Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Emas Meroket dalam Sepekan, Sedang Kripto Semakin Terpuruk

Emas Meroket dalam Sepekan, Sedang Kripto Semakin Terpuruk

by Didimax Team

Harga emas dalam sepekan terus naik, hingga Sabtu, (12/3/2022) 3,6% kondisi ini membuat para investor semakin menyimpan emas yang dimilikinya. Lantas apa yang menyebabkan emas kembali meroket?

Di lansir dari beberapa informasi, ada dua hal yang menyebabkan emas kian meroket beberapa hari yang lalu. Pertama adalah keputusan dari bank sentral Amerika Serikat, dan konflik yang terjadi antara Rusia-Ukaraina.

Perang antara Rusia-Ukraina ternyata masih memberikan dampak yang menyebabkan emas kembali melambung di Sabtu, (12/3/2022). Sebelumnya emas sempat terpuruk pada 8-9 Maret 2022.

Pada 9 Maret 2022, emas mengalami koreksi hingga 3%, setelah setelah itu emas bisa kembali naik. Konflik antara Rusia-Ukraina yang tidak kunjung usai menjadi sebabnya, selain itu ada sebab yang lainnya.

The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) memperkirakan akan terjadi inflasi, hal ini menyebabkan banyak masyarakat ingin membeli emas untuk melindungi asset selama inflasi.

 

Kripto Terus Turun

Perak ternyata mengalami penurunan pada Jumat 11 Maret 2022, harga perak yang sempat menguat sehari sebelumnya akhirnya harus turun pada jumat. Tetapi meski demikian Perak bisa saja naik pada Senin, 14 Maret 2022.

Perak turun hingga 0,7%, sehingga harga perak berada di 25 USD per ons. Ini tidak akan berlangsung lama. Beberapa hari kedepannya perak diprediksi bakal mengalami kenaikan kembali.

Sempat mengalami kenaikan pada tanggal 8 Maret 2022, Kripto akhirnya kembali turun pada sabtu (12/3/2022). Kondisi ini membuat beberapa pemilik kripto tidak bisa hidup nyaman, karean diprediksi terus turun.

Sebelumnya, Kripto melesat hingga 40.000 USD per koin, tetapi penurunan tersebut tidak berlangsung lama. Diprediksi pada beberapa hari kedepan kripto akan kembali naik hingga beberapa saat.

Minyak bumi juga mengalami  rebound, hingga jumat (11/3/2022) mengalami rebound karena konflik yang masih berlangsung antara Rusia-Ukaraina. Menurut beberapa ahli hal ini terjadi karena konflik tidak bis diprediksi kapan berakhirnya.

Lalu bagaimana kondisi dari mata uang rupiah, apakah mengalami penguatan selama perang Rusia-Ukraina. Beberapa kalangan mengatakan jika rupiah akan mengalami kenaikan pada beberapa saat ini.

Rupiah Kembali Menguat

Rupiah ternyata mencatatkan rekor terbaik hingga penutupan pasar pekan ini. Rupiah bahkan bisa mengalahkan dolar Amerika Serikat, hingga beberapa hari belakang Rupiah bisa mengalahkan Dolar US.

Rupiah menguat hingga beberapa persen, sehingga berada di Rp 14.240 per 1 USD. Level ini adalah yang paling baik dari penguatan Rupiah sejak 3 Januari 2022. Tetapi untuk beberapa hari diprediksi akan turun kembali.

Sepekan ini, Rupiah berhasil menguat hingga 0.59%. Selain berhasil mengalahkan USD, Rupiah merupakan satu-satunya mata uang yang mengalami penguatan di Asia. Rupiah unggul daripada dolar Singapura.

Rupiah menguat dari Dolar Singapura berada diangka, Rp 10.571 per SGD. Sementara dari Mata uang Malaysia, Rupiah menguat sehingga berada di Rp. 3.400 ringgit Malaysia. Mata uang rupiah juga menguat dengan EUR.

Mata uang rupiah menguat sehingga berada di posisi Rp. 15.636 EUR. Rupiah kembali menjadi mata uang terkuat sepanjang pekan ini. Tetapi kondisi ini diprediksi tidak berlangsung lama karena rupiah bisa melemah lagi.

Harga Komoditas 

Harga batu bara juga ikut naik, hal ini karena beberapa tambang di Australia mengalami kebanjiran. Kondisi ini menyebabkan produksi batu bara dihentikan terlebih dahulu, akibatnya harga batu bara kembali naik.

Hingga (10/3/2022) Batu bara mengalami kenaikan hingga 446 USD per ton. Tetapi harga batu bara tidak akan berlangsung lama karena kondisi banjir di Australia sudah kembali bisa diatasi untuk beberapa hari ke depan.

Harga nikel juga menguat, perang yang belum berakhir antara Rusia-Ukraina membuat nikel kembali naik. Hingga penutupan pasar nikel dunia pada 7 Maret 2022, harga nikel masih berkisar di harga yang sama.

Pada penutupan hari tersebut, Nikel berada di harga 48.078/ USD per ton. Kenaikan harga nikel ini dikarenakan Bursa logam London belum membuka pasar nikel sejak 7 maret yang lalu.

Kondisi ini membuat pasokan Nikel dunia dalam kondisi tidak pasti. Sehingga harganya terus naik, hingga 12 Maret 2022. Alasan LME menghentikan pasar nikel Karena adanya lonjakan harga nike pada beberapa hari belakang.