Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Penjualan Ritel Australia Merosot, AUD/USD Tetap Menguat

Penjualan Ritel Australia Merosot, AUD/USD Tetap Menguat

by Didimax Team

Kekuatan ekonomi dan mata uang AUD memang terkenal cukup kuat dan berada di posisi cukup atas. Tidak hanya itu, catatan atau riwayat penjualan ritel atau Retail Sales yang tercatat juga mampu menunjukkan track record yang baik. Hingga kemarin pada Kamis, 06 Februari kemerosotan penjualan Ritel inipun mengalami penurunan.

Dimana, yang awalnya catatan penjualannya mencapai angka 1.0 persen dan sekarang berubah menjadi -0.5 persen. Catatan penjualan ini hanya berlaku pada bulan Desember dan bisa berubah dalam beberapa waktu ke depan. Dibandingkan dengan prediksi yang dilakukan oleh forecas ekonom mengenai penurunan ke angka 0.2 atas penjualan ritel Australia, ternyata angka yang ditunjukkan pada penurunan real itu jauh lebih buruk.

Penurunan yang terjadi tidak hanya sekedar kata “buruk” saja karena kemerosotan ini terjadi atas dasar data yang tercatat juga. Bahwasanya penurunan Retail Sales Australia ini menjadi bentuk hasil dari melemahnya keadaan ekonomi perdagangan real yang terjadi di Negeri Kangguru tersebut.

Yang melemah ialah penjualan pada Department Store yang kini berada di angka -2,8 yang diikuti dengan melemahnya penjualan dalam bidang kafe, restoran, hingga food service yang mencapai angka -0.9. Tidak hanya itu, sebesar -1.5 persen penjualan pakaian, alas kaki, dan aksesoris pribadi juga kian menurun yang biasanya posisi ini mencapai angka stabil.

Hingga untuk ritel barang rumah tangga juga ikut menurun dan menduduki posisi angka -0,3 persen. Namun, meskipun kemerosotan menjadikan banyak pihak yang khawatir hingga berisiko pada penurunan nilai AUD masih ada harapan pada beberapa kategori ritel lain yang ternyata memiliki kenaikan tipis meski hanya sebesar 0,2 persen.

 

Angka Penurunan Penjualan Ritel di Setiap Wilayah Australia

Jika melihat penurunan penjualan Ritel hingga kemerosotan yang terjadi di setiap wilayah di Australia, menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Dimana, untuk kawasan New South Wales ternyata menjadi wilayah yang mengalami penurunan paling tinggi. Penurunan yang diikuti kemerosotan itu mencapai angka 1.2 persen.

Namun, pada wilayah lain seperti Queensland dan Australian Selatan masih berada di posisi minum juga yaitu -0.5 persen dan -1.3 persen. Di bagian Ibu Kota Australia yang masih berada di posisi -0.1 persen untuk angka penurunan dan Australia Utara yang masih di angka -0.4 persen. Yang berada pada posisi aman dengan tidak adanya perubahan atau stagnan ialah kawasan Victoria dan Australia Barat.

Kabar baik hanya diberikan oleh kawasan Tasmania yang mampu menaikkan penjualan Ritel wilayahnya sebesar 1.1 persen. Tercatat, memang penjualan ritel di Australia hingga bulan Desember lalu tercatat cukup buruk seperti yang dipaparkan oleh Ben James yang merupakan Direktur Quarterly Economy Wide Survey. Faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi ternyata ada, bukan tanpa alasan.

Penyebab Terjadinya Penurunan Ritel Australia

Banyak kalangan yang terlibat mungkin belum tau bahwa penurunan penjualan ritel ini terjadi bukan hanya karena melemahnya daya beli konsumen. Namun, ada alasan yang dipaparkan mengenai hal ini yaitu karena adanya penjualan Black Friday yang terjadi sebulan sebelumnya. Dimana, hal ini berakibat pada menghambatnya pengeluaran yang mampu dilakukan oleh masyarakat saat Desember tiba.

Seperti yang diketahui bahwa pada akhir tahun yaitu Desember, Australia terkenal dengan negara yang mampu menciptakan kenaikan angka penjualan barang oleh konsumen. Namun, ternyata ada banyak pihak yang gagal dengan diikuti alasan lain seperti kebakaran hutan dan kabut asap yang terjadi di New South Wales.

Sektor perdagangan yang paling terkena dampak dari musibah ini ialah sektor makanan, food services, dan restoran. Namun, kabar baiknya ialah penurunan penjualan ritel di kawasan Australia ini tidak memberikan pengaruh besar pada pergerakan Dolar Australia terhadap Dolar AS. Yang lebih mengejutkan ialah bahwasanya masih adanya pergerakan bullish lanjutan.

Hingga pada berita akhir yang diperoleh sekarang ini, pergerakan tersebut sudah berada di kisaran angka 0.6756 dari yang sebelumnya 0.6762 yang tercatat mengalami penguatan sebesar 0.2 persen jika berdasarkan harga Open harian. Penguatan AUD/USD terjadi pada sesi Eropa beberapa hari yang lalu. Yang keadaan ini juga ditopang oleh membaiknya sentimen pasar dan juga membaiknya keadaan yang sedang terjadi di Cina, virus Corona.