Dolar AS telah bergerak naik secara signifikan selama sesi perdagangan global menghadapi banyak mata uang negara. Tetapi, JPMorgan menegaskan kalau ini masih belum puncaknya. Harga Dolar AS bisa kembali meningkat dalam waktu dekat sehingga bisa dijadikan aset.
Di awal tahun 2022, Federal Reserve atau yang kerap disebut sebagai The FED mulai lebih ketat ke kebijakan yang akan dikeluarkan. FED ingin ekonomi AS semakin tumbuh seiring nilai mata uangnya yang semakin meningkat juga. Ini yang menjadi alasan perkasanya USD.
Kendati demikian, ini membuat banyak negara kerepotan untuk mengusahakan nilai yang lebih baik lagi. Apalagi negara-negara yang sangat terimbas oleh inflasi tahunan, seperti Turki, Jepang, hingga Afrika Selatan. Angka hijau USD bahkan telah mendekati rekor 1,5 tahun.
Lantas, banyak yang berharap kalau ini adalah puncak agar mata uang negara mereka bisa lebih bernilai. Sebaliknya, ada yang ingin kalau harga USD lebih meningkat lagi agar dapat mereka jual dan menjadi keuntungan yang lebih banyak jika sudah mencapai fase puncak.
Dollar Merangkak Naik Mendekati Rekor 18 Bulan
Kini, harga dollar berbanding Euro telah mendekati rekor 1,5 tahun di hari Senin semalam. Dengan pasar ekuitas dan volatilitas yang juga terdorong ke atas, ini bisa menjadi sebuah aset jangka pendek untuk para trader sembari menunggu puncak dari dollar AS itu sendiri.
Saat ini, untuk bisa mendapat 1 Euro, maka nilai dollar yang akan dikeluarkan adalah 1.1148. Hasil Hijau atau Positif ini dianggap karena kinerja investor yang lebih memilih untuk investasi dengan cara yang aman untuk meningkatkan minat terhadap dolar AS di pasar forex.
Sebelumnya, dolar AS selalu dipandang sebagai aset yang penuh risiko dan banyak yang prediksi kalau 90% kesempatan dalam 4 bulan terakhir itu gagal. Pergerakan fluktuatif jadi sesuatu yang membahayakan. Apalagi semenjak pandemi yang dimulai di kawasan AS.
Kini, harga pasar sudah meningkat dan USD kembali tersenyum melihat kombinasi nilai dan harga dari USD. Melihat lebih jauh lagi, ada yang menganggap kalau angka volatilitas akan segera melemah. Tetapi potensi yang dimiliki oleh AS untuk merangkak ke atas itu besar.
Prospeknya dibandingkan dengan 6 mata uang mayoritas sudah berada di lingkungan terkuat sejak 18 bulan terakhir. Apalagi pijakan dolar AS ini sudah berada di area aman. Pijakan ini bisa saja ditembus jika FED memberikan kebijakan normalisasi perputaran yang agresif.
Dengan payroll dari AS di awal pekan ini, sentral bank negara dengan 6 mata uang terkuat akan mengumumkan programkuantitatif serta kebijakan monetary. Bank of England, Bank of Australia, dan European Central Bank akan meminta analis untuk kehadiran kebijakan.
Belum lagi jika dibandingkan dengan Yen, menghadapi penurunan nilai Yuan terhadap USD dan bahkan Euro, China tampaknya tidak terkejut. Mereka hanya akan fokus untuk implikasi benchmark dan mengalihkan pandangan ekonomi yang bisa menguntungkan Yuan China.
Dolar AS Telah Menembus Zona Resistance Lagi
Alasan kami menyebutkan kalau dolar AS sudah di kondisi yang aman adalah karena sudah menembus zona resistance. Artinya, jika harga akan turun, maka akan dulu rebound di zona support. Sehingga jika Anda membeli sekarang, maka lebih aman untuk jangka pendek.
Figur dolar AS memang sempat diragukan bisa menjadi mata uang yang pas untuk diinvestasi jangka pendek. Tetapi aset yang dollar miliki di pasar finansial kali ini tampak sulit untuk dirusak. Terlebih karena FED yang lebih fokus menguatkan seluruh elemen dari dolar AS.
Bahkan para analis percaya kalau perbedaan interest rate dari dolar AS dengan negara lain bisa saja membuat faktor penurunan yang drastis. Tetapi FED yakin kalau analis ini tidak akan bertahan hingga jangka waktu yang lama. Resistance ini sudah menjadi area yang aman.
Maka dari itu, Yen yang disebut sebagai salah satu mata uang yang akan merangkak naik dalam waktu dekat ini belum bisa mengalahkan minat orang kepada dolar AS. Pasar dagang Forex juga harus siap untuk menerima kebijakan baru dari FED pada Maret nanti.
Dolar AS semakin kokoh dengan nilai yang menguat drastis. Ini membuat banyak yang ingin menjadikannya sebagai aset investasi sehingga dapat disimpulkan salah satu target dari FED untuk meningkatkan minat di pasar global tercapai. Tetapi, ini masih belum puncaknya!