Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Euro dan Dolar AS Beranjak Naik Jelang Pertemuan Menkeu G20

Euro dan Dolar AS Beranjak Naik Jelang Pertemuan Menkeu G20

by Didimax Team

Beberapa mata uang dunia mengalami penguatan pada perdagangan Kamis (21/4/2022). Selain mata uang Amerika Serikat, Euro juga mengalami pergerakan yang cukup baik.

Pada sesi perdagangan Kamis petang, Euro bergerak naik setelah Wakil Presiden ECB Luis De Guindos bergabung dengan pandangan suara yang berkembang dari pejabat European Central Bank (ECB) yang mengakui kemungkinan kenaikan suku bunga di awal Juli. 

Euro terus mengalami penguatan hingga 0,59% di 1,0914. Kenaikan ini mencapai titik tertinggi dalam seminggu. Sebelumnya Euro mencapai level terendahnya selama 20 bulan terakhir di 1,0757. 

Di sisi lain, nilai US Dolar kian beranjak naik pada perdagangan Kamis (21/4/2022) pagi di Asia. Kenaikan ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve Amerika Serikat akan memperketat kebijakan moneternya menjadi lebih agresif lagi. 

Dolar Amerika Serikat ini mencapai level tertinggi dua decade menjadi 129,430 terhadap Yen pada hari Rabu, setelah Bnak of Japan (BOJ) masuk ke pasar obligasi untuk ketiga kalinya dalam 3 bulan untuk mempertahankan target imbal hasil nol persen. 

Selain Dolar dan Euro, nilai Yen yang melemah secara keseluruhan juga memberikan dampak pada perekonomian Jepang. Meski dinilai stabil, namun melemahnya Yen ini dapat merusak rencana bisnis perusahaan Jepang di awal minggu. 

 

Euro Beranjak Naik, Isyaratkan Kenaikan Suku Bunga Juli

Pada perdagangan Kamis (21/4/2022) Euro beranjak naik setelah Wakil Presiden ECB bergabung dengan pandangan suara yang berkembang dari pejabat European Central Bank yang mengakui kemungkinan adanya kenaikan suku bunga pada bulan Juli. 

Komentar De Guindos muncul setelah pernyataan serupa dari Kepala Deutsche Bundesbank Joachim Nagel serta rekannya dari Belgia dan Latvia Pierre Wunsch dan Martisn Kazakz dalam 24 jam terakhir. 

Keempat orang ini menghadiri pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional.

Pada pukul 16.42 WIB, mata uang Euro terus mengalami penguatan sebesar 0,59% di 1,0914, ini mencapai titik tertinggi dalam seminggu. De Guindos mengatakan tidak ada alasan mengapa bank sentral tidak dapat mengakhiri pembelian asset bersihnya pada bulan Juli.

De Guindos menekankan bahwa setiap kenaikan setiap kenaikan suku bunga akan bergantung pada data. Mengingat bahwa resiko terhadap prospek ekonomi telah meningkat pesat dengan invasi Rusia ke Ukraina. 

Pada awal pecan ini, IMF telah menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk Zona Euro menjadi 2,8% dari perkiraan sebelumnya 3,9%. Sementara itu, inflasi berjalan pada level tertinggi sepanjang masa untuk mata uang tunggal sebesar 7,5%. 

Dolar AS Naik Jelang Pertemuan Menkeu G20

Dolar Amerika Serikat beranjak naik pada perdagangan Kamis (21/4/2022) di Asia. Kenaikan ini terjadi ditengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan semakin memperketat kebijakan moneternya lebih agresif. 

Namun meskipun demikian, Greenback jauh dari level tertinggi dari hari sebelumnya saat investor menunggu pertemuan para menteri keuangan membahas soal apresiasi mata uang yang sangat cepat.

Indeks Dolar Amerika Serikat mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik tipis sebesar 0,15% menjadi 100,565 pada pukul 10.24 WIB (Kamis, 21/4/2022). 

Pergerakan juga terjadi pada sejumlah mata uang lainnya, pasangan USD/JPY naik sebesar 0,48% di 128,50. Rupiah naik tipis sebesar 0,03% di 14.350,0 per dolar Amerika Serikat hingga pukul 10.54 WIB. 

Pasangan AUD/USD turun 0,26% menjadi 0,7430 dan NZD/USD turun 36% ke 0,678. Indeks Harga Konsumen (IHK) Selandia Baru tumbuh sebesar 6,9% tahun ke tahun dan 1,8% kuartal ke kuartal pada kuartal I tahun 2022, laju tercepat dalam 32 tahun. 

Pasangan USD/CNY naik sebesar 0,21% di 6,4327 dan GBP/USD turun tipis 0,15% menjadi 1,3047. Dolar Amerika Serikat mencapai level tertinggi dua decade di 129,430 terhadap yen pada hari Rabu. Setelah Bank of Japan (BOJ) masuk ke pasar obligasi untuk ketiga kalinya.

Sementara itu, dalam komentar terbaru yang mendukung kenaikan suku bunga yang lebih besar, Presiden Fed San Fransisco mengatakan pada hari Rabu bahwa ia yakin kasus kenaikan suku bunga50 bps. 

Menurut ahli strategi Westpac dalam catatannya menjelaskan “beberapa bank sentral akan menandingi The Fed tahun ini terkait kebijakan dramatis yang menguntungkan dolar.” Indeks dolar harusnya tetap dalam penawaran beli di lingkungan. 

Menguatnya nilai Dolar AS ini juga menekan Yen, namun meski demikian Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda bersikukuh bahwa Yen yang lemah secara keseluruhan baik untuk perekonomiannya, meskipun pergerakannya cukup mempengaruhi perusahaan Jepang.