Negara Amerika Serikat yang dijadikan sebagai acuan terhadap ekonomi di seluruh negara mengalami kemorosotan terhadap mata uangnya sejak tanggal 28 Agustus 2020 hingga saat ini. Walau sering mengalami fluktuasi terhadap nilai USD, namun penurunan yang terjadi baru-baru ini mencapai titik terendah yaitu 92,60& ketika menjelang pembukaan di Eropa.
Padahal sebelum terjadi pelemahan nilai USD ini, beberapa media menginformasikan bahwa nilai mata uang USD mengalami pelonjakan yang sangat tinggi di pasar perdagangan. Beberapa menyebutkan bahwa penurunan ini terjadi karena The Fed tidak menjelaskan secara rinci keberlanjutan mengenai kebijakannya pada Simposium Jackson Hole.
Pelemahan nilai USD ini akan berdampak pada investor dalam mengambil langkah. Kehati-hatian dalam investasi akan dilakukan sembari menunggu Simposium Jackson Hole. Hal ini akan berdampak pada naik turun terhadap devisa suatu negara. Ditambah lagi situasi pandemi yang tidak kunjung membaik hingga saat ini.
Namun, dampak dari pelemahan nilai USD ini mengakibatkan meningkatnya harga emas. Beberapa media menginformasikan bahwa sejak akhir pekan lalu harga emas melonjak naik. Namun ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa pelemahan nilai USD dapat berdampak pada melonjaknya harga emas di pasar perdagangan.
Alasan Harga Emas Melonjak Naik
Kenaikan terhadap harga emas terjadi semenjak beberapa waktu terakhir. Hal ini disebabkan karena rasa khawatir yang muncul di tengah keadaan pandemi saat ini. Rasa khawatir mengenai kejatuhan ekonomi karena kasus Covid-19 yang tidak menunjukkan tanda-tanda adanya penurunan persentase terhadap penderita di seluruh belahan dunia.
Disaat nilai USD melemah akibat laju lambat terhadap ekonomi di Amerika Serikat maka harga emas mendapatkan kesempatan mengalami kekuatan di tengah pandemi ini. Diketahui pada tanggal 31 Agustus 2020 pukul 6.31 WIB dilaporkan bahwa harga emas mengalami peningkatan sebanyak 0,51% atau menjadi US$1.974,85 / to (troy ounce).
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa keadaan pandemi saat ini mengakibatkan banyak bidang yang mempengaruhi salah satunya adalah ekonomi. Ditengah pandemi, banyak masyarakat yang mengalami pemberhentian sementara bahkan tetap, mobilitas yang dibatasi, bahan bahan kebutuhan yang jumlahnya terbatas dan mahal.
Mobilitas yang dibatasi akibat kasus covid-19 mengakibatkan beberapa produksi menurun dan tidak bisa menghasilkan profit bagi negara. Dengan demikian, nilai mata uang suatu negara harus mengalami penurunan karena pergerakan ekonomi yang lemah. Hal ini juga turut dirasakan oleh negara adikuasa, Amerika Serikat.
Ketika suatu negara tidak bisa menghasilkan profit dan mempertahankan laju income ke negara sendiri, maka investor yang sebelumnya berlomba-lomba menanam saham akhirnya satu persatu pergi. Investor akhirnya beralih kepada benda yang nilainya lebih menjanjikan. Hal inilah mengapa emas bisa mengalami kenaikan ditengah penurunan nilai mata uang USD.
Dampak Kenaikan Harga Emas & Penurunan Nilai USD Ke Indonesia
Indonesia sebagai negara berkembang akan mengalami dampak terhadap kenaikan maupun penurunan yang terjadi pada nilai USD. Ketika nilai USD meningkat maka harga rupiah akan anjlok. Beberapa dampak positif terhadap melemahnya nilai USD terhadap Indonesia tidak hanya dinilai melalui keadaan ekonomi nya saja.
Ketika USD mengalami penurunan, maka saatnya bagi bangsa Indonesia yang melakukan kegiatan impor untuk menyetok bahan diperlukan. Pembelian stok ini bertujuan untuk antisipasi pada negara sendiri, seperti penyetokan bahan bakar minyak yang akan meringankan beban negara dalam mengeluarkan biaya yang besar.
Selanjutnya juga, ditengah pandemi ini juga kegiatan impor barang-barang kesehatan dapat dilakukan karena nilai USD yang masih melemah. Pelemahan mata uang ini bisa dilakukan sebagai ajang dalam menyelamatkan bahan bahan bagi negara yang diperlukan. Antisipasi ini berguna ketika nilai USD menjadi normal kembali.
Selanjutnya, dampak terhadap harga emas terhadap Indonesia juga dipandang baik. Hal ini karena investor bisa melakukan penanaman saham terhadap barang berharga tersebut. Barang yang walau mengalami penurunan harga sekalipun tidak akan sampai membuat seorang investor rugi besar ketika melakukan penanaman saham.
Tentu saja fluktuasi terhadap harga emas dan nilai USD sering terjadi. Hal yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah mengambil langkah dengan hati-hati agar tidak membawa kerugian bagi negara. Di tengah situasi sulit pandemi, banyak kebijakan baru yang bisa mempengaruhi keadaan ekonomi suatu negara.