tahun. 

Meskipun terlihat stabil, tapi China menyadari mereka sedang berhadapan dengan tantangan yang tidak mudah. Mereka sedang berhadapan dengan Amerika Serikat dalam ketegangan perang dagang ditambah dengan pengawasan dari negara-negara lain yang ingin mengamati perkembangan kondisi ekonomi China. Tercatat di data kepabeanan bahwa penurunan bulanan di Desember 2018 merupakan yang terendah selama 6 bulan terakhir. 

Penurunan yang dialami oleh China membuat mereka memiliki surplus perdagangan yang melebihi prediksi awal. Jumlah awalnya yang hanya 44,71 miliar dolar di November 2018 menjadi 51,53 miliar dolar di awal tahun 2019. Dari data menunjukkan bahwa China mengalami surplus perdagangan sebesar 351.76 miliar dolar di tahun 2018. Dengan asumsi impor yang tumbuh hingga sebesar 15,8 persen. Sama halnya dengan ekspor yang naik 9,9%. 

Pertumbuhan Ekonomi Melambat 

Pada berita yang dirilis tanggal 21 Januari 2019 pertumbuhan ekonomi China melambat dalam kurun waktu 3 dekade terakhir. Data menunjukkan bahwa China mengalami pertumbuhan perekonomian 6,6 persen. Angka tersebut menunjukkan aktivitas perekonomian yang paling lesu sejak tahun 1990. Hal itu dipahami karena China telah kehilangan momen untuk mengendalikan tingkat utang dan perang dagang yang dijalankan terhadap Amerika Serikat. 

Perang dagang China dengan Amerika Serikat terbukti telah membuat lebih dari 250 miliar dolar AS produk negeri Tirai Bambu ini dikenai tarif oleh AS. Nyatanya hal itu tidak hanya memberikan dampak terhadap perekonomian China tapi juga terhadap perekonomian dunia. Para investor yang mengandalkan mata uang utama selain dolar AS harus mampu menerima kenyataan. Karena hal ini berefek langsung pada meroketnya nilai tukar dolar AS. 

Banyaknya faktor yang perlu dipahami dan saling dihubungkan tersebut tak jarang membuat para trader bingung atau bahkan hampir putus asa. Apalagi untuk mereka yang sudah mengalami kerugian cukup besar. Tapi Anda tidak perlu bingung, karena bisa belajar di situs Didimax ini yang selalu memberikan berita terupdate tentang forex serta bersedia memberikan bimbingan gratis. Dengan terus mengembangkan wawasan, kemampuan analisa trader pun bisa lebih efektif.