Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Kiwi Jatuh Setelah Keputusan RBNZ, Mata Uang Asia Datar Lagi

Kiwi Jatuh Setelah Keputusan RBNZ, Mata Uang Asia Datar Lagi

by Didimax Team

Pergerakan tipis kembali terjadi pada sebagian besar mata uang Asia pada hari Rabu (24/05/2023). Sementara itu dolar tetap stabil dari kenaikannya akhir-akhir ini. Pasar juga menunggu isyarat baru terkait kebijakan moneter dari risalah rapat Fed bulan Mei.
 
Kiwi atau dolar selandia baru menjadi mata uang yang berbeda kali ini. Kiwi turun 1,3 persen terendah dalam tiga minggu pasca RBNZ menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan. Hanya saja mereka mengisyaratkan potensi jeda dalam siklus kenaikan suku bunga.
 
RBNZ sendiri merupakan singkatan dari Reserve Bank of New Zealand, yaitu bank sentral di Selandia Baru. Bank ini sudah berdiri sejak tanggal 1 Agustus 1934. Dan sebagai bank sentral, RBNZ memiliki tujuan tunggal.
 
Tujuan tunggal dari RBNZ adalah untuk mencapai dan memelihara stabilnya nilai pound New Zealand pada tahun 1934 – 1967. Sedangkan pada zaman sekarang, mereka memiliki tujuan untuk melakukan hal yang sama pada dolar New Zealand.
 

Mari Mengenal RBNZ

 
Kepemilikan RBNZ sepenuhnya berada di tangan pemerintah Selandia Baru. Dan seperti bank sentral negara mata utama pada umumnya, keseluruhan kegiatan operasional dipimpin oleh seorang gubernur. 
 
Gubernur di sini bertanggung jawab atas nilai tukar dan ketersediaan mata uang dolar New Zealand (NZD). Selain itu dirinya juga bertanggung jawab dalam kebijakan moneter agar kestabilan harga keseluruhan tetap terjaga.
 
Bank ini tidak melayani keuangan publik dan tidak memberi jaminan atas simpanan pada bank-bank komersial. Reserve Bank of New Zealand justru berperan dalam kestabilan sektor finansial pada negaranya.
 
Tujuan utama bank ini adalah membuat dan menjalankan kebijakan moneter agar tingkat harga keseluruhan tetap stabil. Selain itu, mereka juga perlu menjamin distribusi dan ketersediaan NZD dan menciptakan sistem keuangan efisien dengan melakukan:
 
Pengawasan terhadap sistem keuangan
 
Mengadakan operasi pasar apabila dibutuhkan
 
Menjaga nilai cadangan devisa
 
Menerbitkan mata uang
 

Akibat Keputusan RBNZ, Mata Uang Asia Datar, Kiwi Jatuh

 
Dengan adanya tanda-tanda memburuknya kondisi ekonomi pada negara-negara Asia, memberikan prospek lemah bagi Kiwi. Hal tersebut terjadi saat ekonomi lokal berjuang melawan inflasi tinggi dan lambatnya pertumbuhan mitra dagang terbesar.
 
Mata Asia sendiri bergerak sedikit lebih luas, tetapi mengalami penurunan tajam minggu ini. Bagaimana tidak, pasalnya sentimen masih juga dibatasi oleh kekhawatiran akan kegagalan membayar utang Amerika Serikat.
 
Anggota-anggota parlemen dari Republik dan Partai Demokrat memberikan sedikit sinyal terkait waktu kesepakatan untuk menaikkan plafon utang akan tercapai. Mereka memberi sinyal saat perundingan terus berlanjut menjelang deadline gagal bayar di awal Juni.
 
Kondisi tersebut menjadikan pasar mencari tempat aman dalam dolar. Indeks dolar dan dolar berjangka sendiri stabil pada hari Rabu setelah sebelumnya mengalami kenaikan.
 
Risalah rapat Fed pada bulan mei menjadi tujuan fokus. Karena rapat tersebut membantu untuk mengetahui isyarat terkait kapan bank sentral berencana menghentikan siklus kenaikan suku bunga. Meskipun suku bunga AS kemungkinan tetap tinggi dan lebih lama.
 
Berbanding terbalik dengan mata uang Asia yang akan mengalami banyak tekanan. Pelemahan sebagian besar dapat dilihat dari yuan China. Yua China bergerak dekat posisi terendah selama enam bulan setelah sebelumnya jatuh.
 
Memburuknya hubungan antara Washington dan Beijing juga menjadi kekhawatiran sendiri bagi para sentimen. Pasalnya, China melarang penjualan produk lokal dari produsen chip AS Micron Technology dengan alasan keamanan.
 
Selain itu Beijing juga memberikan kritik pada kesepakatan perdagangan antara Taiwan dan Amerika Serikat. Karena kesepakatan tersebut mengakibatkan dolar Taiwan turun 0,5 persen minggu ini.
 
Sedangkan yen naik sebanyak 0,1 persen pada hari Rabu, hanya saja diperdagangkan pada posisi terendah enam bulan terhadap dolar. Pasalnya, prospek berlanjutnya kondisi moneter yang sangat longgar pada negara tersebut mengurangi daya tarik yen.
 
Adapun Rupee Indian mengalami kenaikan sebesar 0,2 persen tetapi diperdagangkan dekat level terendah dua bulan. Untuk kondisi ini penyebabnya adalah karena sentimen terguncang oleh penarikan note 200 rupee oleh RBNZ.
 
Kondisi tersebut mengakibatkan sentimen karena dikhawatirkan oleh pasar bahwa dapat menyebabkan gangguan ekonomi di negara ini. Adapun di Indonesia, IHSG turun 0,12 persen di penutupan sesi satu dan rupiah naik 0,06 persen di angka 14.886,5 per dolar AS.