Broker Didimax adalah penyedia layanan jasa kursus trading forex yang sangat terpercaya. Banyak sekali pengunjung yang mengunjungi situs didimax setiap harinya. Setiap harinya broker didimax senantiasa memberikan berbagai pembelajaran trading terlengkap dengan pembahasan yang disertai gambaran berita yang begitu aktual. Ada banyak informasi yang bisa anda dapatkan di dalamnya termasuk informasi mengenai dampak penurunan minat resiko terhadap USD/JPY.
Beberapa waktu belakangan ini fakta otentik membuktikan kalau USD/JPY mengalami penurunan yang begitu signifikan. Hal ini juga bersamaan dengan jatuhnya pair cross lain dari mata uang satu ini. Menurut informasi yang bisa dipercaya, hal ini dipicu oleh dirilisnya data penjualan retail Amerika Serikat yang berbarengan dengan berita buruk pasar dunia dalam ranah negosiasi kongsi dagang antasa AS dan China.
Dampak Rilis Data Penjualan Retail AS Terhadap JPY
Seperti sudah anda ketahui sebelumnya, USD/JPY sebagai salah satu pasangan mata uang yang cukup kuat di dunia ternyata masih bisa mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini terjadi pada awal sesi perdagangan Eropa Jumat lalu bertepatan dengan tanggal 15 Februari 2019. Sudah tentu hal ini menjadi buntut dari penurunan terus menerus yang dialami oleh pasangan mata uang satu ini.
Perlu anda ketahui, penurunan ini berlangsung bersamaan dengan kemerosotan pair yang menjadi salah satu barometer paling akurat terhadap minat resiko pasar lain yang tidak kalah berpengaruh seperti misalnya AUD/USD. Perlu anda tahu, ada banyak sekali hal yang membuat ini terjadi. Akan tetapi dampak terbesar tentunya disumbang oleh dirilisnya laporan penjualan retail di Amerika Serikat tadi malam.
Percaya atau tidak, hal ini memberikan dampak yang begitu signifikan terhadap kekuatan USD/JPY. Terlebih lagi dengan simpang siurnya isu kongsi kerjasama dagang yang terjadi antara AS – China. Banyak pihak yang berspekulasi kalau kemerosotan harga USD/JPY ini akan terus terjadi, sebelum kesepakatan antara kedua negara adidaya tersebut mencapai final dan menghadirkan bentuk kerjasama kedepannya.
USD/JPY Daily
Berdasarkan rilis data penjualan retail AS, Sesi New York di bulan Desember 2018 mengalami penurunan yang begitu luar biasa. Bahkan penurunan ini benar benar jauh dari estimasi yang diprediksikan sejak awal. Tentu saja laporan rilis ini semakin menguatkan harapan kepada Federal Reserve untuk tidak menambah suku bunga di tahun 2019 ini.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Reuters, Nick Twidale yang merupakan orang peting di Rakuten Securities Australia mengatakan, data penjualan retail yang begitu buruk beberapa waktu belakangan ini, Federal Reserve sangat mungkin untuk tidak mengubah suku bunga selama tahun 2019 ini. Bahkan ia juga menambahkan kalau USD/JPY adalah salah satu indikasi sentimen terhadap penghindaran resiko yang mungkin saja terjadi saat ini.
Lebih lanjut Nick Twidale juga mengharapkan kalau pasangan mata uang yang masuk dalam kategori cross yen bisa sejajar dengan Franc Swiss. Hal ini dikarenakan Nick berharap kalau perjanjian dagang AS – China bisa segera direalisasikan dan bisa memberikan dampak yang positif terhadap banyak mata uang, karena saat ini memang sedang menjadi fokus di pasar dunia.
Gedung Putih Merespon Kongsi Dagang AS -China
Di Gedung Putih, Penasehat Ekonomi Larry Kudlow membantah informasi yang mengatakan kalau Presiden Trump akan menunda kesepakatan saat ini. Hal ini benar-benar tidak sesuai dengan kebijakan dagang AS yang ingin segera menyelesaikan kesepakatan. Bahkan Amerika berencana untuk mengirim dua orang negosiator handal dari AS, untuk menemui Presiden China Xi Jinping dan segera melakukan penyelesaian perjanjian kongsi dagang AS – China pada minggu ini.
Rencananya, perjanjian dagang AS – China harus bisa mencapai kesepakatan sebelum tanggal 1 Maret 2019. Hal ini dikarenakan mereka benar benar memahami bagaimana dampak dari perjanjian kongsi dagang yang sedang mereka rencanakan terhadap asar dunia. Diberitakan, Yen kembali mengalami kemerosotan meskipun terbilang masih bullish jika diperbandingkan dengan mata uang lainnya.
EUR/JPY bahkan anjlok hingga 0.35 persen menuju ke kisaran 124.40. Senada dengan hal tersebut GBP/JPY juga mengalami hal yang sama dengan merosot ke angka 141.19. Di sisi lain, USD yang merupakan stabilisator atau safe haven relatif jika dibandingkan dengan komoditas pertambangan masih bisa diapresiasi, karena memiliki DXY posisi yang naik sebesar 0.13 persen menuju level 97.15.