Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Pasca Data Negatif, China Berdampak Pada Lemahnya Dolar Australia

Pasca Data Negatif, China Berdampak Pada Lemahnya Dolar Australia

by Didimax Team

Tepat setelah tragedi virus yang menyerang Cina, ternyata hal tersebut memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap nilai mata uang AUD. Yang mana beberapa waktu lalu, permintaan mata uang AUD memang mengalami pergerakan yang naik turun. Ada beberapa waktu berada pada keadaan melemah dan juga sempat kembali normal hingga menguat lagi. 

Namun, kabar terbaru yang diupdate bahwasanya beberapa hari lalu permintaan terhadap mata uang yag satu ini memang mengalami lonjakan. Dimana, hal ini bermakna positif yang terjadi karena adanya keputusan suku bunga RBA. Namun, pelemahan yang terjadi tepat pada kemarin membawa pasangan AUDJPY berada pada level harga yang sekarang bertahan pada 73,65. 

Penetapan level harga ini diumumkan pada saat berlangsungnya sesi Asia, tepatnya Rabu kemarin. Alasan utama kenapa nilai harga bertahan di harga ini ialah karena adanya komentar terbaru dari Gubernur RBA Lowe yang juga didukung dengan adanya data IMP Sektor Jasa Caixin China. Data yang diperoleh ini memang sangat mengecewakan dan membuat beberapa pihak terkait berada pada kondisi tidak aman. 

Namun, sampai saat ini kondisi ini tidak berada pada level yang sangat menurun dan membahayakan. Karena, akan ada langkah baik yang akan segera ditempuh oleh pihak China dan Australia. Beberapa waktu kedepan, dikabarkan akan ada kabar baik dari kondisi ekonomi Cina karena alasan ditemukannya suatu vaksin yang dapat menyembuhkan keadaan virus yang menyebar.

 

Hasil Data IMP Sektor Jasa Caixin China

Tepat beberapa waktu yang lalu, memang China mengeluarkan laporan baru terkait data yang dibutuhkan. Yaitu, data IMP pada sektor jasa Caixin hanya untuk bulan Januari saja karena belum berakhirnya periode Februari. Dari hasil laporan yang dipaparkan bahwasanya terjadi penurunan menuju ke angka 51,8 yang memang kondisinya memburuk. 

Karena, beberapa waktu sebelumnya angkanya itu masih bertahan di 52,6 yang berbeda 0,1 persen dengan sekarang. Kembali lagi pada kasus wabah virus yang sedang terjadi di China, ternyata ini meresahkan seluruh kalangan di belahan dunia manapun. Hal ini seperti yang dikatakan bahwa tolak ukur aktivitas jasa China telah menyebabkan AUD melemah. 

Meski tidak menutup kemungkinan untuk berada di posisi yang lebih baik, namun keadaan seperti sekarang ini sangat mengkhawatirkan. Mengingat bahwa perubahan nilai mata uang itu sendiri akan berdampak pada aktivitas pasar dagang. Alasan kenapa Australia seperti bergantung pada China ialah karena memang China menjadi pelanggan utama negara Australia dalam hal perdagangan. 

Naik turunnya kondisi perdagangan baik itu perdagangan ritel maupun saham di Australia yang memberikan pengaruh pada kawasan lain di dunia memang sering terjadi. Semenjak diketahui bahwasanya China dan Australia menjalin kerjasama atau partnership yang baik, malah memberikan peringatan atau catatan kepada pihak lain yang hendak melakukan kerjasama kedepannya. Sehingga, bisa langsung diketahui jika terjadi sesuatu dengan salah satu negara ini akan memberikan hubungan timbal balik yang sangat kuat. 

Keputusan Australia, Tidak Melakukan Perubahan Kebijakan Moneter

Pihak yang berwenang untuk mengambil keputusan atas perubahan kebijakan moneter Australia, bank sentral Australia telah mengeluarkan statement barunya menanggapi hal yang sedang terjadi antara China dan Australia kali ini. Statement yang dikeluarkan ialah keputusan untuk tidak melakukan perubahan kebijakan moneter. 

Dengan penetapan keputusan yang dilakukan, ternyata berdampak pada kenaikan pada mata uang Dolar Australia. Dimana, diketahui bahwa ada kenaikan yang terbilang cukup pesat terjadi beberapa waktu setelah itu. Namun, sayangnya sekarang Dolar Australia kembali melemah setelah pemaparan komentar dovish dari RBA Lowe.

Komentar itu dikeluarkan pada saat acara National Press Club Sydney dengan statement lain oleh Lowe. Bunyi statement yang diberikan ialah bahwa ekonomi Australia akan tetap pada pembalikan lembut dengan tujuan agar bisa mencapai kondisi yang jauh lebih baik. Tidak hanya itu, hal lain yang menyebabkan terjadinya pelemahan AUD ialah karena rilisan data mengenai IMP sektor jasa.

Data rahasia mengenai sektor jasa ini merupakan data Commonwealth Bank Australia dan IMP Komposit.  Data jasa yang sebelumnya berada di angka 48,9 sekarang berada pada 50,6 yang diikuti oleh komposit yang juga melonjak mencapai angka 50,2 yang mana harapan awal itu bisa tetap berada pada angka 48,6 saja.