Beberapa waktu yang lalu harga minyak mengalami penurunan yang tipis diakibatkan oleh ketegangan antara Amerika Serikat dengan China. Hal inilah yang membuat investor lebih memilih melakukan asset safe haven. Penurunan harga juga bisa disebabkan oleh meningkatnya kasus covid 19 atau yang dikenal dengan nama corona.
Minyak Brent mengalami penurunan hingga 8 sen atau 0,2 % menjadi $ 43,26 per barel. Sedangkan minyak mentah jenis west texas intermediate atau yang dikenal dengan nama WTI mengalami penurunan menjadi $41,22 per barel, mengalami penurunan hingga 7 sen atau 0,2 %.
Situasi dunia yang belum menentu, apalagi kasus corona secara global mencapai 16 juta, ditambah penutupan konsulat di Houston dan Chengdu menyebabkan harga minyak mengalami pergejolakan. Menurut Jeffrey Halley sebagai analisis pasar senior OANDA mengatakan bahwa minyak terperangkap pada kekuatan yang menghancurkan harga, kisaran dan volatilitas.
Selain itu investor juga mengalami badai hanna yang telah membuat dampak besar di pantai Texas pada akhir pekan ini. Badai tersebut telah mengancam Texas dan Meksiko dalam bentuk hujan yang lebat. Hal ini membuat dampak bagi harga minyak dunia.
Kestabilan Harga Minyak Sebelum Akhirnya Melambung Tinggi
Harga minyak tidak menentu akibat ketegangan dunia dari berbagai hal dan masalah, kemarin harga minyak cukup stabil dibanding sebelumnya yang mengalami penurunan. Apalagi di tengah wabah corona dari China yang membuat minyak mengalami penurunan hingga lima hari.
Minyak mentah jenis Brent mengalami penurunan 4 sen menjadi $ 59,28. Pada hari senin mencapai level terendah dari tiga bulan sebelumnya yaitu $ 58,50. Minyak West Texas Internediate mengalami kenaikan 4 sen menjadi $ 53,18 setelah sebelumnya berada di level rendah $ 52,13.
Setelah mengalami kestabilan harga minyak hari ini mengalami peningkatan, hal ini cukup mengejutkan pasalnya persediaan minyak AS menipis akibat dari kekhawatiran permintaan di tekah pandemic corona yang menyerang AS. Persediaan minyak mentah di AS mengalami penurunan 6,8 juta barel dalam satu pekan ini.
Minyak mentah brent naik 54 sen menjadi 1,3 % menjadi $ 43,76 per barel pada 09.23 GMT. Sedangkan minyak mentah dengan jangka west texas Internediate atau Clc1 naik hingga 42 sen atau 1% sehingga menjadi $41,46 per barel.
Kenaikan minyak mentah di AS menjadi kekhawatiran tersendiri, menurut Stephen Brennock seorang pialang minyak PVM berkata bahwa virus corona menyebar seperti api di seluruh dunia termasuk Amerika. begitu juga dengan Eropa dan Asia keduanya menunjukkan kekhawatiran yang sama.
Bahkan enam Negara yang berada di AS melaporkan adanya kematian akibat virus corona mencapai angka 400.000. di sisi lain perusahaan penyulingan yang berada di India telah memotong unit pemrosesan minyak mentah guna pemeliharaan di tengah permintaan minyak yang meningkat.
Harga Minyak Melonjak
Sekarang ini Amerika Serikat telah memperingatkan untuk tidak melakukan perjalanan ke China dan Negara lain. Hal ini disebabkan jumlah korban Corona semakin meluas, hal ini mengakibatkan jutaan orang China terdampar selama liburan. Sebagian besar investor minyak cukup prihatin adanya travel advisories.
menurut Ian Bremmer sebagai presiden Eurasia Group, mengatakan bahwa potensi jangka pendek dari penutupan perjalanan yang tinggi. Sedangkan Barclays mengatakan bahwa harga minyak bisa mencapai $ 2 menjadi $ 62 per barel selama tahun 2020, dan $ 57 per barel untuk minyak WTI.
Harga minyak mengalami peningkatan sejak kemarin. Minyak mentah brent kemarin meningkat 1,01 % menjadi 44,05 dan sekarang mengalami peningkatan 0,23% menjadi 44,19. Minyak WTI kemarin mengalami peningkatan 0,66 menjadi 41.31 dan sekarang meningkat 0,12% menjadi 41.32.
OPEC atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak berusaha dengan keras untuk meminimalisir dampak dari corona, sedangkan pemimpin de facto yaitu Arab Saudi mengatakan mampu menanggapi setiap perubahan permintaan. Sedangkan produsen termasuk Rusia yang dikenal dengan nama OPEC + telah memotong pasokan guna mendukung harga minyak.
Menahan 500.000 barel per barel menjadi 1,7 juta barel dalam setiap harinya. Di tengah kekhawatiran minyak yang kian menipis dan harga minyak kian melonjak maka diharapkan minggu selanjutnya stok minyak mentah di AS mengalami peningkatan.