Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Investor Asing Masuk IHSG Naik Tembus Level Psikologis

Investor Asing Masuk IHSG Naik Tembus Level Psikologis

by Didimax Team

Menjelang libur akhir pekan pada tanggal 30 April 2020 bursa saham Indonesia tembus 4600 an dengan tambahan 3%. Nilai tersebut di sebabkan karena obat covid-19 sudah d temukan dan menjadi daya tarik bagi investor asing untuk memasang saham. Mereka yakin bahwa vaksin covid-19 yang telah di temukan berdampak baik bagi perekonomian dunia.

Karena akhir – akhir ini dunia sedang mengalami masalah kesehatan yang mana pasti mengganggu perdagangan dunia termasuk juga pasar saham. Nilai IHSG merosot jauh ke bawah semenjak ada virus covid – 19. Karena berbagai sector tersendat bahkan merugi. Tapi kini semua investor mendapatkan angin segar sebab telah di temukannya vaksin virus covid – 19. 

Dampak ini memang menjadi kabar baik sebab adanya peningkatan yang di alami oleh banyak harga saham. Menurut IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang merupakan acuan bagi bursa saham Indonesia juga akan mengalami tahap kenaikan, seiring berita kesehatan dunia yang mulai membaik pada sepekan ini dan di harapkan akan lebih membaik lagi. 

Saham PT Telekomunikasi Indonesia atau di singkat TLKM menjadi perburuan bagi investor karena dampak dari WFH yang terus di perpanjang. Saham perusahaan telekomunikasi milik Negara itu berhasil melonjak menjadi Rp 3.500 per unit saham, saham pun menguat sebesar 4,5% yang menjadikan TLKM banyak di buru investor. 

 

Kenaikan IHSG Di Dorong Saham – Saham Perbankan

Kenaikan IHSG merupakan ulah dari kenaikan saham – saham bank yang ada di Indonesia, beberapa saham bank yang mengalami kenaikan adalah bank Mandiri (BMRI) naik hingga 8%, bank BCA (BBCA) naik 7%, BBRI atau Bank BRI TBk naik hingga 4,65%, BBNI mengalami kenaikan hingga 6,65%, kemudian saham BBTN Bank Tabungan Negara mencapai 5,46%. 

Semenjak 30 April 2020 investor melakukan transaksi sebesar 4,51 miliar yang menginjak nilai Rp 5,08 triliun dan itu masih berpotensi naik seiring berjalannya kabar baik dari dunia kesehatan dunia. Akibanya sebanyak 240 saham melesat naik, 130 mengalami penurunan serta selebihnya tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan atau stagnan. 

Jika di total rata – rata seluruh indeks sektoral yang mengalami kenaikan akibat kinerja baik dari IHSG. Dan itu di topang oleh saham – saham keuangan yang mana naik hingga 4,80%. Terutama pada saham – saham yang dimiliki oleh bank – bank besar. Tak menutup kemungkinan juga bahwa kenaikan IHSG masih terus naik dan membaik karena mulai masuknya investor asing. 

Apalagi bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yang memiliki kenaikan hingga 17,32% dan juga bank Tabungan Peniun Nasional Syariah Tbk (BTPS) mengalami kenaikan sebesar 13,61%. Kedua bank tersebut menjadi saham yang paling tinggi dalam kenaikannya dan membantu melejitnya harga saham di banding bank – bank lainnya yang telah kami jabarkan di atas.

Rupiah Menguat Melawan Poundsterling

Sedangkan di Indonesia sendiri menimbulkan hasil yang menggembirakan, sampai pada akhir bulan April pukul 12.00 rupiah semakin menunjukkan ketangguhannya melawan poundsterling. Lawan dari rupiah ini mengalami kemerosotan sebanyak 2,5% di pasaran. Perlawanan keduanya masih berlanjut hingga pukul 18.00 yang mana GBP menunjukkan Rp 18.535

Hal ini juga di picu adanya berita baik telah ditemukannya obat covid – 19 dari Gilead Sciencis Inc. Para pelaku pasar saham mengalami perbaikan, dan ini memicu untuk investor asing masuk dan membeli saham – saham di Indonesia. Rupiah bisa mengalahkan lawan – lawannya dan menjadi mata uang yang tangguh saat ini. Ini sangat menguntungkan bagi Indonesia

Mengantongi informasi ini semakin membawa kabar baik bagi perekonomian Indonesia yang mengalami kenaikan hingga 7,1% karena adanya stimulus fiscal besar. Dan kabar baiknya adalah IHSG masih bisa naik hingga 2,6% menyebabkan asia menghijau. Hal ini juga mendatangkan kabar baik dari bidang ekspor juga akan membaik. 

Meski begitu masih ada kekhawatiran inflasi tapi masih bisa di kendalikan pada sasaran 3% hingga 1%. Kesimpulannya adalah Indonesia masih bisa mengalami kenaikan walaupun sedikit dan itu juga termasuk dampak dari menghijaunya IHSG yang membawa ke angka atau level psikologis di picu di temukannya obat covid – 19.