Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Meski Harga Masih Sama, Ternyata Antam Memiliki Target Ambisius

Meski Harga Masih Sama, Ternyata Antam Memiliki Target Ambisius

by Didimax Team

Setelah Minggu lalu mengalami kenaikan, ternyata tidak bertahan lama karena banyak dari pelaku ekonomi tertarik akan mata uang kripto yang telah dipromosikan oleh CEO Tesla pada Twitternya beberapa waktu lalu. Untuk hari Senin, harga emas antam terbilang masih sama seperti hari Minggu.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulian Antam, untuk harga emas 24 karat pada hari Senin, 15 Februari adalah Rp. 940.000 per gram. Jadi tidak ada kenaikan sejak hari Minggu kemarin. Adapun produksi pada satuan kecil 0,5gram mencapai Rp 520.000.

Tidak hanya itu saja, pada kasus jual kembali emas, harganya terbilang masih sama, yaitu 820.000 per gramnya. Masyarakat enggan melakukan jual kembali melihat pertimbangan pajak yang harus dibayar bila nominalnya lebih dari Rp 10 juta.

Menurut UU yang sudah disahkan, penjualan kembali tersebut akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen. Meski belum ada perubahan harga, diberitakan bahwa antal memiliki target masa depan yang ambisius. Berikut adalah informasi lebih lanjut.

 

Beberapa Target Antam yang Ambisius Untuk ke Depannya

Diberitakan pada hari Senin harga emas jenis antam ini memang masih terbilang sama seperti hari yang lalu. Kestabilan harga tersebut sudah diprediksi ketika harga emas mulai turun dari hari Kamis lalu.

Namun, setelah mendapat kesempatan terbilang cukup menguntungkan dari tahun lalu yang diakibatkan sentimen pada nikel, akhirnya PT. Aneka Tambang Tbk. mempertimbangkan beberapa target dengan sifat ambisius demi kelancaran harga emas lebih baik lagi di tahun 2021.

Untuk pertama yang banyak ditargetkan adalah komoditas pada nikel. Ternyata baik produksi atau penjualan pada komoditi tersebut telah mencapai target yang bahkan tumbuh lebih dari 50%. Bila dibandingkan pada tahun lalu, 2020, volume produksi biji nikel telah mencapai 4,76 juta wmt.

Sementara pada tahun ini, diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 77 persen karena antam akan menetapkan volume biji nikel sebesar 8,44 juta wmt. Menurut sekretaris dari Aneka Tambang, Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa pabrik feronikel yang membutuhkan supply lebih banyak lagi.

Nantinya bahan baku tersebut digunakan pabrik feronikel perseroan itu sendiri dan akan mendukung penjualan terhadap pelanggan dalam negeri. Selain itu pula, emiten yang memiliki kode saham ANTM akan menargetkan penjualan bijih nikel pada tahun ini hingga naik 104% dengan menjadi 6,71 wmt.

Usaha Agar ANTM Masih Terus Berada Pada Level Aman

Berdasarkan pernyataan di atas, Kunto menambahkan pernyataannya bahwa peningkatan pada target penjualan tersebut diiringi dengan pertumbuhan industri pada pengolahan nikel dalam negeri. 

Diketahui pula, bahwa target penjualan dan produksi feronikel sementara pada tahun ini terbilang stabil dengan level 26.000 ton nikel. Target tersebut naik sedikit saja dibandingkan dengan tahun lalu yaitu sebesar 25.970 Tni pada produksi unaudited.

Target lainnya mengarah pada bijih bauksit yang juga mengalami kenaikan hingga target tumbuh sebesar 93 persen dan menjadi 3 juta wmt. Akan tetapi, produksi dan penjualan emas tidak seagresif komoditi lainnya.

Sebesar 1,37 ton emas ANTM akan menargetkannya pada tahun 2021. Rencananya bila tidak ada halangan semua akan diambil dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung dengan tingkat penjualan emasnya mencapai 18 ton.

Sebenarnya target tersebut terbilang lebih rendah dibandingkan 2020. Karena sepanjang tahun tersebut, ANTM mencatatkan volume produksi emas unaudited mencapai 1,67 ton. Sementara itu, untuk penjualan emasnya mencapai 21,7 ton.

Bila disimpulkan keadaan emas memang masih belum baik pada tahun ini di bulan kedua. Meski begitu, ANTM akan membuat komitmen untuk mengembangkan bisnis logam mulia di pasar yang ada di Indonesia. Terlebih lagi masyarakat sudah sadar akan manfaat dari investasi emas hingga permintaannya terus meningkat.

Agar terus meningkat serta memperkuat bisnis tersebut, ANTM berencana untuk berinovasi pada produk serta melakukan perluasan pasar. Target tersebut juga sudah dilakukan belum lama ini, yaitu memproduksi emas edisi imlek dengan jumlah terbatas untuk tahun kerbau.

Target ambisius ini memang sudah sangat dinantikan keberhasilannya hingga sepanjang 2021. Contohnya saja, sekarang emas sebenarnya sedang turun ke 26,55 persen menjadi Rp 18,03 triliun. Akan tetapi, emiten berkode saham ANTM dapat menekan pos beban melalui beban penjualan dan pemasaran.