Hari Rabu kemarin posisi emas berada pada level tertinggi selama 13 bulan ini. Hal ini dikarenakan banyak yang memilih investasi logam karena mencari lindung nilai terhadap inflasi.
Selain itu, untuk mengantisipasi adanya ketegangan akibat krisis dari Rusia-Ukraina. Namun, ketegangan tersebut juga memiliki dampak positif yaitu perdagangan emas menjadi semakin mudah.
Harga emas di dunia terus mengalami kenaikan setelah adanya pengumuman dari Ukraina yang menyatakan keadaan darurat nasional. Ditambah lagi Rusia yang berencana akan mengerahkan pasukan militer ke wilayah timur Ukraina.
Kondisinya ketegangan menjadi semakin memanas sehingga berakibat pada meningkatnya permintaan pelaku pasar akan emas yang dijadikan sebagai aset safe haven. Tidak heran apabila harganya terus melambung tinggi.
Pengaruh Ketegangan Geopolitik terhadap Harga Emas
Ketegangan geopolitik mendorong tekanan inflasi secara terus menerus ke tingkat lebih lanjut. Ed Moya mengungkapkan bahwa kondisi tersebut mendorong pengetatan Fed sehingga dapat mengancam keuangan maupun laju pertumbuhan ekonomi.
Saat ini emas masih menduduki level $1.920. Kontrak emas berjangka di Comex New York pada bulan April 2022 juga naik $3 atau 0,2% yaitu sekitar $1.910,40 per ounce.
Meskipun pergerakannya marjinal, namun itu merupakan penyelesaian tertinggi dalam kontrak emas yang menjadi patokan Comex sejak tanggal 7 Januari 2021. Pada beberapa minggu terakhir, harga dari emas sudah lepas landas.
Semua itu terjadi karena kombinasi inflasi yang tidak dapat dikendalikan serta kekhawatiran terhadap sanksi AS kepada Rusia. Presiden Joe Biden sudah mengumumkan akan memberikan tambahan sanksi.
Sanksi tersebut dijatuhkan pada proyek pipa gas Nord Stream 2 AG Rusia ke Jerman. Sebelumnya, pemerintah telah menargetkan utang negara Rusia, 2 bank Rusia, dan elit Rusia beserta keluarganya.
Sanksi diberikan karena hari Selasa parlemen Rusia menyetujui adanya pasukan operasi penjaga perdamaian di wilayah yang berpisah dari Ukraina timur. Dari segi inflasi, terjadi peningkatan 7,0% indeks harga konsumen AS.
Ekonomi AS bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan. Pada tahun 2021 perekonomian mengalami pertumbuhan tercepat yaitu 5,7% sejak 1984. Pada 2020 hanya 3,5% akibat pandemi virus corona.
Bahkan, Federal Reserve sampai memangkas nilai suku bunga hingga mendekati nol pada Maret 2020. Tahun ini, Federal Reserve akan menaikkan besarnya suku bunga sebagai salah satu upaya melawan inflasi.
Selama beberapa bulan terakhir nilai emas batangan semakin menguat. Hal ini tidak lepas dari pengaruh ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang semakin memuncak.
Intip Perkembangan Harga Emas Domestik
Konflik Rusia dan juga Ukraina menyebabkan para investor lebih memilih emas menjadi lindung nilai. Pergerakan emas sangat bagus dengan adanya penurunan 3 indeks pasar saham utama di Amerika Serikat.
Perak naik 1% untuk pengiriman Maret, per ons USD 24,553. Sedangkan, untuk platinum naik 0,52%. Namun, pergerakan harganya berada di bawah bayang-bayang naiknya suku bunga dari Bank Sentral Amerika.
Kebijakan tersebut akan mulai diberlakukan pada Maret 2022. Adanya kenaikan tersebut bisa menekan nilainya karena tidak memberikan imbal hasil atau bunga seperti pada instrumen investasi yang lainnya.
Hari Kamis kemarin harga di PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencapai Rp 974.000 per gram. Apabila dibandingkan perdagangan pada hari sebelumnya mengalami kenaikan Rp 5.000 per gram.
Harga pembelian kembali dari PT Antam berdasarkan data dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam adalah Rp 881.000. Kini harganya menjadi naik Rp 3.000 per gram.
Berdasarkan ukurannya tersedia bermacam-macam. Ukuran terkecil adalah 0,5 gram yang dibandrol Rp 537.000, sedangkan paling besar 1.000 gram dengan nilai Rp 914.600.000.
Ukuran lainnya ada 5 gram Rp 4.640.000, 10 gram harganya Rp 9.230.000 dan 25 gram senilai Rp 22.960.000. Selain itu, ada ukuran 50 gram Rp 45.840.000 dan 100 gram Rp 91.610.000.
Apabila ingin membeli dengan ukuran 250 gram dibandrol Rp 228.760.000. Perlu diketahui bahwa emas batangan dari Antam tersebut harganya belum mencakup pajak.
Ketegangan geopolitik Rusia dan juga Ukraina berimbas pada harga emas di pasar dunia. Namun, jika suku bunga kembali dinaikkan maka tidak menutup kemungkinan pergerakan logam tersebut akan mengalami perubahan.