Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Logo vs Pasar Halal Indonesia

Logo vs Pasar Halal Indonesia

by Didimax Team

Beberapa waktu terakhir ini, logo halal yang mengadopsi filosofi gunungan mulai menuai polemik. Sebuah diskusi pro dan kontrapun terjadi, memenuhi lini masa dalam segala perspektif. 

Faktanya BPJPH atau Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, telah resmi menetapkan label  yang berlaku secara nasional tersebut. Dituangkan dalam keputusan BPJPH nomor 40 tentang Penetapan Label Halal.

Surat keputusan itu ditetapkan di Jakarta, ditandatangani Muhammad Aqil Irham, Kepala BPJPH. Surat itu berlaku efektif sejak 1 Maret 2022. Menurutnya, penetapan label terebut dilakukan untuk melaksanakan ketentuan pasal 37.

Yaitu tentang JPH. Selain itu, penetapan ini merupakan bagian dari pelaksanaan amanat PP nomor 39 tentang Penyelenggaraan Bidang JPH. Meskipun berlaku secara nasional, diskursus tetap berkembang.

 

Pasar Halal Indonesia

Banyak energi tercurah untuk sebuah wacana yang bersifat elementer. Di tengah sesuatu yang lebih besar di belakangnya, ada sesuatu yang jauh lebih besar daripada hanya sekedar logo.

Yaitu sebuah pasar produk halal yang belum tergarap secara maksimal. Ketika Indonesia masih saja berfokus pada polemik tanpa ujung. Negara lain mungkin sedang sibuk mempersiapkan langkah konkrit.

Untuk bisa menggempur pasar Indonesia yang merupakan konsumen raksasa produk halal. Tercatat di dalam laporan halal Indonesia, terbitan Bank Indonesia bersama Dinar Standard dan juga IHL.

Bahwa segala aktivitas belanja konsumen halal Indonesia, pada 2020 mencapai 184 miliar dollar AS. Hal tersebut menjadikan Negara ini sebagai pasar konsumen paling besar di dunia.

Dalam laporan tersebut juga menemukan bahwa. Hingga kini, Negara ini masih defisit dalam hal eskpor produk halal. Diperkirakan, pada 2020 ada kurang lebih 8 miliar dollar AS ekspor produk Indonesia.

Sedangkan sekitar 10 miliar dollar AS untuk impor produk. Di dalam laporan tersebut, Indonesia tercatat sebagai eksportir terbesar ke 9 di Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI.

Yang bisa mengekspor 8,6 miliar Dollar AS untuk produk halal. Termasuk juga di dalamnya produk yang halalnya alami, seperti sayur dan buah. Walaupun nilai ini lebih kecil dibanding eksportir utama.

Seperti China, pada tahun 2020 mampu mengekspor lebih dari 25 miliar dollar AS. Namun meskipun begitu, nilai ekspor Indonesia masih lebih besar daripada Negara tetangga, Malaysia.

Pusat Halal Dunia

Dalam pasar dunia, posisi Indonesia kini memang masih tertinggal. Konstribusi ke OKI hanya mencapai 3%. Namun sebaliknya, justru Negara ini menjadi pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan angka 11,34%.

Sebuah laporan yang dirilis oleh BI bekerja sama dengan IHLC dan juga Dinar Standard. Bertajuk Indonesia Halal Market tersebut kemudian dijadikan sebagai sebuah acuan yang strategis. 

Sebab laporan itu menyoroti peluang investasi dan juga perdagangan yang kini digalakkan Indonesia. Guna mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional lewat kerja sama luar negeri. Melalui halal product and service.

Dr. Sipta Nirwandar, chairman of IHLC menegaskan pentingnya mempromosikan pasar halal dalam berbagai macam forum dunia. Forum seperti ini menjadi sangat penting dan juga sangat menarik.

Sebab, di sana akan membahas secara khusus dan juga mendalam tentang peluang Indonesia dalam hal industry halal. Termasuk juga peluang bisnis bagi para pelaku yang bergerak di industry ini.

Visi Misi Indonesia

Terkait dengan berbagai macam temuan dalam laporan yang disajikan tersebut. Masih dengan orang yang sama, Dr. Sipta Nirwandar chairman of IHLC juga mengatakan bahwa sudah seharusnya Indonesia bergerak maju. 

Menuju visi misi menjadi pusat dan juga pemimpin industry halal dunia untuk pasar global. Seperti dikutip dari pengantar laporan tersebut, Dr. Sipta Nirwandar juga menyampaikan.

Bahwa ekonomi tersebut sudah dilihat sebagai sebuah mesin penting dari pertumbuhan perekonomian, serta bagi pencapaian Indonesia lebih maju. Guna menyongsong visi misi ini, Presiden dan Wakil Presiden RI.

Telah sangat mendukung berbagai macam kebijakan untuk menjadikan negaranya menjadi poros global bagi ekonomi Islami di 2024. Selain itu, laporan tersebut juga memberikan beberapa kesimpulan yang bisa dijalankan.

Antara lain mengenai berbagai macam peluang perdagangan. Serta peluang investasi ekonomi Negara Indonesia bagi korporasi dan juga para investor nasional maupun dengan para investor global.

Ilham dan juga inspirasipun mulai muncul dari beberapa pihak. Mulai dari para pemimpin industry, para wirausaha muda serta kepemimpinan pemerintahan beriringan menuju terwujudnya potensi peluang ini.

Tidak bisa dipungkiri, faktanya Indonesia mempunyai potensi untuk mewujudkan nilai ekonomi yang besar. Mengingat kedudukannya sebagai pasar ekonomi halal terbesar dunia dengan basis produksi sangat kompetitif.

Maka kini bisa disadari, bahwa logo yang selama ini sering diperdebatkan hanya akan menjadi 1 bagian kecil. Dari potensi besar yang belum tergarap secara optimal.