Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Dolar Jatuh Hingga Berakibat Suku Bunga Melambat

Dolar Jatuh Hingga Berakibat Suku Bunga Melambat

by Didimax Team

Dolar turun tajam pada hari Kamis, setelah harga konsumen AS naik kurang dari yang diharapkan pada bulan Oktober dalam menunjukan inflasi yang mendasarinya mendingin. Informasi yang didukung oleh Wall Street sebab memungkinkan Federal Reserve jadi kurang agresif dengan peningkatan pada suku bunga.

Informasi mendukung mata uang lain terhadap dolar. Yen Jepang pada satu titik naik ke peningkatan satu hari terbanyak semenjak 2008 serta pound Inggris mencatat terjadinya peningkatan harian terbanyak semenjak 1985.

 

Penyusutan Dolar Diakibatkan oleh Penyusutan Hasil Treasury

Kenaikan tahunan dalam inflasi headline turun di bawah 8% untuk pertama kalinya dalam 8 bulan. Pasar Treasury AS menguat, menggencat imbal hasil obligasi 10- tahun. Yang terletak di laju penyusutan harian paling besar semenjak Maret 2009. 

Pasar ekuitas tersebut melonjak, dengan Nasdaq telah melonjak lebih dari 7%. Namun Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengindikasikan kalau sangat dini, buat berkata kalau risiko utama terhadap inflasi merupakan bahwa bank sentral AS tidak cukup dalam menaikkan suku bunga.

Inflasi yang lebih lemah dari prediksi merupakan penarik untuk pasar, menurut pendapat Art Hogan, sebagai kepala strategi pasar di B. Riley Wealth di New York. “Tiap baris laporan menampilkan kenaikan berurutan,” kata Hogan.

“Inflasi itu jelas bergerak ke arah yang benar, serta itu membuat Fed lebih hawkish,” katanya. Indeks harga konsumen naik 0, 4% pada Oktober untuk menyerupai peningkatan bulan lebih dahulu, kata departemen Tenaga Kerja. 

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan CPI hendak meningkat 0, 6%. Tidak tercantum komponen santapan serta tenaga yang gampang menguap, CPI bertambah 0, 3% pada basis bulan ke bulan sehabis naik 0, 6% pada bulan September.

“Laporan CPI sudah menguatkan momentum pada aksi jual dalam dolar,” kata Lee Hardman, pakar strategi mata uang MUFG di London. Dolar sudah meningkat lebih dari 16% tahun ini, peningkatan yang memperparah penurunannya pada hari Kamis. 

Lonjakan yen yang lebih besar terhadap dolar merangsang spekulasi kalau Bank of Japan melaksanakan intervensi, yang diragukan oleh para analis.

“Saya pikir ini mencerminkan informasi data. Saya sangat meragukan ini merupakan aksi intervensi terkoordinasi,” kata Bipan Rai, sebagai kepala strategi FX Amerika Utara di CIBC Capital Markets.

Penyusutan dolar diakibatkan oleh penyusutan hasil Treasury, kata George Goncalves, selaku kepala strategi makro AS di MUFG Securities Americas. “Seluruhnya bereaksi terhadap penyusutan tajam yang kita amati dalam tingkat suku bunga,” kata Goncalves.

“Ini sudah jadi rezim dolar yang kokoh. Saat ini orang-orang berubah pemikiran hari ini” dalam pemikiran mereka tentang pasar, katanya.

Perkiraan Ekonomi Sudah Melewati Puncak Inflasi

Dana Fed berjangka memperkirakan penyusutan ekspektasi untuk tingkatan sasaran puncak bank sentral AS, yang turun di dasar 5%. Mungkin peningkatan suku bunga 50 basis poin oleh Fed alih-alih peningkatan 75 basis poin pada bulan Desember naik jadi 71,5%.

Mester Fed Cleveland berkata kalau kebijakan moneter jadi lebih ketat serta tetap membatasi untuk beberapa waktu buat menempatkan inflasi pada jalan penyusutan berkepanjangan ke sasaran bank sentral AS sebesar 2%.

Inflasi tahunan melambat sebab peningkatan besar tahun kemudian keluar dari perhitungan indeks. CPI naik 7,7% pada Oktober pada basis tahun ke tahun. Turun dari 8,2% pada bulan sebelumnya, sebab inflasi utama turun di bawah 8% untuk awal sejak Februari.

Penyusutan mengejutkan dalam headline serta CPI inti membagikan fakta lebih lanjut kalau ekonomi tentu telah melewati puncak inflasi, kata Joseph Lavorgna, kepala ekonom AS di SMBC Nikko Securities.

Sedangkan The Fed tetaplah di jalur buat menaikkan suku sebesar 50 basis poin pada bulan Desember, peningkatan tahun 2023 diragukan. Sebab sejarah menampilkan laju penurunan inflasi yang selalu mencerminkan pergerakan lebih dahulu yang lebih tinggi, kata Lavorgna dalam suatu catatan.

Euro meningkat 1,93% jadi $1, 0204, sedangkan yen menguat 3,94% versus dolar di 140,92 serta sterling diperdagangkan pada $1, 1714, naik 3,15% hari ini. Krisis di dunia crypto juga melukai sentimen investor, kata para analis. 

Pertukaran Binance pada hari Rabu meninggalkan kesepakatan bailout dari saingannya FTX. Hingga membuat Kepala Eksekutif FTX Sam Bankman-Fried berebut buat mengeksplorasi seluruh opsi, dengan perusahaannya di ambang kehancuran.

Bitcoin naik 11, 76% jadi $17. 744. 00 sehabis jatuh di tahap yang lalu jadi kurang dari $16. 000 dalam pertama kalinya semenjak akhir 2020. Ini sudah jatuh lebih dari 60% tahun ini.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama