Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Dolar Amerika Serikat Kembali ke Level Tertinggi, Dampak Ketegangan Ukraina-Rusia

Dolar Amerika Serikat Kembali ke Level Tertinggi, Dampak Ketegangan Ukraina-Rusia

by Didimax Team

Adanya kericuhan akibat peperangan geopilitik antara Ukraina  dan Rusia ikut memberikan dampak pada naik turunnya nilai dolar. Ketegangan antara Rusia dan Ukraina sudah terjadi sejak lama serta menjadi perhatian public. 

Saat ini dolar AS menguat ke level tertingginya dalam dua minggu terakhir terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan senin ini. US Dolar ini terangkat akibat adanya risiko geopolitik. 

Selain geopolitik, kemungkinan adanya sikap hawkish Federal Reserve pada pertemuan kebijakannya minggu ini juga menjadi salah satu pemicunya. Adanya ketegangan antara Rusia dan Ukraina sudah lama terjadi. 

Sebelumnya ketegangan ini telah memicu harga batu bara naik serta terjadi pemadaman di wilayah tersebut. ketegangan ini juga memunculkan banyak kerugian yang terjadi, diantaranya adalah kerugian material serta tentunya korban. 

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya menguat sebesar 0,25%, sementara itu euro melemah sebesar 0,14% menjadi USD 1,1324. 

Pergerakan mata uang ini tentunya membuat banyak pihak mengalami krisis serta pergerakan, terutama para investor dan pebisnis lainnya. 

 

Nilai Dolar Naik ke Level Tertinggi

Adanya kericuhan yang terjadi di Ukraina dan Rusia ini membuat banyak pihak yang terlibat mengalami kerugian dan dampaknya. Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam dua minggu terhadap sekeranjang mata uang lainnya pada akhir perdagangan minggu ini.

Peperangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia sudah terjadi sejak lama serta menyebabkan banyak kerugian serta korban berjatuhan. Peperangan ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir yang sempat mengakibatkan padamnya aliran listrik. 

Pergerakan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina masih di abaikan dan mengakibatkan timbulnya perpecahan. NATO mengatakan pihaknya masih menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa Timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur.

Aksi dari NATO mendapat kecaman dari Rusia sebagai peningkatan ketegangan, selain itu Amerika Serikat juga mempertimbangkan untuk mengirim pasukan yang ditempatkan di Eropa Barat ke Eropa Timur dalam beberapa minggu mendatang.

Menurut kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler mengatakan 

“mengingat orang telah kehilangan uang, apakah itu di kripto atau pasar saham, orang ingin menemukan pelakunya dan saya pikir orang-orang terbelah antara kandidat yang mungkin Federal Reserve dan Rusia”.

Disisi lain ahli strategi ING Bank Francecos Pesole berpendapat bahwa pasar lebih menghargai premi risiko ke dalam Euro. 

Hal ini dinilai dari meningkatnya kekhawatiran bahwa pertikaian Rusia atas Ukraina dengan barat mendorong Moskow untuk melakukan penghentian pasokan energi ke Eropa.

Nilai dolar mengalami penguatan, saat ini Indeks dolar mengukur Greenback terhadap enam mata uang utama lainnya menguat sebesar 0,25%. Indeks dolar naik sekitar 1,5% sejak 14 Januari lalu.

Euro Tertekan Melemah Akibat Ketegangan Ukraina-Rusia

Dalam periode ini, beberapa bank telah menaikkan pekiraan untuk kecepatan dan ukuran pengetahuan kebijakan Fed. Pada bulan Maret mendatang, The Fed diperkirakan akan memberi sinyal dimulainya kenaikan suku bunga. 

Sedangkan potensi saat ini menunjukkan seberapa cepat ia menyusutkan kepemilikannya atas obligasi pemerintah serta hutang hipotek yang neracanya semakin besar melewati 8 triliun Dolar AS. 

Selain mata uang US Dolar, mata uang utama  lainnya juga mengalami pergerakan, salah satunya adalah Euro. Euro melemah terhadap safe-haven franc Swiss, jatuh ke 1,0298 pada satu titik terendah. Namun, tidak lama setelah itu kemudian diperdagangkan naik sebesar 0,4%.

Dari data yang ada, menunjukkan pada hari Jumat spekulan, hal ini memotong posisi beli bersih pada dolar ke Level terendah sejak September lalu. Kemudian menambahkan posisi bersih sebesar 2,6 US Dolar miliar dari posisi Euro. 

Pergerakan mata uang ini akan terus terjadi akibat dampak dari geopolitik Ukraina dan Rusia yang masih mengalami gejolak. Sebagian besar memperkirakan suku bunga pertama menjadi 0,25% pada Maret dan menjadi 0,1% sampai akhir tahun.

Disisi lain, nilai bitcoin telah berkurang setengah sejak menyentuh rekor 69.000 US Dolar pada bulan November dan turun dibawah 34.000 US Dolar untuk pertama kalinya sejak bulan Juli lalu. 

Pada perdagangan, bitcoin diperdagangkan serendah 32.967 US Dolar, sedangkan ether dan kripto menjadi terbesar kedua di dunia. Merosot sekitar 2.244 US Dolar atau terendah sejak bulan Juli.