Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Kebijakan The Fed: Dolar AS Turun Tipis, Emas Mulai Stabil

Kebijakan The Fed: Dolar AS Turun Tipis, Emas Mulai Stabil

by Didimax Team

Saat ini harga emas di perdagangan Asia sangat stabil, hal ini tentu tidak lepas dari kebijakan The Fed terhadap nilai dolar. Pada perdagangan Asia Rabu (26/1/2022) sore, nilai emas mendekati level tertinggi dalam 10 minggu di sesi sebelumnya. 

Emas yang berada di level tertinggi ini tidak lepas dari investor yang menahan diri dari membuat taruhan besar menjelang keputusan tentang langkah pengetatan kebijakan oleh bank sentral AS. Selain itu, juga dikarenakan ketegangan di sekitar Ukraina yang kian memanas. 

Kenaikan nilai emas ini tentunya akan didukung dan bertahan selama The Fed tidak membuat pasar menjadi cemas dan waspada dengan hal baru. Selama The Fed tidak mengeluarkan spekulasi kebijakan baru seperti kenaikan suku bunga 3 hingga 4 kali dalam tahun ini. 

Sedangkan, disisi lain, nilai Dolar Amerika mulai bergerak melemah sejak Rabu (26/1/2022) pagi di Asia. Selain Dolar Amerika, nilai Euro juga mendekati level terlemah dalam sebulan terakhir menghadapi dolar safe haven dan yen Jepang. 

Pergerakan mata uang utama ini tidak lepas dari konflik bersenjata yang terjadi di Ukraina serta keputusan dari kebijakan Amerika Serikat mengenai pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. 

Indeks Dolar Amerika Serikat yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya turun tipis sebesar 0,01% menjadi 95,920. Tidak hanya mata uang tunggal Dolar saja, sejumlah pasangan USD juga mengalami pergerakan. 

 
 

Harga Emas Stabil Menunggu Keputusan The Fed

Ketegangan di sekitar Ukraina turut mempengaruhi pergerakan nilai emas. Konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia cukup lama dan membuat banyak kerugian dimana saja. Selain itu, konflik geopolitik berkepanjangan ini juga sempat membuat pemadaman di Ukraina. 

Emas di pasar spot bertahan diperdagangan pada angka 1.845,70 US Dolar per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi pada Selasa (25/1/2022). Di sisi lain, emas berjangka Amerika Serikat turun tipis sebesar 0,3% menjadi 1.847,10 US Dolar per ounce di perdagangan. 

Keputusan kebijakan Federal Reserve Amerika Serikat akan jatuh pada pukul 19.00 GMT, dan dana berjangka Fed telah sepenuhnya memperkirakan pengetatan seperempat poin untuk pertemuan pada bulan Maret mendatang. 

Ditambah dengan tiga poin lagi hingga penghujung akhir tahun 2022. SPDR Gold Trust, Exchange Traded Fund (EFT) berbasis emas terbesar di dunia mengatakan, kepemilikannya naik sebesar 0,5% sehingga menjadi 1.013,10 ton pada selasa (25/1/2022) lalu. 

Selain itu, menurut analis teknis Reuters Wang Tao, emas spot bisa naik ke kisaran 1.860 hingga 1.872 USD per ounce, hal ini dikarenakan telah menembus di atas resistensi pada 1.850 US Dolar. 

Logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan pada perdagangan pasar spot. Nilai perak turun sebesar 0,5% menjadi 23,69 US Dolar per ounce, palladium juga turun sebesar 0,1% menjadi 2.197,80 US Dolar per ounce. 

Sedangkan logam mulia lainnya yaitu platinum, naik sebesar 0,3% menjadi 1.028,50 US Dolar per ounce. Pergerakan ini tentunya terjadi karena adanya kebijakan The Fed yang kian berubah. 

Ketegangan Ukraina, Dolar Turun Tipis

Ketegangan yang terjadi antara Ukraina—Rusia masih terus terjadi dan menyebabkan berbagai kerusakan serta mempengaruhi pergerakan di berbagai mata uang utama. Saat ini indeks dolar Amerika Serikat yang mengukur Greenback turun tipis 0,01% menjadi 95,920. 

Selain itu, pergerakan juga terjadi pada beberapa pasangan USD lainnya, diantaranya adalah pasangan USD/JPY naik tipis sebesar 0,02% menjadi 113,89. Pasangan AUD/USD naik tipis sebesar 0,14% menjadi 0,7158. 

Pasangan NZD/USD turun tipis sebesar 0,06% menjadi 0,6682. Mata uang lainnya yang dipengaruhi adalah rupiah. Rupiah bergerak tipis menjadi 0,02% menjadi 14.347,5 per US Dolar. 

Pasangan USD/CNY turun tipis sebesar 0,08% menjadi 6,3227 dan pasangan GBP/USD juga naik tipis sebesar 0,12% menjadi 1.3512. Pada mata uang utama lainnya yaitu Euro, bergerak mendatar di 1,1303 US Dolar setelah sempat jatuh di 1,1264 USD. 

Mata uang ini turun tipis sebesar 0,06% menjadi 128,64 per yen setela mencapai angka 128,25 selama sesi sebelumnya. 

Fokus perdagangan ini pada The Fed yang kemungkinan akan mengumumkan keputusan kebijakan dini hari nanti. Hal ini akan menjadi petunjuk investor menghadapi kenaikan suku bunag dan pengetatan kuantitatif (QT)