Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Import Batubara Dibatasi China, AUD/USD Bergejolak

Import Batubara Dibatasi China, AUD/USD Bergejolak

by Didimax Team

Setelah sepekan kemarin Dollar Australia sempat berjaya karena ketidakjelasan stimulus Amerika Serikat, kini AUD kembali bergejolak lagi. Kondisi ini imbas dari pembatasan import batubara yang dilakukan oleh China. Sebelumnya telah dilaporkan bahwa China melarang import batubara dari Australia mulai hari Selasa kemarin.

Saat ini ada banyak kapal batubara Australia yang tengah tertahan di pelabuhan China akibat dari adanya pembatasan import dari negara tersebut. Banyak pengamat yang berpendapat bahwa pembatasan ini kemungkinan besar bermotif politik walaupun alasan utama pelarangan adalah untuk mengurangi polusi. Dengan kondisi tersebut, pastinya membuat Australia bergejolak sehingga berdampak pada nilai tukar AUD/USD.

Menurut analis batubara termal S&P Global Platts, Kannan Deepak, ada beberapa kapal batubara dari Australia yang sudah sebulan lebih bersandar di pelabuhan China karena masalah bea cukai terlalu lambat. Kondisi ini pastinya sangat mempengaruhi ekonomi Australia mengingat batubata merupakan salah satu sumber pemasukan negaranya.

Sebenarnya China telah melakukan pembatasan terhadap import batubara dari Australia sejak kuartal tahun pertama lalu. Hal ini bersamaan dengan kondisi hubungan kedua negara yang mulai memanas akibat dari langkah Australia mendukung investasi internasional terkait virus Corona. Keputusan negeri kanguru tersebut sempat membuat China meradang sehingga meningkatkan eskalasi geopolitik pada waktu itu.

 

AUD/USD Semakin Anjlok Karena Progres Stimulus Tersendat

Pair AUD/USD saat ini tengah bergejolak dengan adanya pembatasan import batubara yang dilakukan oleh China. Saat ini pergerakan pair AUD/USD tengah berada di kisaran 0.7165 atau melemah 0.57 persen secara harian. Kondisi ini berbalik tajam dari pekan sebelumnya dimana AUD berjaya dengan berada di puncak kurs.

Anjloknya nilai tukar AUD tidak hanya akibat dari pelarangan import batubara saja. Akan tetapi mandeknya progress stimulus Amerika Serikat juga memberikan imbas pada semakin anjloknya nilai mata uang Dollar Australia ini. Para pelaku pasar saat ini sudah mulai melirik kembali Dollar AS sebagai mata uang safe haven sehingga AUD kembali melemah.

Seorang analis Rabobank mengatakan bahwa meningkatnya resiko COVID-19, ketidakpastian negosiasi stimulus menjelang pilpres AS serta ketegangan yang terjadi antara AS – China mulai mendorong investor untuk kembali melakukan asset safe haven dollar, didorong oleh short-covering dalam beberapa bulan mendatang. Fokus investor saat ini juga tertuju pada rilis data-data fundamental penting seperti inflasi AS dan juga employment change Australia mendatang.

Semakin melemahnya AUD juga akibat dari tingkat kepercayaan investor terhadap dollar AS mulai meningkat lagi. Saat ini pelaku pasar tengah meyakini jika Joe Biden berhasil naik menjadi presiden Amerika Serikat, paket stimulus bisa dipastikan akan meningkat dibandingkan dengan penawaran Donald Trump saat ini.

Analisa Forex Harian AUD/USD

Pair AUD/USD pada sesi Asia hari ini tengah bergerak bearish selama dua hari berturut-turut  setelah pada akhir pekan lalu sempat berada di posisi tertinggi selama 3 pekan. Saat ini AUD tengah tertekan oleh rebound Dollar AS dan juga menurunnya  harga di pasar komoditas seperti harga minyak mentah dunia dan juga batubara.

Mengawali pekan kemarin, indeks Dollar AS telah menunjukkan posisi menguat terhadap semua rival utamanya, setelah sebelumnya sempat ambruk akibat dari ketidakjelasan negosiasi stimulus fiscal AS. Pada saat ini pastai Demokrat melalui Donald Trump menolak proposal tagihan bantuan penanganan virus COVID-19 senilai $1.8 Triliun yang diajukan oleh Partai Republik.

Secara teknikal, saat ini pair AUD/USD tengah bergerak lemah bahkan sesi Asia tengah meluncur turun hingga menembus support kuat dan berada di posisi 0.7168. Jika kondisi melemah ini terus berlangsung hingga menembus 0.7168 maka akan lanjut ke support solid di 0.7165 – 0.7134. Namun jika terjadi koreksi positif, AUD diprediksi bisa naik ke posisi pembukaan 0.7206.

Pelemahan tajam dollar Australia pada pekan ini diakibatkan oleh beberapa faktor penting. Salah satunya adalah adanya pelarangan import batubara yang dilakukan oleh China sehingga membuat banyak kapal batubara Australia terjebak di pelabuhan China. Selain itu, mandeknya negosiasi stimulus AS juga menjadi pemicu semakin merosotnya AUD/USD saat ini.