Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Dolar Singapura Terlemah Sejak 2 Tahun, Siaga 'Rush Money'

Dolar Singapura Terlemah Sejak 2 Tahun, Siaga 'Rush Money'

by Didimax Team

Kabar tidak mengenakkan datang dari dolar Singapura yang mengalami kelesuan terparah sejak dua tahun terakhir. Disebut-sebut bahkan Singapura sudah waspada mengalami Rush money, salah satu indikasi kepanikan pada keuangan nasional negara tersebut. Apa penyebabnya? Bagaimana bisa?

Hari ini tepar di tanggal 10 Februari 2020, nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah sangat melemah yang berada di level terlemahnya setelah 2 tahun terakhir ini. Tentu kondisi tersebut bukan main-main dan tidak bisa dianggap sepele, jika Singapura tidak mau berada dalam kondisi keterpurukan perekonomian global.

Tercatat bahwa Singapura mengalami pelemahan di angka 0,21% atau berada di level Rp 9.616,17 per SG$ untuk awal perdagangan hari ini. Angka tersebut ternyata berada di level terendah sejak 2017 pada bulan Oktober.Meskipun mata uang negara tersebut sempat berbalik menguat di angka 0,33% atau sekitar Rp 9.868,99 per SG$ dalam pasar spot.

Fyi, dolar Singapura juga pernah mengalami pelemahan secara signifikan terhadap dolar AS saat Donald Trump memenangkan pemilu kala itu. Banyak analisis yang menunjukkan bahwa dolar Singapura bisa dengan mudah jatuh sebagai akibat dari ketidak pastian dunia internasional. Seperti yang terjadi saat ini, hanya dalam kurun waktu 2 tahun Singapura mengalami pelemahannya kembali terhadap rupiah.

 

Kurs Jual Beli Dolar Singapura Hari Ini

Dilansir dari satu situs resmi bank nasional per hari ini, ada beberapa perbedaan harga kurs beli dan kurs jual. Adapun berikut ini daftar kurs jual beli Dolar Singapura update terbaru untuk setiap bank:

  • Bank BRI : 9.995,00 (kurs beli);  10.132,66 (kurs jual).
  • Bank BNI: 9.827,00 (kurs beli); 9.888,00 (kurs jual)
  • Bank Mandiri     : 9.626,00 (kurs beli); 9.888,00 (kurs jual)
  • Bank BCA: 9.861,86 (kurs beli); 9.881,90 (kurs jual)
  • Bank BTN: 9.685,00 (kurs beli); 10.012,00 (kurs jual)
  • CIMB Niaga: 9.847,00 (kurs beli); 9.863,00 (kurs jual)

Penyebab Melemahnya Nilai Tukar Dolar Singapura

Seperti yang sedang populer saat ini, isu wabah virus Corona ternyata juga memberikan dampak negatif terhadap nilai tukar Singapura. Negara marlion ini memang bukan satu-satunya yang terdampak virus corona, tapi jika sampai terancam rush money, itu artinya dalam kondisi perekonomian di negara ini membutuhkan penanganan.

Wabah virus Corona sendiri telah mencapai angka 40.000 orang lebih di berbagai negara yang sudah positif terinfeksi dengan total 910 angka kematian. Di Singapura sendiri, dilaporkan ada 43 kasus infeksi virus Corona dan 22 diantaranya terinfeksi di dalam negeri. Mengapa hal tersebut berdampak pada perekonomian di negara ini? Karena wabah virus Corona menyebabkan penurunan di nilai pariwisata dan perdagangan.

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Singapore Tourism Board di mana mereka menyatakan bahwa sektor pariwisata di negara ini telah terdampak secara langsung akibat isu Corona. Mengingat Singapura memang menjadi salah satu tujuan utama wisatawan dari China sehingga rentan terhadap infeksi virus tersebut. Secara otomatis, jumlah turis atau Tiongkok pun juga akan menurun secara drastis.

Bagaimana Tindakan Pemerintah Singapura?

Ada sedikitnya 3,6 juta wisatawan dari Cina sepanjang tahun 2019 yang tercatat telah berkunjung ke Singapura, atau sekitar 20% dari total wisatawan yang masuk sepanjang tahun. Sehingga untuk menghadapi virus Corona maka Singapura harus siap secara mental untuk dampak yang lebih luas dan panjang, bahkan lebih parah dari wabah SARS di tahun 2003 yang lalu.

Untuk menghadapi kemungkinan terburuk adanya rush money, otoritas moneter di Singapura memberikan himbauan kepada lembaga keuangan untuk bersiap dalam pengelolaan jika ada peningkatan permintaan layanan keuangan, terutama penarikan tunai. Pemerintah juga mengingatkan kembali untuk setiap perusahaan agar berhati-hati terhadap ancaman siber yang dapat terjadi saat krisis seperti ini.

Menghadapi kondisi rush money, ada beberapa kasus yang sering terjadi sebagai ancaman di dunia maya seperti penipuan email, Ransomware dan serangan phishing. Tidak ada yang tahu dan tidak bisa diprediksi kapan kondisi perekonomian Singapura akan kembali pulih dan menguat. Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah memberikan pengawasan sekaligus upaya pencegahan untuk hal-hal yang semakin mempersulit keadaan negara ini.