Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Lakukan Modifikasi Mifid, Pound Semakin Terguling

Lakukan Modifikasi Mifid, Pound Semakin Terguling

by Didimax Team

Beberapa waktu yang lalu poundsterling semakin melemah terhadap Dolar Amerika Serikat saat mengakhiri sesi New York pada hari Rabu (5/2). Hal tersebut terjadi seiring dengan kehadiran kabar adanya amandemen MIFID II yang dilakukan oleh Uni Eropa. Kabar Amandemen MIFID II ini mencuri perhatian dunia karena melibatkan kota penting yang menjadi pusat perdagangan dunia.

Melemahnya Poundsterling masih terlihat hingga berita ditulis di sesi Eropa pada Kamis (6/2), dengan GBP/USD pada level 1.2965, sedangkan EUR/GBP terus mengalami penanjakan lebih dari 0.3 persen menuju kisaran 0.8485. Seperti yang diketahui sejak November 2017, MIFID II telah memegang regulasi perdagangan derivatif Uni Eropa beserta asset keuangannya termasuk Forex. 

Penyusunan regulasi MIFID membutuhkan waktu yang lama yakni sekitar 6 tahun. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kebutuhan konsesi khusus bagi Inggris. Amandemen MIFiD diharapkan mampu mengokohkan dominasi perdagangan yang berjangka dan derivative antara Deutsche Boerge AG dengan London Stock Exchange.

Seperti yang dilaporkan Bloomberg, pejabat Uni Eropa berencana akan mengamandemen regulasi MIFID II. Keadaan tersebut dilakukan untuk keperluan mempersulit industri keuangan Inggris saat melakukan negosiasi dengan perbankan internasional seperti JPMorgan Chase, dan Goldman Sachs Group. Mengingat bahwa London sebagai pusat perekonomian dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh pakar strategi forex CBA bahwa “adanya penghapusan konsesi inggris dalam regulasi MIFID semakin mempersulit akses keuangan perusahaan Inggris atau pun kemampuan mereka dalam menjalankan bisnis di Uni Eropa”. Hingga saat ini GBP / USD masih diperdagangakan di bawah 1.3000 dikarenakan pergerakan yang didominasi oleh berita negosiasi.

 

Keyakinan Kuat Pound Akan Tetap Bullish

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, beberapa analis masih tetap meyakini dan optimis bahwa rumor kekhawatiran dagang AS-Uni Eropa hanyalah noise belaka. Hal ini tetap memberikan outlook jangka menengah panjang terhadap Pound akan tetap bullish. Hal ini juda didukung dengan analisis yang kuat terhadap data Pound yang ada.

Keyakinan kuat ini ditambahkan oleh Mundy pakar forex Eropa yang menjelaskan “negosiasi perdagangan Inggris dan Uni Eropa tetap menjadi penggerak utama volatilitas GBP di tahun ini. Namun, penurunan GBP / USD terbatas dikarenakan terlalu undervalue jika dibandingkan level yang diterapkan spread swap Inggris dan Amerika Serikat 2 tahunan secara nyata”.

Selain Mundy, Marc Andre Fongern yang merupakan pimpinan riset MAF Global Fores juga berpendapat bahwa akan ditemukan beberapa alasan lain untuk penghantaman GBP. Namun, tokoh penting ini lebih memilih untuk tidak perduli terhadap rencana amandemen MIFID yang ramai akhir-akhir ini.

Kekhawatiran Brexit Terus Menambah Beban Pound

Terdapat faktor utama yang berpengaruh terhadap tekanan pound yakni kekhawatiran terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Prediksi yang dilontarkan berada pada periode transisi akhir tahun yang semakin merusak pound Inggris. Namun, di sisi lain dolar AS memiliki kekuatan yang kuat. Hal ini terlihat dari data makro Amerika Serikat yang kuat. 

Seperti yang dirilis pada Kamis ini, terlihat kalender ekonomi AS yang relatif tipis. Hal tersebut membuat kemungkinan untuk tidak memberikan dorongan yang terlalu signifikan. Sehingga, rilis utama yang akan dijadikan bahan adalah rilis hari Jumat terkait laporan tenaga kerja bulanan Amerika Serikat yang diawasi dengan begitu ketat.

Level Teknis yang Harus Diperhatikan

Level GBP/USD yang harus diperhatikan adalah GBP/USD telah rarlly sekitar -31 pips dengan harapan utama tercapainya kesepakatan brexit antara Ingggris dengan Uni Eropa. Indikator Confluences Teknis menyebutkan bahwa GBP/USD berjuang pada titik sekitar 1.2961 yang merupakan segolongan garis yang begitu padat. 

Hal ini juga bisa dilihat dari fibonanci harian di angka 38,2% serta fibonanci pada 61,8% menunjukkan angka 1.3027. Data terbaru ini perlu ditinjau dengan melihat lagi angka sekitar 1.3071 yang menjadi titik tertinggi harian sebelumnya serta angka 1.2956 yang menjadi titik paling rendah harian sebelumnya.  

Terlepas dari rencana amandemen MIFID ini, diharapkan dapat segera tercapai kesepakatan brexit antara Inggris dan Uni Eropa dalam urusan perdagangan dan keuangan mereka sehingga pound masih tetap bullish. Bagi Anda yang penasaran akan keterlanjutan berita ini, bisa terus pantau perkembangan forex Inggris dan Uni Eropa lainnya.