Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Menjelang ECB Meeting Euro Masih Sangat Rentan

Menjelang ECB Meeting Euro Masih Sangat Rentan

by Didimax Team

Pernyataan dovish ECB pada pertemuan lalu cukup membuat kejut pasar dan ikut mendorong penurunan Euro. Bahkan dikabarkan Euro masih belum mampu untuk keluar dari tekanan di tengah suramnya prospek ekonomi di kawasan mata uang tersebut. Pada minggu lalu, Jerman berhasil merisil data Factory Orders yang ternyata mengalami penurunan pada 4.2% di bulan Februari.

 

Jika dilihat secara tahunan, Factory Orders tersebut ternyata telah mengalami penurunan sebanyak 8.4%, yang merupakan kontraksi terbesar sejak 2009. Data ini sekaligus membuat meningkatnya kecemasan resesi di Negara tersebut. Tidak hanya data ekonomi saja yang buruk, tekanan ke Euro juga muncul dari Italia yang memotong kemajuan pertumbuhannya untuk tahun ini.

Laporan Rueters Mengenai Pemotongan Proyeksi

Menurut laporan yang diberikan oleh Reuters, pemerintah Roma kemungkinan pada bulan ini akan memotong proyeksi pertumbuhan 2019  menjadi 0.3% atau 0.4%. Berita tersebut mencuat ke permukaan pada sehari sebelum pasar menunjukan reaksinya terhadap laporan Bloomberg, yang mana dia mengatakan bahwa pemerintah Italia akan segera memangkas proyeksi PDB dari 1% menjadi 0.1%.

Untuk mengatasi pelemahan ekonomi yang tengah menjerat kawasan Zona Euro, dalam rapatnya di bulan lalu. European Central Bank (ECB) memberikan pengumuman bahwa Ia akan meluncurkan program pinjaman murah, atau dikenal dengan istilah TLTRO yang merupakan akronim dari Targeted Long-Term Refinancing Operations. Dalam rapatnya tersebut, ECB mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan. 

ECB Mempertahankan Suku Bunga Acuan pada 0.0%

Suku bunga acuan yang dipertahankan tersebut yakni pada 0.0%, lending rate +0.25% dan juga deposit rate -0.40. Masing-masingnya telah disesuaikan dengan perkiraan. ECB menyampaikan dengan nada yang lebih dovish dari biasanya, dengan menunda kenaikan suku bunga hingga tahun 2020. Tidak hanya itu, ECB pun memangkas proyeksi pertumbuhan pada tahun 2019 dari 1.7% kini menjadi 1.1%.

Selain itu, ECB juga memangkas outlook menjadi 1.6% dari 1.7%, proyek inflasi dipangkas dari 1.8% menjadi 1.2%. Dengan kebijakan dovish yang telah disampaikan, pair EUR/USD sempat mengalami penurunan yang sangat parah hingga mencapai level terendah di 21 bulan pada 1.11757 pada 7 Maret 2019. Hari rabu esok (10/4), ECB akan kembali menggelar rapat regulernya.

Dalam rapat regular tersebut ia mengekspetasikan tidak akan ada kebijakan baru yang diluncurkan. Walau demikian, pemain pasar tetap akan memperhatikan pernyataan sang ketua, Mario Draghi mengenai kondisi ekonomi terkini di Zona Euro. Didapatkan kondisi ekonomi terkini di Zona Euro ialah ada tanda-tanda pemulihan yang terjadi di beberapa area. Namun secara umum masih dalam keadaan mengkhawatirkan.

Pasar pun ingin mengatahui apakah Draghi akan bersedia merinci atau memaparkan besaran TLTRO secara jelas, yang kemungkinan akan mulai diberlakukan pada bulan Juni yang akan datang. Jika Draghi ternyata benar menyinggung mengenai TLTRO, pasar akan menangkapnya sebagai bentuk kecemasan, hal ini tentu saja dapat membuat Euro kembali merasa mendapat penekanan.

Pair EUR/USD Rebound Setelah Bertahan 1.11756

Dilihat dari sisi teknikal, pair EUR/USD rebound setelah harga mampu mempertahankan diri di atas support 1.11756. Indikator RSI kini mulai menunjukan bullish divergence. Tren dalam jangka pendek menunjukan potensi untuk bullish setelah harga mampu mempertahankan diri di atas resistance di 1.12491 yang saat ini menjadi support terdekatnya, yang merupakan Retracement 23.6% dari penarikan garis High 1.14471 dan Low 1.11829.

Pada saat ini harga tengah menguji semua resistance dari Fibonanci Retracement 38.2% pada kisaran 1.1319. Jika ketika diuji berhasil bertahan dalam level tersebut, rebound bisa berlanjut menuju Retracement 50% (1.13099) hingga mencapai 61.8% atau 1.13436. Trend bearish dalam jangka menengah akan berakhir, apabila harga mampu ditutup di atas Retracment tersebut. 

Namun jika resistance tersebut mampu bertahan, tren jangka menengah masih akan tetap bearish. Bearish Continuation terjadi apabila support 1.11756 berhasil ditembus, dengan potensi penurunan secara lanjutan akan terus pada kisaran 1.09113.  Bearish, bullish, rebound, dan berbagai istilah lainnya merupakan istilah yang umum digunakan dalam trading forex. Untuk memahami istilah tersebut Anda bisa mengikuti edukasi gratis di Didimax broker terbaik Indonesia.