Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Kecam Kebijakan Impor Minyak Mentah Rusia, Biden akan Bertemu Modi

Kecam Kebijakan Impor Minyak Mentah Rusia, Biden akan Bertemu Modi

by Didimax Team

Seperti yang diketahui bahwa Amerika Serikat sedang bersitegang dengan Rusia terkait kebijakan Rusia yang melakukan ekspor dan diskon minyak mentah kepada para negara yang mau menjadi konsumennya. Hal ini mengakibatkan nilai minyak sempat mengalami penurunan beberapa waktu lalu. 

Hal ini yang juga di rasakan oleh Uni Eropa yang akan bertemu dengan NATO yang akan membahas embargo terhadap Rusia. Namun seperti yang telah banyak diketahui bahwa India merupakan salah satu negara yang membeli minyak mentah Rusia untuk mencukupi kebutuhan kilang minyak negara tersebut. 

 

Rubel dapat Kembali Menguat Setelah India Impor 13 Juta Barel Minyak dari Rusia

Hal ini banyak mendapat kecaman terutama oleh Presiden Amerika Serikat saat ini yakni Joe Biden. Biden di kabarkan akan melakukan pertemuan virtual dengan Narendra Mondi selaku Menteri dari India. Biden mengatakan bahwa ia tak ingin melihat aktivitas impor lagi terhadap minyak mentah Rusia. 

Salah satu Sekretaris Pers Jen Psaki mengatakan bahwa Presiden Joe Biden tetap memberikan konsekuensi terhadap perang yang dilakukan Rusia dan Ukraina. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi dampak destabilisasi pasokan dan harga komoditi di pasar komoditas global agar tetap stabil. 

Daleep Singh selaku penasihat keamanan Amerika Serikat mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan menetapkan garis merah terhadap India, mereka hanya tidak ingin melihat aktivitas percepatan-percepatan terhadap impor minyak mentah terhadap Rusia terus berlangsung. 

Rusia memang sedang melakukan diskon tajam terhadap harga minyak menyusul sanksi barat terhadap negara tersebut. India diketahui telah mengimpor 13 juta barel minyak mentah dari Rusia untuk mencukupi kebutuhan minyak negara tersebut. Dibandingkan tahun lalu yang mengimpor 16 juta barel minyak dari Rusia. 

Pertemuan ini akan dihadiri beberapa sosok penting seperti Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin. Sedangkan dari pihak India terdapat Subrahmanyam Jaishankar dan Rajnath Singh selaku Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan India. 

Joe Biden telah berbicara kepada Modi pada bulan Maret lalu. Biden mengatakan bahwa hanya India saja yang merupakan salah satu negara Quad yang sedikit goyah atas perlakuan invasi Rusia yang dilakukan kepada Ukraina beberapa waktu lalu. 

Negara di Asia Selatan umumnya telah mencoba untuk tidak terlalu terlibat antara terhadap pengaruh invasi Rusia yang dilakukan terhadap Ukraina. Tidak seperti beberapa negara Quad contohnya AS, Jepang dan Australia yang memberikan sanksi terhadap Rusia atas perbuatannya. 

Selain memasok kebutuhan minyak bagi India, Rusia diketahui juga banyak memasok peralatan pertahanan untuk India meskipun AS juga telah memasok cukup banyak beberapa dekade ini. Analisis India mengatakan bahwa peralatan pertahanan Rusia lebih kompetitif untuk India guna dari segi biaya ataupun dari segi komponennya. 

Selama kunjungannya di India, Daleeph Singh mengatakan bahwa AS siap membantu pemasokan kebutuhan minyak kepada India. India merupakan negara ketiga terbesar dunia yang paling banyak melakukan Importir minyak mentah untuk kebutuhan negaranya. 

Daleeph juga memperingatkan kepada Amerika Serikat bahwa tidak ingin sekutunya tersebut membangkitkan mata uang rubel yang mengalami kemerosotan nilai tukarnya setelah melakukan invasi terhadap Ukraina. Namun beberapa sumber mengatakan bahwa rubel perlahan mulai bangkit kembali. 

Imbas dari Invasi Ukraina Membuat Minyak Rusia Banyak Mengalami Embargo

Pada hari Minggu Ukraina mengatakan bahwa mereka sedang menanti sanksi lain Uni Eropa terhadap Rusia, dan mencari bala bantuan dari sekutu serta kebutuhan militer yang dipersiapkan guna jika sewaktu-waktu Rusia kembali melakukan invasi di timur wilayah negara mereka. 

Rusia gagal merebut kota-kota besar yang ada di timur wilayah Ukraina semenjak melakukan invasi pada tanggal 24 Februari lalu. Namun Ukraina telah bersiap dan berjaga di wilayah timur mereka, dan menghimbau semua orang untuk pergi dan menjauh dari wilayah timur negara tersebut. 

Pemerintah Rusia menolak atas tuduhan yang dilontarkan oleh para pihak barat dan Ukraina atas tuduhan kejahatan perang yang lebih menargetkan kepada rakyat sipil. Namun Ukraina tetap membantah bahwa dalih Rusia tersebut merupakan alasan untuk memulai sebuah perang. 

Selain membahas kebijakan impor minyak India terhadap Rusia, pertemuan Biden dengan Modi juga akan membahas permasalahan lainnya dan ajakan kerja sama untuk beberapa hal seperti mengakhiri pandemi, meningkatkan keamanan, demokrasi dan lainnya. 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama