Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak bumi terbesar. Beberapa provinsi di Indonesia merupakan daerah penghasil minyak mentah dan salah satunya berada di pulau Kalimantan. Namun, hal tersebut tidak membuat Indonesia tercukupi kebutuhan akan minyak buminya.
Alasan lainnya yang dapat membuat Indonesia ekspor minyak bumi adalah alat yang dapat memproses minyak bumi tersebut masih tergolong minim. Hal ini juga dapat dijadikan alasan mengapa sampai sekarang negara kita masih melakukan kegiatan ekspor minyak bumi. Walaupun keningkatannya selalu naik turun setiap tahunnya.
Dilansir oleh beberapa media, Pada hari Jumat, 10 Juli 2020 Badan Energi Internasional (IEA) melakukan peningkatan terhadap permintaan minyak bumi selama tahun 2020. Organisasi yang berada di Paris ini meningkatkan jumlah permintaan minyak menjadi 92,1 juta barel per hari.
Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 400.000 barel per hari dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Perkembangan ekspor impor minyak bumi memang mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini menyebabkan negara-negara dengan penghasil minyak bumi yang juga memiliki alat pengolahan dijadikan sebagai negara maju.
Namun ternyata peningkatan akan permintaan minyak mentah tidak terlalu baik bagi negara-negara kecil. Ditambah lagi degan situasi pandemi yang sedang sulit. Indonesia sebagai salah satu pengguna minyak bumi tentu juga mengalami dampak akibat kebijakan yang dibuat oleh IEA tersebut.
Alasan Kenaikan Minyak dapat Menjadi Ancaman
Ditengah kondisi selama pandemi ini banyak negara yang mengalami dampak buruk ekonomi salah satunya adalah Indonesia. Berita mengenai kenaikan permintaan terhadap emas hitam yaitu minyak bumi bukan merupakan berita baik bagi Indonesia. Pasalnya kenaikan permintaan terhadap minyak juga akan berkesinambungan terhadap harga jual dari minyak tersebut.
Harga jual minyak yang mengalami peningkatan akan membuat masalah baru. Hal ini berhubungan dengan dampak dari pandemi yang membuat ekonomi negara tidak stabil. Alhasil beberapa orang mengalami penurunan gaji bahkan sampai pemberhentian kerja secara permanen.
Walau demikian, perjalanan hidup masih harus berjalan sehingga kebutuhan akan minyak tidak terelakkan. Ekonomi yang menurun menambah kesengsaraan mereka yang masih mengandalkan kendaraan untuk melanjutkan hidup. Beberapa media juga mengatakan Indonesia mengalami pembengkakan terhadap kebutuhan minyak bumi di awal pandemi.
Selain itu juga, IEA mengatakan bahwa grafik pasien covid-19 mengalami peningkatan maka akan sulit untuk mengembalikan kestabilan harga minyak bumi sebelum pandemi terjadi. IEA juga memprediksi bahwa peningkatan permintaan akan minyak bumi juga akan melesat karena beberapa negara aktivitas ekonominya sudah kembali normal.
Beberapa negara yang sudah mengalami pemulihan ekonomi akibat dampak dari pandemi juga akan mempengaruhi negara lainnya. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah kasus covid-19 di seluruh berbagai dunia yang begitu pesat meningkat dijadikan sebuah alarm bahwa situasi tersebut bisa tidak terkendali bahkan hingga ke downside.
Solusi Terhadap Kenaikan Permintaan Minyak Bumi
Masa kenormalan baru membuat social distancing mengalami penurunan. Aktivitas dengan memanfaatkan kendaraan juga tidak dapat dikurangi. Kedua hal ini akan berkesinambungan dan membuat beban baru bagi terhadap ketidakstabilan ekonomi. Dampak tersebut menyerang mereka yang terkena dampak buruk pandemi.
Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam situasi saat ini. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak terlalu penting. Hal ini akan bermanfaat dalam mengurangi penggunaan minyak yang tidak penting. Tidak hanya itu, juga akan mengurangi beban dalam pembelian minyak bumi.
Solusi selanjutnya adalah dengan tidak menggunakan kendaraan pribadi. Penggunaan transportasi umum memang jauh lebih berisiko tetapi apabila melakukannya dengan memperhatikan protokol kesehatan maka pengeluaran dalam membeli bahan bakar bisa ditekan. Tentu ini akan sangat bermanfaat dalam kondisi sekarang.
Masalah-masalah baru yang timbul selama pandemi sudah seharusnya tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja. Tetapi masyarakat juga harus ikut ambil bagian dalam mengambil sebuah solusi. Masyarakat yang dapat bekerja sama akan turut membantu dalam meringankan beban pemerintah di situasi sulit pandemi saat ini.
Kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi situasi sulit pandemi ini walau tidak berdampak besar tetapi setidaknya tidak menambah beban baru. Hal inilah mengapa masalah baru terkait kenaikan permintaan minyak bumi terjadi, maka peran masyarakat juga penting.