Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Kembali Rebound di Sesi AS, XAU/USD Tetap Turun

Kembali Rebound di Sesi AS, XAU/USD Tetap Turun

by Didimax Team

Pandemi virus korona yang sedang melanda di berbagai negara membuat kondisi ekonomi pun merasakan dampaknya. Hampir semua negara yang mengalami pandemi virus korona ini akan mengalami kesulitan dalam sektor ekonomi, bahkan negara adidaya Amerika Serikat pun juga merasakan dampaknya pada perekonomian negara.

Kondisi sekarang ini membuat nilai dolar AS mengalami penurunan dan terus melemah. Beberapa dukungan untuk status safe-heaven komoditas semakin meluas dengan adanya perubahan haluan di pasar ekuitas sekarang ini. Selain itu, pergerakan positif risalah FOMC menciptakan USD dengan membatasi kenaikan kuat untuk logam.

Berbagai permasalahan ekonomi yang sedang terjadi di Amerika Serikat tentu menciptakan kekhawatiran bagi masyarakat dan juga petingginya. Kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi di Amerika Serikat ternyata cukup membantu membatasi penurunan yang berarti. Paling tidak hal ini bisa mencegah kondisi yang lebih buruk lagi akibat permasalahan ekonomi.

 

Emas Perbarui Posisi

Sebagai logam mulia, emas memang memiliki banyak penggemar sebagai instrumen investasi. Kondisi perekonomian dunia ikut berpengaruh terhadap harga logam mulia yang satu ini. Selama pertengahan sesi Eropa, Emas telah memperbarui posisi terendah harian meskipun setelahnya bisa kembali pulih dengan cepat sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Terakhir terlihat diperdagangkan, logam mulia ini mengalami kenaikan sederhana, yaitu di sekitar angka $ 1936. Pergerakan harga emas memang tidak bisa diprediksi dengan tepat sehingga mau tidak mau kita harus terus mengawasi pergerakan harga tersebut jika tidak ingin salah langkah dalam berinvestasi atau melakukan trading. 

Peningkatan Status Safe-Heaven Logam Mulia

Penurunan tajam di pasar ekuitas menjadi gambaran bahwa telah terjadi sentimen risiko secara global. Status safe-heaven logam mulia telah mengalami sedikit peningkatan karena perubahan haluan dalam sentimen risiko global. Peningkatan ini tentu membawa angin segar bagi para pelaku pasar dalam sektor logam mulia.

Penurunan baru dalam imbal hasil obligasi Treasury AS memperkuat aliran anti-risiko sehingga beberapa dukungan tambahan berhasil diperpanjang untuk logam kuning yang tidak memberikan hasil. Apabila tidak ada dukungan tambahan, maka logam mulia tersebut tentu tidak dapat memberikan keuntungan, tapi justru memberikan kerugian.

Kenaikan Komoditas Tertahan

Dalam kondisi yang sekarang ini, kenaikan kuat untuk komoditas dalam denominasi dolar akan tertahan oleh beberapa tindak lanjut minat beli dolar AS. Justru hal ini mendorong beberapa penjualan di level yang lebih tinggi sehingga bisa memberikan sedikit harapan bagi dolar AS agar tidak selalu mengalami penurunan.

Pada tanggal 28-29 Juli diadakan sebuah pertemuan FOMC terakhir hingga menghasilkan risalah. Risalah ini membuat Greenback kembali diminati karena pertemuan tersebut gagal memberikan petunjuk yang jelas dan tegas mengenai pergeseran ke kebijakan yang lebih longgar untuk beberapa bulan ke depan. 

Pemulihan Ekonomi AS yang Mengkhawatirkan

Selama putaran berikutnya pun tak kunjung memberikan kepastian dari stimulus fiskal AS. Di tengah kasus pandemi covid-19 yang terus meningkat membuat pemulihan AS pun menjadi kekhawatiran tersendiri. Apalagi, kondisi ini bisa menyebabkan investor tidak jadi menempatkan taruhan bearish yang agresif sehingga akan merugikan perekonomian AS.

Kondisi tersebut dianggap sebagai faktor penting yang dapat membantu mencegah pelemahan logam mulia lebih dalam. Paling tidak, sekarang ini harga logam mulia tidak begitu merosot atau lemah. Dengan begitu, para investor atau trader logam mulia bisa bernapas lebih lega karena kemerosotan yang terjadi tidak begitu signifikan.

Data Ekonomi AS yang Dinantikan

Untuk mengambil langkah yang tepat, data ekonomi menjadi salah satu kunci yang harus diperhatikan. Itulah mengapa sekarang ini data ekonomi AS sangat dinantikan oleh para pelaku pasar. Data ekonomi tersebut akan menampilkan rilis indeks Manufaktur Fed Philly dan Klaim Pengangguran Mingguan Awal dari Amerika Serikat. 

Dinamika harga USD nantinya bisa terpengaruh oleh data ekonomi yang ditampilkan. Bahkan, sentimen risiko pasar pun bisa lebih luas sehingga menghasilkan beberapa peluang perdagangan jangka pendek. Untuk itu, Anda harus terus mengamati bagaimana data ekonomi yang akan ditampilkan dan pengaruhnya terhadap kondisi ekonomi sekarang ini.

Jadi, meskipun XAU/USD mengalami rebound kembali pada sesi AS, tapi tetap saja mengalami penurunan dari puncak yang dicapai sebelumnya. Informasi ini tentu bisa menjadi pertimbangan bagi Anda agar tidak salah melangkah saat melakukan investasi atau trading. Pemantauan kondisi ekonomi juga perlu diperhatikan karena penting.